Iklan TV Produk Otomotif Yang Positif

GadoGado

. Iklan yang menggunakan Icon - Figur Pembalap ternama

Menggunakan sosok superstar seperti Valentino Rossi (Yamaha) ataupun Casey Stoner (Ducati-Shell) merupakan cara paling efektif dalam menjaring konsumen. Selain sudah akrab di mata konsumen prestasi dan reputasi mereka di ajang balapan turut membantu meningkatkan image (pembuktian secara tidak langsung) akan produk yang mereka bawakan. Hanya saja tidak semua pabrikan ataupun produsen memiliki figur seperti ini. Kawasaki misalnya mereka membutuhkan cara lain dalam mengiklankan produknya.

. Iklan yang mampu mengocok perut melalui humor yang santun

Cara seperti ini merupakan yang paling lumrah digunakan oleh ATPM lokal dalam mengiklankan produknya. Selain mampu mengocok perut guyonanya mudah diingat oleh target audience nya. Effeknya produk yang diiklankanya mudah diingat oleh calon konsumennya.

. Iklan yang disertai informasi teknis mengenai fitur terbaru

Teknik seperti Ini dikatakan merupakan salah satu iklan yang baik. Karena iklan model ini dapat mendidik konsumen mengenai teknis dan fitur terbaru. Karena dengan informasi yang diberikan setidaknya mampu meningkatkan tingkat kritis konsumen akan produk otomotif lainya.

Iklan Produk Otomotif yang Kontra Produktif

. Iklan yang menjelekan produk tertentu meski secara tidak langsung

Iklan pelumas yang menggambarkan sebuah motor yang menjadi rusak karena menggunakan produk pelumas merk lain. Meski yang ditunjukan adalah produk pelumas, tetapi setidaknya hal tersebut bisa saja menyinggung para pemilik motor yang digambarkan inferior tersebut

. Iklan yang menggambarkan sebuah miss presepsi dan perbuatan arogansi

Masih ingat iklan sebuah produk motor India yang menjadikan lampu lalu lintas sebagai lampu start ? Nah iklan seperti ini bukanya membuat produk tersebut diingat. Tetapi justru memberi contoh keliru kepada masyarakat mengenai aturan berkendara yang baik dan benar.

. Black Campaign atas produk kompetitor

Ini merupakan cara paling tidak ksatria dalam mengiklankan produk. Karena disamping dapat menyakitkan pemilik produk kompetitor (sasaran black campaign) konon pengiklanan model seperti ini umumnya disertai penggambaran yang hiperbolis juga dapat membuat penonton menilai produk tersebut tidak dewasa.

*source*

Terkait:

Menu