FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya |
![]() |
|
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
> Intro :
Quote:
Spoiler for Gambar Area Sundaland:
Selama lebih dari 2000 tahun, Atlantis yang hilang telah menjadi dongeng. Tetapi sejak abad pertengahan, kisah Atlantis menjadi populer di dunia Barat. Banyak ilmuwan Barat secara diam-diam meyakini kemungkinan keberadaannya. Di antara para ilmuwan itu banyak yang menganggap bahwa Atlantis terletak di Samudra Atlantis, bahkan ada yang menganggap Atlantis terletak di Benua Amerika sampai Timur Tengah. Penelitian pun dilakukan di wilayahwilayah tersebut. Akan tetapi, kebanyakan peneliti itu tidak memberikan bukti atau telaah yang cukup. Sebagian besar dari mereka hanya mengira-ngira. . Hanya beberapa tempat di bumi yang keadaannya memiliki persayaratan untuk dapat diduga sebagai Atlantis sebagaimana dilukiskan oleh Plato lebih dari 20 abad yang lalu. Akan tetapi Samudera Atlantik tidak termasuk wilayah yang memenuhi persyaratan itu. Para peneliti masa kini malahan menunjuk Sundaland (Indonesia bagian barat hingga ke semenanjung Malaysia dan Thailand) sebagai Benua Atlantis yang hilang dan merupakan awal peradaban manusia . Fenomen Atlantis dan awal peradaban selalu merupakan impian para peneliti di dunia untuk membuktikan dan menjadikannya penemuan ilmiah sepanjang masa. Apakah pandangan geologi memberi petunjuk yang kuat terhadap kemungkinan ditemukannya Atlantis yang hilang. itu? Apabila jawabannya negatif, apakah peluang yang dapat ditangkap dari perdebatan ada tidaknya Atlantis dan kemungkinan lokasinya di wilayah Indonesia?. > Perdebatan Atlantis = Sundaland Rekan-rekan yang suka membaca atau mempelajari buku-buku tentang migrasi manusia modern berdasarkan analisis genetika molekuler (DNA), pasti pernah membaca nama Stephen Oppenheimer. Spoiler for Sundaland:
Oppenheimer adalah salah satu tokoh utama bidang ini, yang produktif menuliskan hasil-hasil risetnya. Saat ini, Oppenheimer yang semula seorang dokter anak dan pernah bertugas di Afrika, Malaysia, dan Papua New Guinea; adalah research associate di Institute of Human Sciences, Oxford University. ![]() Salah satu bukunya yang terkenal �Out of Eden : the Peopling of the World� (2004). Ini adalah sebuah buku yang komprehensif tentang sejarah penghunian semua daratan di Bumi oleh manusia modern berdasarkan analisis DNA pada semua bangsa. Oppenheimer memang pernah terlibat dalam suatu proyek raksasa untuk pemetaan genome manusia seluruh dunia. Dari situ ia mendapatkan data untuk menyusun bukunya. Melalui buku ini, kita bisa menebak dengan mudah bahwa Oppenheimer adalah seorang pembela pemikiran migrasi manusia : Out of Africa, dan menyerang Multiregional. Namun kita tidak akan membahas buku tersebut, kita akan membahas tentang bukunya yang lain, yang menyulut perdebatan. Tahun 1998, Oppenheimer menerbitkan buku yang menggoncang kalangan ilmuwan arkeologi dan paleoantropologi,�Eden in the East : The Drowned Continent of Southeast Asia�. Buku ini penting bagi kita sebab Oppenheimer mendasarkan tesisnya yang kontroversial itu atas geologi Sundaland. Secara singkat, buku ini mengajukan tesis bahwa Sundaland adalah Taman Firdaus (Taman Eden), suatu kawasan berbudaya tinggi, tetapi kemudian tenggelam, lalu para penghuninya mengungsi ke mana-mana : Eurasia, Madagaskar, dan Oseania dan menurunkan ras-ras yang baru. Dari buku Oppenheimer inilah pernah muncul sinyalemen bahwa Sundaland adalah the Lost Atlantis � benua berkebudayaan maju yang tenggelam. Tesis Oppenheimer (1998) jelas menjungkirbalikkan konsep selama ini bahwa orang-orang Indonesia penghuni Sundaland berasal dari daratan utama Asia, bukan sebaliknya. Apakah Oppenheimer benar? Penelitian dan perdebatan atas tesis Oppenheimer telah berjalan 10 tahun. Disini kita akan membahas beberapa perdebatan terbaru. Sebelumnya, sedikit tentang ringkasan tesis Oppenheimer (1998) itu. Quote:
Hipotesis Oppenheimer (1998) segera menyulut perdebatan baik di kalangan ahli genetika, linguistik, maupun mitologi. Kita akan meringkas beberapa perdebatan pro dan kontra yang terbaru (2007-2008). Di buku-bukunyanya yang terbaru (Out of Eden, 2004; dan Origins of the British, 2007), Oppenheimer tak menyebut sekali pun tesis Sundaland-nya itu. Sanggahan terbaru datang dari bidang mitologi dalam sebuah Konferensi Internasional Association for Comparative Mythology yang berlangsung di Edinburgh 28-30 Agustus 2007. ![]() Dalam pertemuan itu, Wim van Binsbergen, seorang ahli mitologi dari Belanda, mengajukan sebuah makalah berjudul : �A new Paradise myth? An Assessment of Stephen Oppenheimer�s Thesis of the South East Asian Origin of West Asian Core Myths, Including Most of the Mythological Contents of Genesis 1-11�. Makalah ini mengajukan keberatan-keberatan atas tesis Oppenheimer bahwa orang-orang Sundaland sebagai nenek moyang orang-orang Asia Barat. Binsbergen (2007) menganalisis argumennya berdasarkan complementary archaeological, linguistic, genetic, ethnographic, dan comparative mythological perspectives. Menurut Binsbergen (2007), Oppenheimer terutama mendasarkan skenario Sundaland-nya berdasarkan mitologi. Pusat mitologi Asia Barat (Taman Firdaus, Adam dan Hawa, kejatuhan manusia dalam dosa, Kain dan Habil, Banjir Besar, Menara Babel) dihipotesiskan Oppenheimer sebagai prototip mitologi Asia Tenggara/Oseania, khususnya Sundaland. Meskipun Oppenheimer telah menerima tanggapan positif dari para ahli arkeologi yang punya spesialisasi Asia Tenggara, Oppenheimer tak punya bukti kuat atau penelitian detail untuk arkeologi trans-kontinental dari Sundaland ke Eurasia. Binsbergen (2007) menantang hipotesis Oppenheimer atas argument detailnya menggunakan comparative mythology. Berikut adalah beberapa keberatan atas hipotesis tersebut : Quote:
Dalam pertemuan comparative mythology sebelumnya (Kyoto, 2005, Beijing 2006), Binsbergen mengajukan pandangan yang lebih luas dan koheren tentang sejarah panjang Old World mythology yang mengalami transmisi yang komplek dan multisentrik, tak rigid monosentrik seperti hipotesis Oppenheimer (1998). Winsbergen juga mendukung tesisnya itu berdasarkan genetika molekuler menggunakan mitochondrial DNA type B. Itulah sanggahan terbaru atas tesis Oppenheimer (1998). Dukungan terbaru untuk hipotesis Oppenheimer (1998), baru-baru ini datang dari sekelompok peneliti arkeogenetika yang sebagian merupakan rekan sejawat Oppenheimer. Kelompok peneliti dari University of Oxford dan University of Leeds ini mengumumkan hasil peneltiannya dalam jurnal �Molecular Biology and Evolution� edisi Maret dan Mei 2008 dalam makalah berjudul: �Climate Change and Postglacial Human Dispersals in Southeast Asia� (Soares et al., 2008) dan �New DNA Evidence Overturns Population Migration Theory in Island Southeast Asia� (Richards et al., 2008). Berdasarkan penelitian DNA menantang teori konvensional saat ini bahwa penduduk Asia Tenggara saat ini (Filipina, Indonesia, dan Malaysia) datang dari Taiwan 4000 (Neolithikum) tahun yang lalu. Tim peneliti menunjukkan justru yang terjadi adalah sebaliknya dan lebih awal, bahwa penduduk Taiwan berasal dari penduduk Sundaland yang bermigrasi akibat Banjir Besar di Sundaland. Pemecahan garis-garis mitochondrial DNA (yang diwarisi para perempuan) telah berevolusi cukup lama di Asia Tenggara sejak manusia modern pertama kali datang ke wilayah ini sekitar 50.000 tahun yang lalu. Ciri garis-garis DNA menunjukkan penyebaran populasi pada saat yang bersamaan dengan naiknya muka laut di wilayah ini dan juga menunjukkan migrasi ke Taiwan, ke timur ke New Guinea dan Pasifik, dan ke barat ke daratan utama Asia Tenggara � dalam 10.000 tahun. Sementara itu Soares et al. (2008) menunjukkan bahwa haplogroup E, suatu komponen penting dalam keanekaragaman mtDNA (DNA mitokondria), berevolusi selama 35.000 tahun terakhir, dan secara dramatik tiba-tiba menyebar ke seluruh pulau-pulau Asia Tenggara pada periode sekitar awal Holosen, pada saat yang bersamaan dengan tenggelamnya Sundaland menjadi laut-laut Jawa, Malaka, dan sekitarnya. ![]() Lalu komponen ini mencapai Taiwan dan Oseania lebih baru, sekitar 8000 tahun yang lalu. Ini membuktikan bahwa global warming dan sea-level rises pada ujung Zaman Es 15.000�7.000 tahun yang lalu, sebagai penggerak utama human diversity di wilayah ini. Oppenheimer dalam bukunya �Eden in the East� (1998) itu berhipotesis bahwa ada tiga periode banjir besar setelah Zaman Es yang memaksa para penghuni Sundaland mengungsi menggunakan kapal atau berjalan ke wilayah-wilayah yang tidak banjir. Dengan menguji mitochondrial DNA dari orang-orang Asia Tenggara dan Pasifik, kita sekarang punya bukti kuat yang mendukung Teori Banjir. Itu juga mungkin sebabnya mengapa Asia Tenggara punya mitos yang paling kaya tentang Banjir Besar dibandingkan bangsa-bangsa lain. Nah, begitulah, cukup seru mengikuti perdebatan yang meramu geologi, genetika, biologi molekuler, linguistik, dan mitologi ini. Pihak mana yang mau didukung atau disanggah ? Sebaiknya, masuklah lebih detail ke masalahnya agar argument kita kuat, begitulah menilai perdebatan. To Be Continued... Last edited by XComander; 9th May 2010 at 01:41 PM. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Nabi Adam. Turun di Tanah Sunda/Atlantis ???
Spoiler for Atlantis is Sundaland:
Spoiler for Atlantis:
Apakah Aku Orang Atlantis... *AM I ATLANTEAN = APAKAH AKU ORANG ATLANTIS? Pada suatu masa dimana kadar keimananku di atas rata-rata, aku tergoda oleh para mahkluk mulia agar aku mengkaji kitab suci. Maka kubedahlah baitan firman itu. Tapi maafkan aku ya Allah, aku tidak mau terdoktrin mentah-mentah dengan kata-kata indah dariMu. Karena kuyakin selain memberi ketentraman hati dan sastra nan agung, di dalam pesan-pesanMu mengadung maksud tertentu. Bahkan aku yakin aku bisa menemukanMu. Akhirnya kusudahi rapalan di satu bahasa, dan kurahkan mataku pada tulisan berbahasa ibu, yang merupakan arti dan tafsiran dari bahasa asing yang tadi kulantunkan. Sekali lagi aku tak puas. Segera kututup media itu, dan beralih ke media cyber. Lebih asyik, pikirku, karena bisa menggunakan indeks dengan mudah. Pencarianku mulai tak terarah, bukan arti dan tafsir dari bacaan tadi. Melainkan tentang hal lain. Kucoba cari tentang Iskandar Zulkarnain. Kubaca. Kemudian kucari tentang Khidir. Kubaca. Kemudian kucari dan kubaca tentang orang-orang hebat dan mulia zaman dahulu. Lalu kucari tentang kaum Ad, Tsamud, dan kaum-kaum lain. Bagiku mereka tampak sama saja: berlatar belakang Arab, atau setidaknya berada di jazirah sana Timbul pikiran nakal dalam benakku: Kenapa tidak ada bangsa selain bangsa Arab di kitab mulia ini?; Bukankah Dia itu Tuhannya alam semesta?; Apakah Dia hanya Tuhannya bangsa Arab, dan diluar bangsa Arab secara langsung ataupun tidak langsung "dipaksa" percaya pada Tuhannya bangsa Arab itu?; Kalau Dia memang Tuhannya alam semesta mengapa Dia tidak melibatkan bangsa lain dalam Kitab Agung ini, seperti bangsa Viking atau suku Aztec misalnya?; Bukankah kalau kita menyebut "alam semesta" berarti sama saja menyebut seluruh bangsa di dunia ini bahkan sampai keluar galaksi (jika memang ada bangsa di luar galaksi)?; dan pertanyaan-pertanyaan nakal lain yang terpintas. Lebih spesifik lagi: Mengapa Dia tidak mengikutsertakan Indonesia, bangsaku ini, kedalam sejarah dunia? Mengapa selalu bangsa Arab? Lagi-lagi Arab, lagi lagi Arab. Mengapa ya Allah, mengapa? Maafkan atas keingintahuanku yang membabi buta ini. Bukankah Kau sendiri yang menyuruh manusia sepertiku untuk berpikir dan membaca, sesuai kata pertama dalam firmanMu? "BACA!"� Lagi-lagi Arab, lagi-lagi Arab. Mana Indonesianya? Akibatnya aku minder menjadi bangsa Indonesia Sebuah negara "tim hore" yang cuma meramaikan kancah dunia. Tidak dapat peran apa-apa. Figuran dalam sandiwara besar dan panjang dari sejarah dunia ini. Terbesit dalam hati kecilku sebuah doa kecil: andai saja bangsa ini ikut serta dalam sejarah dunia. Seperti Iraq dengan Mesopotamia-nya, Jerman dengan Hitler-nya, Yunani dengan para filsufnya, Andalusia dengan para ilmuwannya, atau bahkan Amerika dengan Bush-nya. Aku tak bangga menjadi bangsa Indonesia Waktu berlalu cukup lama. Seorang sahabat di lingkunganku tumbuh dan besar berbicara mengenai sebuah buku. Dia suka pada buku itu, walau diakui ceritanya tidak berakhir sesuai harapan. Aku tidak tertarik, karena dia menceritakan tentang sebuah negeri non sense, bernama Atlantis, sesuai yang diapaparkan buku itu. Betapa tidak, aku hanya tahu Atlantis dari film-film barat. Dan yang paling dekat kuketahui, aku teringat akan game Age of Mythology Expansion: The Titans, yang didalamnya ada kaum Atlantean (orang-orang atlantis). Tapi karena cerita itu keluar dari mulut seorang sahabat, aku berpura-pura tertarik dan sesumbar meminjam buku itu. Dia menyanggupinya. Kupikir karena aku masih punya banyak waktu senggang, tak apalah sebagai pelipur sepi. Dan kubacalah buku berjudul NEGARA KELIMA karangan ES ITO itu. Selepasnya, aku justru mendiskreditkan si penulis. Kupikir dia terlalu banyak nonton film. Film fiksi pula! Aku tidak meyakini apa-apa tentang hasil karyanya itu. Lalu aku mengemukakan pendapatku pada si empunya buku. Dia justru memberi pandangan bahwa bisa jadi si penulis salah, tapi bagaimana jika si penulis benar? Mengapa dia berani mengemukakan tulisan itu, sama beraninya dengan Dan Brown yang mengungkap Holy Grail, rahasia Monalisa, Madonna of the Rock, dan lain-lain? Bukankah harusnya dia punya data akurat agar tulisannya bisa dipertanggungjawabkan jika ada orang 'kurang kerjaan' minta buktinya? Pandanganku terbagi dua. Jika ES ITO salah maka selesai perkara. Tapi jika benar? Sejujurnya aku sedikit berharap bahwa si penulis menceritakan fakta yang kuat. Betapa tidak, dia menyebutkan bahwa peradaban tertua di Hindustan, Mesopotamia, Mesir, dan suku Indian di benua Amerika, berasal dari satu induk peradaban, yaitu peradaban pertama dan lebih tua dari peradaban yang pernah tercatat dalam sejarah, peradabannya Nabi Adam as, Plato menyebutnya dengan nama Peradaban Atlantis. Dan peradaban ini terletak di bumi Nusantara. Tadi sudah kusebutkan bahwa keingintahuanku membabi buta. Rasa ingin tahu tentang Atlantis justru semakin kuat dan mendorongku mencari tahu lebih dalam lagi. Sebagai awal, aku meracau ke teman-temanku: jika mereka ada informasi tentang Atlantis, atau lokasi Nabi Adam as turun ke bumi, atau peradaban Nusantara Kuno, tolong beritahu aku. Sedangkan aku sendiri mencari literatur satu-satunya yang menjadi bukti tunggal tentang keberadaan Atlantis, sebuah karya Plato yang berjudul Timaeus and Critias. Memang ada bagian yang menyebutkan tentang kondisi alam Atlantis: 1. Tanahnya subur, banyak pepohonan. Rakyat Atlantis tidak akan pernah merasa khawatir akan kehabisan kayu. 2. Banyak ragam binatang, khususnya gajah dan banteng. 3. Mempunyai dua musim. Ini berarti Atlantis berada di daerah tropis. 4. Banyak gunung. 5. Dan beberapa keterangan lain, sayangnya aku lupa. Memang semua ciri-ciri yang disebutkan ada di bumi Nusantara. Tapi aku tidak mau terlalu cepat mengambil kesimpulan. Menurut keterangan Plato, yang dijabarkan di buku NEGARA KELIMA, Atlantis adalah tanahnya Poseidon. Poseidon punya anak kembar laki-laki. Yang satu dipanggil Atlas. Yang satu lagi aku lupa siapa namanya. Tanah Atlantis diberikan pada Atlas, itulah mengapa tanah itu disebut Atlantis, negeri milik Atlas. Di lain sisi, aku pernah mendengar bahwa Nabi Adam as punya anak kembar, bernama Habil dan Qabil. Hanya itu informasi yang kutahu. Memang ada korelasi antara Poseidon dan Nabi Adam. Kupikir ibarat banana dan pisang, batu dan stone, langit dan sky. Hanya beda nama tapi merujuk ke satu objek. Nah, jadi jika Atlantis adalah bumi Nusantara, sementara Poseidon adalah Nabi Adam as, berarti Nabi Adam as turun di bumi Nusantara. Hanya sampai di sini pencarianku. Buntu. Dari sisi agama aku tidak mendapat apa-apa lagi tentang Nabi Adam, kecuali doktrin bahwa dia adalah manusia pertama, sementara dari sisi lain aku juga tidak mendapat apa-apa lagi selain tetek bengeknya si Plato itu. Buntu. Waktu berlalu cukup lama, lagi. Aku mulai patah semangat mencari tahu dimana sebenarnya letak Atlantis. Adakah korelasi antara Atlantis, Nusantara, Nabi Adam as, dan Poseidon? Namun ternyata seorang mantan pacar ada yang terpengaruh dengan racauanku tentang Atlantis, Nusantara, Nabi Adam as, dan Poseidon. Yang tadi sudah kusebutkan. Dia rupanya juga mencari tahu tentang itu. Kemarin, 25-08-07, aku menerima e-mail yang memberi link ke www.atlan.org. Sebuah e-mail dari mantan pacar yang masih peduli dengan pola pemikiran dan imajinasi-imajinasiku. Aku terkejut dan merasa bangga. Rupanya seorang profesor asal Brasil, bernama Arysio Santos, mengklaim telah menemukan benua yang hilang: Atlantis. Dan penemuannya itu merujuk ke bumi Nusantara. Bahkan dia juga mensinyalir bahwa Nusantara bukan hanya situs peradaban pertama, melainkan juga situs manusia pertama. Manusia pertama tidak lain dan tidak bukan adalah Nabi Adam as, yang Plato menyebutnya dengan nama Poseidon. Selisih beberapa menit setelah kuungkapkan pada rekan kerjaku bahwa aku (juga ikut) menemukan pencarianku tentang peran Nusantara, dia menceritakan tentang cerita rakyat Badui. Katanya, rakyat Badui masih meyakini bahwa manusia pertama kali berada di tanah Badui, Banten. Ungkapan ini semakin membuatku sumringah. Percaya tidak percaya. Dan yang lebih ajaib lagi, somehow, paman dari Bos-ku tiba-tiba memastikan apakah aku mau ikut dengannya ke Badui. Pikiranku mendadak kacau balau. Tiba-tiba pertanyaanku terjawab bertubi-tubi, dan aku diberi kesempatan untuk membuktikan kebenaran jawaban itu. Ada kekuatan ilahiah yang sedang bekerja padaku saat itu. Aku yakin, somehow, aku digariskan untuk menapak tilas asal muasal manusia. Yang ternyata asalnya dari bumi Nusantara. Dari tanah Atlantis. Jawabanku tentang peran Indonesia di kancah dunia sudah terjawab. Ternyata Indonesia punya peran yang sangat penting bagi peradaban lainnya. Betapa tidak, manusia pertama turun di bumi Nusantara!!! Dan pencarianku justru baru bermulai di sini. Insya Allah, aku akan segera berangkat ke Badui untuk berkunjung ke situs 'tanah asal' kita semua. Dan tulisan ini tidaklah berakhir sampai disini. Sama seperti pencarianku, tulisan ini justru baru dimulai. Pernah terpikir dalam benak anda bahwa segala asal usul kehidupan berasal dari Indonesia ??? Last edited by XComander; 3rd May 2010 at 03:41 PM. |
#3
|
||||
|
||||
![]()
Asal Usul Kehidupan ...
Post yang ini gw bikin sendiri ndan dari hasil pemikiran gw yang kayanya baru terpikirkan beberapa bulan belakangan ini. Gw baru terpikir setelah membaca Thread ini : Spoiler for Map of Nias:
Quote:
Quote:
Quote:
Coba kita ulangi baca Quote saya yang pertama, ciri" orang asli nias adalah : 1. dianggap sebagai makhluk halus 2. menyebut diri "manusia dari atas" 3. hidup di atas pohon besar 4. berkulit putih dan mulus. 5 diangap sebagai pemilik atau penguasa segala marga satwa 6. meminta persembahan 7. Mereka cantik-cantik 8. bisa membuat api dari kayu atau dari batu api. 9. suka menculik perempuan tinggal seorang diri di hutan atau di kebun yang sepi yang kemudian tiba-tiba hilang kesadarannya. Coba kita jelaskan : 1. dianggap sebagai makhluk halus > Apa anda berfikir kalau mahluk yang hidup sebelum Nabi Adam adalah Manusia??? 2. menyebut diri "manusia dari atas" > Manusia dari atas atau yang biasa di kenal sebagai "Manusia Langit". Berarti sama kriterianya dengan Yajuj dan Majuj (Gog dan Magog). klO belum mengerti nanti akan saya jelaskan tentang Manusia Langit di Post selanjutnya. 3. hidup di atas pohon besar > Pernah nonton film avatar? Pasti yang disebut pohon besar adalah Pohon Oak, dan ada hubungannya dengan Symbol YWYH. 4. berkulit putih dan mulus. > Kriteria yang dimiliki oneh Annunaki (mahluk Planet Nibiru) 5 diangap sebagai pemilik atau penguasa segala marga satwa > Bisa berinteraksi dengan Mahluk lain seperti Nabi Sulaiman dsb... Lalu apa hubungannya dengan Nabi Adam??? Coba baca Quote saya yang ke 2, itu adalah Cuplikan dari Buku Urantia yang diyakini bukan di buat oleh manusia. Disana ditulis kalau Adam (kaum Ungu) DITURUNKAN KE BUMI... Berarti bumi sudah ada dan sudah ada yang mendiami nya sebelum Nabi Adam... Siapa dia??? Antara Lain, Kaum Yajuj Majuj yang di penjarakan oleh Dzulkarnain... (Akan saya Ulas di Post selanjutnya...) ![]() ![]() ![]() Last edited by XComander; 3rd May 2010 at 03:59 PM. |
#4
|
||||
|
||||
![]()
buset ndan lengkap amat,,ampe pusing kepala ane bacanya,,
![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
Indonesia memang penuh dengan misteri
![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
Update" dulu ndan,,, Silahkan baca POst 1 sama 2 ... Masih Penuh Mistery...
Next Project : Pembahasan OOPART |
#7
|
||||
|
||||
![]()
hahaha ternyata misteri itu ada di bawah tanah kita ya ndan
![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
indonesia gitu loh..
saya bangga menjadi orang indonesia.. ![]() ditunggu apdetnya.. ![]() |
#9
|
||||
|
||||
![]()
Pembahasan yg menarik, @ TS tolong diupdate terus ya..
![]() |
#10
|
||||
|
||||
![]()
nice info..
tapii masi gk percayaa.. masa siiy indonesiaa ?? kalo emang atlantis maju waktu itu dan tenggelam.. sekalipun ada yg selamat pasti mereka masih mewarisi ilmu pengetahuan yang maju itu dong ?? lah indonesia ?? = =' |
![]() |
|
|
|