Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 15th November 2011
Copetuitter's Avatar
Copetuitter Copetuitter is offline
Moderator
 
Join Date: Oct 2011
Location: לח&
Posts: 2,291
Rep Power: 40
Copetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis Guru
Default Menggantungkan Harapan

Baca: Lukas 7:11-17
Ayat Mas: Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya, �Jangan menangis!� (Lukas 7:13)
Bacaan Setahun : Kisah Para Rasul 11-14



Ketika suaminya meninggal, wanita ini bertekad menjanda untuk membesarkan anak tunggalnya. Ia berjuang melawan kerasnya hidup, termasuk cercaan serta cibiran tetangga yang mewaspadai para janda. Ia berpikir, �Tak apalah aku susah sekarang. Sebentar lagi anakku dewasa, dan dialah harapan masa tuaku.� Namun mendadak, anak tunggalnya itu meninggal. Harapan hidupnya terampas seketika. Sampai ia harus bertanya, �Untuk apa lagi aku hidup?� Di sepanjang jalan desa Nain menuju pemakaman, air matanya telah mengering. Meski orang-orang turut meratapi kepergian putranya, tak ada yang memahami kesedihannya karena kehilangan tempat menggantungkan hidup.
Ketika ia berpapasan dengan Yesus, kesedihan mencekik kerongkongannya. Ia tak lagi mampu mengucap, memohon pertolongan. Apakah hati sang Juru Selamat hanya tergerak jika diminta, dan jika ada iman kepada-Nya? Ketika hidupnya �lumpuh�, sang Juru Selamat memahaminya. Dia peduli pada hati yang menjerit tanpa kata. Dengan penuh kasih Dia berkata: �Jangan menangis.� Ucapan ini bukan sekadar penghiburan di kala duka. Sebab, Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas maut dan kehidupan. Maka, dengan penuh kuasa Yesus berseru: �Hai anak muda � bangkitlah� (ayat 14). Yesus bukan hanya membangkitkan si anak muda, tetapi juga menghidupkan kembali harapan si janda.
Kepada siapa Anda menggantungkan harapan masa depan? Kepada pasangan hidup, anak-anak, harta, asuransi, atau yang lain? Ingatlah bahwa semua itu bisa mati dan habis. Maka, berharaplah kepada sumber kehidupan, yaitu Yesus, yang selalu mampu dan mau memedulikan kita �SST

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:50 PM.


no new posts