Login to Website

Login dengan Facebook

 

Closed Thread
Thread Tools
  #1  
Old 19th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default Semut Rahang Capit Menjerat Secepat Peluru


Seekot semut rahang capit (Odontomachus bauri) bersiap dengan capitnya yang dapat bergerak dengan sangat cepat untuk menagkap jangkerik muda.



Semut rahang capit (Odontomachus bauri) menangkap mangsanya dengan kekuatan 300 kali berat tubuhnya sendiri. Saat menangkap mangsa, capit di rahangnya dapat menutup dengan kecepatan lebih dari 100 kilometer perjam.

"Ini benar-benar gerakan tercepat anggota tubuh hewan yang pernah terekam," kata peneliti utamanya Sheila Patek dari Universitas California Berkeley. Gerakan capitnya saja hanya dapat diamati dengan teknik video digital yang biasanya dipakai untuk melihat gerakan tembakan peluru.

Rahang semut yang diambil dari Kosta Rika itu sebenarnya relatif pendek, namun dapat digunakan untuk menjepit dengan sangat kuat karena digerakkan dengan begitu cepat. Temuan ini dilaporkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi minggu ini.

Dari rekaman video digital juga diketahui bahwa hewan kecil yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan ini menggunakan capitnya untuk banyak hal, tidak hanya melumpuhkan mangsa. Semut menggunaan capit rahangnya untuk melemparkan hewan asing yang mendekati mangsanya, mencabik tubuh mangsanya, atau menyobek apapun yang dianggapnya membahayakan.

Lentingan

Saat didekati kadal yang tidak mungkin ditakut-takuti dengan capitnya, misalnya, ia akan mencapit tanah agar dapat melemparkan tubuhnya ke atas.

"Jika ia menggigit sesuatu yang terlalu kuat untuk didorong atau dipotong dengan capit di rahangnya, tubuhnya akan terombang-ambing ke atas," kata peneliti lainnya Dr. Andy Suarez dari Universitas Illinois AS. Efek inilah yang dimanfaatkannya untuk mengangkat tubuhnya hingga beberapa centimeter ke udara.

Melakukan gerakan melenting seperti itu kelihatannya menyakitkan, namun belum pernah terlihat semut terluka karena salah gerak. Sejauh ini, para peneliti juga belum berhasil mengamati apakah semut-semut ini melakukannya selain pada saat terancam bahaya. Efek lompatan ke udara diyakini para peneliti akan membuat bingung musuhnya.

"Hasil penelitian ini menunjukkan betapa menakjubkan dan menarik caranya karena satu sistem mekanik tubuh dapat dipakai untuk melakukan berbagai perilaku," ujar Patek.


Sponsored Links
Space available
Closed Thread

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts