|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Pada suatu hari, isteri Susilo pergi ke pasar burung. Ha? Mau beli burung? Itu karena ia ingin memberikan kejutan pada ulang tahun suaminya. Ia melihat seekor beo besar dan indah. Terpampang harganya cuma Rp 50 ribu. "Kok murah?" tanya isteri Susilo pada pemilik burung. ... Si pemilik burung menjawab, "Begini, pertama-tama, saya harus ceritakan dulu, bahwa burung beo ini dahulu dipelihara seseorang yang tinggal di rumah bordil. Jadi, kadang-kadang dia ngomong kata-kata yang lumayan jorok,..." Isteri Susilo berpikir sejenak, tapi ia kemudian tetap memutuskan untuk membeli burung beo yang indah itu. Ia membawanya pulang dan menggantungkan sangkar burung beo itu di ruang tamu. Sejenak ia menunggu kehebatan burung beo itu. Burung beo pun melihat ke sekeliling ruangan. Lalu ia melihat isteri Susilo, dan mengoceh, "Rrrumah barru, gerrmo barru,..." Isteri Susilo merasa kaget. Tapi ia lalu menganggapnya sebagai sesuatu yang lucu, "Hmm, tak apalah,..." Saat dua anak gadisnya pulang dari sekolah, burung beo itu melihat mereka dan berkata, "Rrumah barru, gerrmo barru, perrek barru,..." Dua anak dan isteri Susilo semula merasa kaget, dan sedikit tersinggung. Tapi akhirnya, mereka bisa mentertawakan situasi itu. Lucu ajalah! Beberapa saat kemudian Susilo pun muncul, pulang dari kantor. Burung beo itu melihatnya, kemudian menceracau, "Hallo, Su! Ada yang barrru lagi nihhh, Su,...!" Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|