Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 21st October 2010
zedleppelin's Avatar
zedleppelin zedleppelin is offline
Moderator
 
Join Date: Oct 2010
Location: Reg. DKI Jakart
Posts: 1,927
Rep Power: 61
zedleppelin has disabled reputation
Default [News] Ditemukan Jejak Penghuni Dataran Tinggi Gayo, Medan

Quote:
Rate 5 Stars is Nice
Melon Would be Great
Say "Thanks" Would be An Appreciation




Para peneliti Balai Arkeologi Medan menemukan dua kerangka, yang diyakini sebagai manusia prasejarah penghuni Dataran Tinggi Gayo, 5.000 tahun lalu. Penemuan ini merupakan penemuan kerangka manusia prasejarah pertama di dataran tinggi Sumatera.

Kerangka pertama ditemukan tim di Loyang (Goa) Mendale, Desa Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah. Beberapa batu berukuran cukup besar mengimpit bagian panggul dan kepala kerangka itu. Para peneliti sangat hati-hati mengupas bebatuan yang mengimpit agar kerangka tidak rusak.

Kerangka kedua ditemukan dalam kondisi yang lebih baik. Tidak ada satu pun batu yang mengimpit kerangka laki-laki yang ditemukan di Loyang Ujung Karang.

Loyang-loyang tempat ditemukannya kerangka manusia prasejarah berada di kawasan karst di sisi barat Danau Laut Tawar. Diyakini masih banyak kerangka manusia prasejarah beserta peralatan budayanya yang terbenam di bukit tersebut.

Ketua Tim Peneliti Balar Medan Ketut Wiradnyana, di sela-sela proses penggalian di Takengon, Aceh Tengah, pertengahan pekan lalu, menerangkan, penggalian kali ini adalah penggalian ketiga sejak tahun 2008 dan 2009. Tim menduga kerangka manusia yang ditemukan hidup pada zaman peralihan mesolitik ke neolitik.

Temuan barang-barang kerajinan di sekitar lokasi penemuan kerangka memperkuat argumentasi tersebut. Beberapa temuan, seperti kapak lonjong, kapak persegi, fragmen atau serpihan keramik, serta mata tombak yang terbuat dari batu, adalah beberapa indikator masa peralihan mesolitik ke neolitik.

Mata panah yang terbuat dari batu dan peralatan rumah tangga berbahan dasar cangkang kerang (alat serpih) serta kapak genggam menjadi dasar argumentasi bahwa kerangka manusia tersebut mengenal budaya manusia pada zaman mesolitik. Alat-alat itu digunakan untuk berburu dan memotong serta menguliti binatang buruan.

Dari fragmen atau serpihan keramik yang ditemukan, misalnya, menurut Ketut, masyarakat yang hidup pada zaman mesolitik, belum memiliki teknologi pembakaran yang baik. Metode pembakaran yang digunakan adalah pembakaran seadanya, seperti ranting kayu hingga sekam atau ilalang.

�Manusia pada masa itu baru mengenal teknologi gerabah,� ujar Ketut.

Sementara, dari lapisan tanah, menurut Ketut, sampai 40 sentimeter (dari mula permukaan tanah), peneliti menemukan serpihan-serpihan gerabah dari zaman kolonial. Pada lapisan berikutnya, yaitu 40-70 sentimeter, beberapa serpihan gerabah yang diyakini berasal dari zaman neolitik ditemukan.

Penggalian lebih dalam lagi, yaitu kedalaman 70 hingga 135 sentimeter, peneliti menemukan beberapa peralatan hidup manusia pada zaman mesolitik.

Di samping dua hal tersebut, anggapan dan kesepakatan umum para arkeolog menyatakan, peralihan masa mesolitik ke neolitik di Indonesia dan kawasan sekitarnya, menurut Ketut, terjadi pada 5.000 tahun yang lampau.

Budaya dan migrasi
Dua kerangka manusia setinggi 140-150 sentimeter yang ditemukan di dua loyang, dalam posisi tidur telentang. Tangan bersedekap di atas dada. Namun, tulang keringnya (ruas tulang antara lutut dan mata kaki) dan telapak kaki terlipat ke belakang sejajar dengan ruas tulang paha hingga ke tulang panggul.

Di atas tangannya yang bersedekap di atas dada terdapat sebuah cawan. Ketut meyakini cawan ini adalah cawan persembahan.

Selain cawan, di atas kerangka juga ditemukan mata panah batu. Mata panah batu inilah yang meyakinkan arkeolog, kerangka ini hidup pada zaman peralihan.

Tengkorak kerangka ini berada di sisi timur. Secara keseluruhan, kerangka ini menghadap ke barat. Ketut menginterpretasikan bahwa manusia pada masa itu telah memiliki kepercayaan adanya reinkarnasi setelah meninggal dunia. Arah timur mewakili arah terbit matahari, dan barat sebaliknya. �Kelahiran dan kematian,� ujarnya.

Ditelisik lebih jauh, tim tidak menemukan adanya sisa-sisa tulang atau bahan makanan di sekitar goa. Ketiadaan ini, kata Ketut, bisa menjadi indikator bahwa goa-goa tersebut digunakan sebagai pemakaman.

Lucas P Koestoro, peneliti senior Balar Medan, mengatakan, dibandingkan dengan temuan kerangka manusia di Situs Bukit Kerang Pangkalan, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, posisi kerangka sedikit berbeda. Di sini, kerangka ditemukan dalam posisi meringkuk. �Seperti bayi dalam kandungan,� ujarnya.

Lucas mengatakan, dibandingkan dengan temuan kerangka serta situs bukit kerang di Aceh Tamiang, usia kerangka ini jauh lebih muda. Hasil carbon dating (teknologi penggunaan karbon 14 (C14) untuk menentukan usia benda), beberapa temuan di situs itu menunjukkan usia 12.500 tahun lalu.

Menurut Lucas, kemungkinan kerangka manusia prasejarah Aceh Tengah merupakan kelompok manusia yang bermigrasi dari Vietnam Utara, ribuan tahun lalu. Masuk melalui beberapa jalur, terutama Selat Malaka dan sungai (Krueng Peusangan yang berhulu di Danau Laut Tawar) melalui pesisir timur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), mereka tiba di Dataran Tinggi Gayo. Kemungkinan, menurut Lucas, mereka tiba di Danau Laut Tawar dengan menyusuri sungai.

�Bisa berjalan kaki atau menggunakan rakit,� tuturnya.

Beberapa peralatan yang digunakan oleh kelompok manusia prasejarah di Aceh Tengah juga pernah ditemukan di Situs Bukit Kerang-Aceh Tamiang. Kedua temuan ini juga menyerupai benda-benda budaya masyarakat Hoa Bienh, Vietnam Utara.

Ketut mengatakan, masih diperlukan waktu untuk merangkaikan kepingan-kepingan temuan arkeologis menjadi satu cerita utuh tentang siapa penghuni Swarnadvipa beserta budayanya serta mengapa mereka bermigrasi. Kepingan-kepingan ini masih terus dirangkai.

Quote:
Sumber : SINI


Reply With Quote
  #2  
Old 21st October 2010
zedleppelin's Avatar
zedleppelin zedleppelin is offline
Moderator
 
Join Date: Oct 2010
Location: Reg. DKI Jakart
Posts: 1,927
Rep Power: 61
zedleppelin has disabled reputation
Default

..........
Quote:

Budaya ini milik bangsa Indonesia
Kalau bukan kita, siapa lagi yg akan melestarikannya.


Reply With Quote
  #3  
Old 21st October 2010
krisnasatanic's Avatar
krisnasatanic krisnasatanic is offline
Member Aktif
 
Join Date: Oct 2010
Location: Sin City
Posts: 217
Rep Power: 0
krisnasatanic sebentar lagi akan terkenalkrisnasatanic sebentar lagi akan terkenal
Default

keren ndan
Reply With Quote
  #4  
Old 21st October 2010
Mutiara Mutiara is offline
Member
 
Join Date: Oct 2010
Posts: 77
Rep Power: 0
Mutiara mempunyai hidup yang Normal
Default

satu lagi benda peninggalan bersejarah yg ada di indonesia.
Reply With Quote
  #5  
Old 22nd October 2010
zedleppelin's Avatar
zedleppelin zedleppelin is offline
Moderator
 
Join Date: Oct 2010
Location: Reg. DKI Jakart
Posts: 1,927
Rep Power: 61
zedleppelin has disabled reputation
Default

Quote:
Originally Posted by krisna_satanic View Post
keren ndan
Quote:
Originally Posted by Mutiara View Post
satu lagi benda peninggalan bersejarah yg ada di indonesia.
Thanks atas komennya....as a reward, cek CP.
Reply With Quote
  #6  
Old 22nd October 2010
zedleppelin's Avatar
zedleppelin zedleppelin is offline
Moderator
 
Join Date: Oct 2010
Location: Reg. DKI Jakart
Posts: 1,927
Rep Power: 61
zedleppelin has disabled reputation
Default

..........

Reply With Quote
  #7  
Old 22nd October 2010
anakharamnyamarbela's Avatar
anakharamnyamarbela anakharamnyamarbela is offline
Member Aktif
 
Join Date: Oct 2010
Location: mencoba berguna :p
Posts: 109
Rep Power: 0
anakharamnyamarbela hobinya dikasih cabe!anakharamnyamarbela hobinya dikasih cabe!
Default

wah.. bentuknya beda ama teori darwin ya cuk.. makin gak sahih deh tuh teori.. nais inpoh ndan
Reply With Quote
  #8  
Old 22nd October 2010
zedleppelin's Avatar
zedleppelin zedleppelin is offline
Moderator
 
Join Date: Oct 2010
Location: Reg. DKI Jakart
Posts: 1,927
Rep Power: 61
zedleppelin has disabled reputation
Default

Quote:
Originally Posted by anakharamnyamarbela View Post
wah.. bentuknya beda ama teori darwin ya cuk.. makin gak sahih deh tuh teori.. nais inpoh ndan
Namanya juga masih TEORI Ndan.....sewaktu-waktu bisa terpatahkan dengan fakta2 baru.

Thanks Ndan...

Reply With Quote
  #9  
Old 22nd October 2010
Evo's Avatar
Evo Evo is offline
Member
 
Join Date: Sep 2010
Location: Jakarta
Posts: 92
Rep Power: 0
Evo sebentar lagi akan terkenalEvo sebentar lagi akan terkenal
Default

wah keren juga tengkorak nya ndan
Reply With Quote
  #10  
Old 19th November 2010
karyoeku karyoeku is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 3
Rep Power: 0
karyoeku mempunyai hidup yang Normal
Default aceh

ndan, aceh tengah tu kok ditulis dimedan, yang betulnya di nanggroe aceh darussalam, maaf ndan, cuma info ni
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:19 AM.


no new posts