Mungkin rekan rekan non-Makassar belum begitu familiar dengan istilah OKKOTS. Bagi rekan Makassar sendiri, istilah ini pastinya sudah sangat tidak asing bagi kita. Maklum OKKOTS itu selalu dan akan selalu ngetrend di Makassar.
What is Okkots?


Okkots adalah sebuah ekspresi bahasa yang umum digunakan di Makassar dan sekitarnya. Okkots sendiri bisa berarti menambahkan, mengurangi atau mengubah konsonan di ujung sebuah kata. Bentuk okkots yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah Okkots �N� dan �NG�. Jadi, kata yang berakhir huruf �N� bisa menjadi �NG� begitu pula sebaliknya, kata yang berakhir huruf �NG� menjadi berakhir �N�. Namun, ada juga bentuk okkots yang lain yang akan dibahas pada postingan selanjutnya.
Sejarah Okkots.
Ini adalah hipotesa saya mengenai terbentuknya budaya OKKOTS. Dalam bahasa Bugis Makassar sehari-hari, kita tidak mengenal adanya akhiran N di ujung sebuah kata, umumnya kata dalam Bahasa Bugis Makassar diakhiri dengan NG. Contoh nya: tudang (duduk), masserring (menyapu), dangkang (menjual), mappabbiring (beres-beres rumah) dll. Dan ketika Bahasa Indonesia mulai diperkenalkan, lidah orang Bugis Makassar yang terbiasa dengan NG, mencoba menyesuaikannya, namun alih-alih mampu menyesuaikan diri, yang terjadi malah kekacauan berupa kebingungan mengucapkan ujung setiap kata yang berakhiran N dan NG. Kira-kira begitulah asal muasal terjadinya OKKOTS.
Contoh:
Kata �makan� terkadang menjadi �makang� ==> penambahan konsonan �G� setelah huruf �N�
Kata �kandang� bisa berubah menjadi �kandan� ==> pengurangan konsonan �G�.
Baca lengkapnya silahkan buka link ini =
http://daone-kampungmayamacdhawanks....apa-takut.html