Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Mobil & Motor > Mobil

Mobil Wadah berkumpulnya pecinta, hobby, pemilik Mobil.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado GadoGado is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default Ban Awet, Berkendara Aman

Ban ibarat kaki manusia. Jika lumpuh atau dalam keadaan tidak normal tentu tidak berjalan dengan baik. Begitu pula dengan ban, bila kondisinya tidak normal, sobek, atau tidak rata akan berpengaruh terhadap 'jalannya' kendaraan. Untuk itu perlu diperhatikan secara cermat mengenai ban tersebut.



Tak kalah penting, ban berperan vital dan menentukan dalam keselamatan berkendara. Bayangkan jika ban sudah gundul, tentunya sangat berbahaya bagi pengendara karena tidak adanya traksi antara ban dengan jalan. Apalagi dalam kondisi basah seperti hujan, sangat tidak dianjurkan menggunakan ban dalam kondisi rusak.



Usia ban sendiri tergantung dari pemeliharaan dan bagaimana kita memperlakukannya. Ban cenderung cepat aus bila kendaraannya sering melewati jalan bebas hambatan yang mensyaratkan kecepatan minimal 60 km/jam. Pengereman mendadak juga akan mengakibatkan ban cepat aus. Faktor lainnya yakni kondisi jalan yang rusak juga akan mempercepat usia ban itu sendiri.

Karena fungsinya sangat vital, perlu sekali kita mengetahui pemakaian dan perawatan yang lebih baik. Bila semua dilakukan dengan baik dan benar, tak hanya manfaat keselamatan saja yang diperoleh, namun juga faktor ekonomis hingga kenyamanan berkendara. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :



1. Perhatikan tekanan angin ban. Sesuaikan dengan ketentuan dari pabrikan yang biasanya dapat dilihat di pintu pengemudi. Tekanan angin yang cukup dapat mencegah perubahan bentuk ban, mampu menopang beban, kontak ban dengan jalan akan rata, dan dapat memperpanjang umur ban.
2. Tekanan angin yang sesuai dengan beban juga akan membuat dinding samping ban menjadi kuat menahan gaya pada saat menikung atau berpindah lajur. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan dinding samping pada ban menjadi lemah, sehingga berakibat kendaraan menjadi kurang stabil.
3. Kondisi ban dengan tekanan angin yang kurang, menyebabkan defleksi dengan cepat dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan pembangkitan panas pada ban dipercepat dan lebih tinggi mengakibatkan pemisahan pada lapisan ban, sehingga ban bisa pecah secara tiba-tiba.
4. Hindari menikung dengan kecepatan tinggi serta berhenti mendadak.
5. Jangan mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Panas yang berlebihan akan timbul saat berkendara dengan kecepatan tinggi. Hal ini mempercepat keausan ban serta mengurangi daya tahan ban.
6. Periksa tekanan angin ban setiap sepuluh hari sekali. Bila ban masih baru, tambah tekanannya 5%-10% di atas ketentuan dan pastikan tutup pentil selalu terpasang.
7. Jangan gunakan ban jika sisa ketebalan lapisan paling atas 3,0 mm atau kurang atau apalagi bila kawat sudah terlihat. Kriteria paling mudah diketahui secara kasat mata adalah melalui pengamatan fisik ban. Jika kondisi keausan ban tidak merata, botak di pinggir atau bahu ban, serta botak di bagian tengah, itu tanda persiapan untuk mengganti ban.
8. Hindari pemakaian ban campur dan terapkan prinsip pemakaian ban seragam untuk mendapatkan kepuasan pemakaian dan memungkinkan untuk melakukan rotasi ke semua posisi.
9. Hindari penggunaan ban vulkanisir dan ban suntikan demi keamanan Anda dan seluruh penumpang.


Sumber: http://www.pennzoil-indonesia.com (Pennzoil Indonesia)

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:02 PM.


no new posts