FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Gossip & Gallery Gossip, artist, images of unique and interesting all here. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Ane sempet takut jarum dulu gan.Inget gak gan dulu waktu di sekolah ada acara Suntik2an dari puskesmas, Posyandu atau Rumah Sakit. ENTE TAKUT JARUM GAK GAN ? ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Spoiler for Info: Pada Tahun 1977, WHO memulai program imunisasi di Indonesia yang disebut Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Sebenarnya banyak sekali macam imunisasi yang dicanangkan oleh pemerintah, namun hanya lima jenis imunisasi untuk balita yang diwajibkan, yakni: 1. vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) Berupa bakteri tuberculosis bacillus yang telah dilemahkan yang digunakan untuk mencegah penyakit tuberculosis (TBC). Vaksin BCG terbukti 80% efektif mencegah TBC selama 15 tahun, namun efeknya bergantung pada keadaan geografis. Imunisasi BCG hanya dilakukan sekali yakni ketika bayi berusia 0-11 bulan. 2. vaksin DPT/DTP Merupakan campuran dari tiga vaksin yang diberikan untuk memberikan kekebalan pada tubuh terhadap penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin ini diberikan tiga kali pada bayi usia 2-11 bulan dengan jarak waktu antar pemberian minimal empat minggu. Kemudian diberikan lagi pada umur 18 bulan dan 5 tahun. 3. vaksin polio Dibuat dari poliovirus yang dilemahkan. Biasanya diberikan kepada anak-anak dengan meneteskannya ke dalam mulut untuk mencegah terjadinya penularan virus polio dari lingkungan. Imunisasi pertama kali dilakukan setelah bayi lahir, dilanjutkan pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan. Yang terakhir, vaksin polio diberikan saat berumur 4 hingga 6 tahun. Vaksin polio dapat dikombinasikan dengan vaksin DPT. 4. vaksin campak Penyakit campak hanya menyerang satu kali dalam seumur hidup. Imunisasi ini dilakukan satu kali pada bayi usia 9-11 bulan dengan disuntik pada bagian lengan atas. 5. vaksin Hepatitis B Karena hepatitis B merupakan jenis hepatitis yang paling berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, vaksin ini sangat penting untuk diberikan sebagai pencegahan, mengingat hingga sekarang belum ditemukan obat untuk mengobati orang yang telah terjangkit. Berupa virus yang dilemahkan dan biasanya diberikan tak lama setelah bayi dilahirkan. jadi ceriwiser harus cinta keluarga indonesia, anak indonesia & negara indonesia. Spoiler for tanya/jawab: seputar tanya jawab A: Bedanya imunisasi ama vaksinasi itu apa gan?! B: Sama saja,Vaksinasi sering juga disebut dengan imunisasi. vaksinasi merupakan pemberian vaksin kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. A: Harus nggak,anak diimunisasi? B: Inilah kekhawatiran para orang tua, dengan isu yang menyatakan bahwa imunisasi dapat menyebabkan autisme sehubungan dengan kandungan themirosal/merkuri.Tapi dalam vaksin, kandungan themirosal ini masih dalam batas yang aman yang ditetapkan oleh WHO.Themirosal ini sendiri juga digunakan pada pembuatan vaksin lainnya.Lebih baik, anak diberikan imunisasi sejak dini karena lebih besar manfaatnya daripada resikonya. A: Apakah ada jaminan setelah imunisasi balita akan terhindar dari segala penyakit, seperti TBC,Hepatitis,dll?! B: Setelah imunisasi, balita masih bisa terkena penyakit tersebut, tetapi kemungkinannya lebih kecil (5-15%).Imunisasi sendiri hanya memberikan perlindungan sekitar 80-95%. Artinya masih ada resiko untuk terinfeksi penyakit tetapi kauh lebih ringan dan tidak berbahaya dibandingkan dengan balita yang tidak diimunisasi.Anak yang sudah diimunisasi, sangat jarang tertular bila ada wabah penyakit. Bila tertular biasanya ringan dan tidak berbahaya. Sedangkan anak yang tidak diimunisasi biasanya banyak yang tertular dan dapat mengakibatkan cacat atau kematian. A: Cara membuat vaksin gimana gan? B: Tahap pertama dalam membuat vaksin adalah dengan menghasilkan antigen. Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam menghasilkan antibodi yang dihasilkan oleh virus atau bakteri. Virus dibiakkan pada suatu media pertumbuhan (seperti telur ayam untuk influenza atau biakan sel tubuh manusia untuk hepatitis A) dan dibiarkan memperbanyak diri.Sedangkan untuk bakteri, dibiakkan pada bioreactor (suatu alat atau sistem yang mendukung aktivitas agen biologis). Setelah antigen dihasilkan, antigen diisolasi dari virus atau bakteri. Untuk virus perlu diinaktifkan (untuk menghambat perkembangbiakan virus) dengan perlakuan dengan senyawa kimia. Antigen kemudian diproses dengan ultrafiltrasi dan kromatografi kolom. Terakhir, vaksin ditambah dengan stabilisator dan pengawet jika dibutuhkan. sorry gan kalo ane ![]() ![]() ![]() boleh kalo melon ![]() |
![]() |
|
|