Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 4th January 2012
dionless's Avatar
dionless dionless is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Location: ~WOUM~
Posts: 7,075
Rep Power: 60
dionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophet
Default Republik Indonesia Maya



�Jika dunia maya masih dianggap sebagai bagian lain dari dunia nyata, belajarlah pada katak. Dia hidup di dua alam, tapi tidak berkepribadian ganda �


Jumlah orang miskin di Amerika Serikat lebih banyak dari Indonesia, Standar keluarga miskin di AS adalah yang berpenghasilan dibawah US $ 30 per hari atau setara Rp 270.000, per hari. Sedangkan standar keluarga miskin Indonesia adalah yang berpenghasilan dibawah Rp 8.000 per hari.
Menurut laporan Biro Sensus AS seperti dilansir Detroit Free Press, angka kemiskinan keseluruhan di AS telah meningkat menjadi 15,1 persen dari total penduduk atau 49,9 juta jiwa. Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Per Maret 2011, jumlah penduduk miskin Indonesia 30,02 juta orang atau 12,49 persen dari total seluruh penduduk Indonesia. Maka dengan bangga pemerintah Indonesia menyatakan jumlah penduduk miskin menurun.
Inilah Republik Indonesia Maya,memang sangat hebat,sehebat mereka yang menyatakan angka investasi yang cenderung naik,tapi tanpa sadar data yang di pergunakan adalah data data MAYA,yang dihasilkan dari dana �gorengan �BEI� yang dengan sesuka hati dimainkan oleh sang pemilik modal.Investasi bukan pada perluasan tenaga kerja nyata,makanya jangan heran jika angka pengangguran tak dapat teratasi dan cenderung terbantu dengan mengeksport tenaga kerja yang tanpa disadari sering berpulang mayat !.Catat beberapa kasus yang terjadi WNI di pancung di negara orang,sangat memilukan.
Sebagai perbandingan, Vietnam, yang pendapatan nasional negaranya di bawah Indonesia, sudah menggunakan standar garis kemiskinan Bank Dunia sebesar US$2 atau sekitar Rp18.000 per hari .
Sejenak kita meninggalkan angka angka kibul kibul,mari kita cermati perpolitikan saat ini telah menjauh dari kearifan lokal (local wisdom) sebagaimana budaya bangsa kita yang tumbuh dalam rumusan pancasila,Lagi pula ekonomi kita yang didasarkan atas kekeluargaan dan kebersamaan dalam semangat kerakyatan teramanat dalam UUD 45 pasal 33 telah terperdaya oleh tekanan dan arus Globalisasi yang mengarah pada satu ideologi (Ideologie Global),tanpa kita sadari telah menyimpang,fakta yang saya sebutkan diatas yakni angka angka kibul kibul,adalah buah hasil dari kita mempertuankan ekonomi pasar,pertumbuhan yang tanpa memperdulikan kwalitas pertumbuhan The quality of growth yang berasas pemerataan.
Seorang pejabat tinggi mengungkapkan negara-negara Afrika bakal menjadikan Indonesia sebagai model menurunkan angka kemiskinan.
�Indonesia dianggap sebagai model penurunan kemiskinan. Paparan itu dilakukan oleh profesor dari Afrika Selatan, dalam konteks pertanian dan penurunan kemiskinan. 10 tahun terakhir (Indonesia) dianggap paling berhasil menurunkan kemiskinan, disampaikan remodel, bisa saja digunakan untuk negara-negara Afrika,�
Sang pejabat ini memang sedang kasmaran lupa,untuk membuat perbandingan suatu negara, haruslah APPLE to APPLE .Kalau negara2 miskin di Afrika, banyak dari wilayahnya yang memang tidak punya SDA kecuali SDM saja. Sementara itu di negeri kita ini, dari penggelapan pajak yang terjadi sudah mencapai: 4000 triliun/tahun,bisa dibayangkan berapa besarnya SDA yang telah terjual untuk menghasilkan pajak yang luarbiasa besarnya itu!!!! Seharusnya bangsa ini kaya raya dan tidak bisa dijadikan model oleh bangsa manapun tentang cara mengelola negara.Model yang paling pas untuk dianalisa oleh negara lain adalah dalam hal KORUPSI dan menghamburkan SDA.
Kita sedang menuju alam maya menghayalpun jadilah,mari kita perhatikan bagaimana konflik yang terjadi dari Papua,Meuji,Bima,dan mungkin akan menyusul daerah daerah lain konflik pertanahan,rakyat tak merasa memiliki lahan yang seharusnya dimiliki untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraannya,inikah Indonesia kita ?

Seorang pejabat tinggi menyatakan pertumbuhan ekonomi tinggi, bahkan termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Namun, pertumbuhan itu, di antaranya yang ,49 persen disumbangkan oleh penjualan hasil tambang yang eksplorasinya berpotensi merusak lingkungan. Belum lagi menjadi faktor penyebab terbesar sengketa lahan pertambangan dengan rakyat penduduk tradisional tanah-tanah tersebut. Yang terakhir ini tampak dalam kasus Papua, Mesuji Sumatera Selatan dan Bima NTB. Sulit untuk mengatakan bahwa pembangunan ekonomi kita dewasa ini pro-people dan pro-environment.
Dalam konteks dan perspektif ini sebaiknya segera dilakukan dua langkah strategis.
Pertama, konsolidasi politik dengan menekankan langkah pribumisasi demokrasi.
Kedua, konsolidasi perekonomian nasional dengan melakukan kontekstualisasi perekonomian pasar bebas.
Pribumisasi demokrasi dan kontekstualisasi pasar bebas harus berakar dan sekaligus merupakan perkembangan dari demokrasi asli Indonesia dan semangat kekeluargaan berdasarkan ekonomi kerakyatan,kembali ke konstitusi, back to the constitution.
Negri ini sudah berkali-kali ganti busana. dia pernah berpakaian �Sriwijaya�, �majapahit�, �Mataram�, dan banyak lagi.
Kali ini bajunya,Republik Indonesia, akankah berganti �Republik Indonesia Maya�

�Jika dunia maya masih dianggap sebagai bagian lain dari dunia nyata, belajarlah pada katak. Dia hidup di dua alam, tapi tidak berkepribadian ganda �



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:46 AM.


no new posts