Teh putih adalah jenis teh yang masih terdengar asing, terutama apabila dibandingkan dengan popularitas teh hitam dan teh hijau. Kurang populernya teh putih bukan tanpa sebab lho, karena teh tersebut ternyata merupakan jenis
teh yang paling langka di dunia.
Secara eksklusif, teh putih pada awalnya dikonsumsi oleh
Kaisar Cina sejak
zaman Dinasti Chang (618-907) dan para anggota istana atau pejabat kerajaan. Teh putih tetap menjadi teh yang langka dan mahal hingga abad ke-19 saat Cini memulai ekspor komoditi teh ini ke negara-negara Asia dan Eropa yang memiliki tradisi minum teh.
Permintaan teh putih semakin meningkat seiring berkembangnya komoditi ekspor dari Cina. Alasannya adalah karena karena khasiat yang dimiliki oleh jenis teh ini dalam
menjaga kesehatan kulit. Teh putih telah terbukti mampu
mencegah kanker kulit karena pengaruh sinar ultra violet matahari,
mencegah penuaan dini, menghilangkan keriput, dan mengencangkan kulit.
Hasil penelitian ilmiah dari Roderick H. Dashwood, ahli biokimia di Linus Paulin Institute, membuktikan bahwa
kandungan aktioksidan dalam teh putih lebih tinggi dibandingkan dengan teh hitam maupun teh hijau. Kandungan polifenol yang sangat tinggi di dalam teh putih sangat bermanfaat untuk
menetralisir radikal bebas penyebab kanker dan dapat mencegah mutasi DNA 2-5 kali lebih efisien dari teh hijau dan teh hitam, serta 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali lebih efektif dari vitamin E, sehingga juga sangat baik untuk perawatan kulit.
Selain itu, manfaat polifenol untuk kesehatan adalah
melancarkan aliran darah pada pembuluh darah, mencegah penuaan dini dan pengerutan di kulit.
Semoga infonya bermanfaat ya, Ndan!