FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Sehubungan dengan diperingatinya Hari Air Dunia (HAD) atau World Water Day yang ke 20 yang jatuh pada tangga 22 Maret 2011 yang lalu, mari kita sedikit membahas tentang pentingnya Air ini khususnya ditinjau dari segi kesehatan manusia.
Kebutuhan vital manusia untuk kelangsungan hidupnya adalah kebutuhan akan air. Manusia dapat bertahan tidak makan sampai 3 bulan namun nggak bisa bertahan hidup tampa air lebih dari 3 hari. Air yang dikonsumsi manusia harus bersih artinya bebas dari kuman penyakit dan bahan kimia berbahaya. Air Minum adalah air bersih yang dapat langsung diminum tapa dimasak terlebih dahulus edangkan Air Bersih bisa diminum setelah dimasak. Air yang dikonsumsi manusia harus memenuhi syarat Fisik, Kimiawi, Bakteriologis dan Radioaktivitas. Contoh Air Minum diantaranya adalah air PAM yang sudah berstandar Internasional, air minum kemasan (bukan kemasan isi ulang) sedangkan Air Bersih diantaranya adalah air dari sumur bor pompa, air PAM yang belum standard internasional. Air hujan belum dapat dikatakan air bersih karena bisa tercemar di udara dan umumnya tidak mengandung mineral2 yang dibutuhkan manusia. Syarat Fisik diantaranya tidak berbau, tidak berasa, jernih (tidak berwarna), terasa segar (temperaturnya lebih rendah dari temperatur udara sekitar). Syarat Kimiawi diantaranya harus bebas dari bahan kimia beracun & berbahaya. Namun ada beberapa bahan kimia yang dianggap racun tapi masih boleh ada dalam air asal tidak melebihi jumlah yang disyaratkan diantaranya : Pb (timah hitam), Hg (merkuri), Cd (cadmium), As (arsen) yang semuanya termasuk mineral yang diperlukan untuk metabolisme tubuh dll. Sedangkan ada juga yang tidak boleh sama sekali ada dalam air contohnya gas Asam Sulfida (H2S), methan, nitrit dll. Intrusi air laut yang merambah jau ke daratan menimbulkan masalah salinasi pada sumber2 air dibawah tanah. Syarat Bakteriologis diantaranya tidak boleh mengandung kuman2 berbahaya khususnya akibat pencemaran tinja manusia dengan indikasi terdapatnya bakteri Coli dalam air. Bakteri Coli tidak berbahaya namun karena bakteri ini mudah dideteksi dan hidupnya dalam usus manusia maka dengan asumsi bahwa kalau ada bakteri Coli berarti air tersebut sudah tercemar tinja manusia sehingga tidak menutuo kemungkinan terdapat juga bakteri atau virus lain yang berbahaya tapi sulit untuk mendeteksinya. Syarat Radioaktivitas, air yang dimonsumsi tidak boleh mengandung bahan2 berbahaya akibat radiasi baik yang ringan ataupun yang berat. Air tercemar bahan berbahaya radiasi diantaranya karena air digunakan untuk pendingin reaktor atom atau nuklir, air tercemar bahan buangan dari ruang radiasi rumah sakit dll. Syarat2 tersebut diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI. Air kemasan isi ulang tidak dapat dikatakan sebagai air minum karena sangat diragukan mulai dari sumber bakunya, diragukan dalam proses pengolahannya dan diragukan pada saat pengisianya pengemasannya kedalam botol galon. Air kemasan botol atau galon yang beredar di pasaran harus terjamin standar mutunya dengan adanya label SNI atau halal dari instansi berwenang. Air yang tidak bersih dapat mengakibatkan gangguan penyakit maupun keracunan pada organ kulit, percernaan, ginjal, hati dan organ vital lainnya akibat adanya kuman penyakit, racun maupun bahan radiasi. Kuman penyakit yang ditularkan melalui air (waterborne diseases) diantaranya : lumpuh polio, disenteria, kholera, diare, leptospirosis, cacingan, typhus, penyakit mata, penyakit kulit (scabies/buduk, kutu air), demam keong dll. Dengan proses pembunuhan bakteri berbahaya tersebut (desinfeksi, dimasak) kita akan terbebas dari gangguan penyakit2 ini. Ada penyakit yang timbul karena air digunakan sebagai tempat hidup serangga nyamuk (breeding places) disebut sebagai water related diseases diantaranya malaria, filaria, demam berdarah. Bahan kimia yang larut dalam air dapat menimbulkan keracunan diantaranya air raksa (Hg, mercuri) yang terkenal di Jepang dengan nama Minamata diseases dan peristiwa Teluk Buyat di Indonesia, keracunan Cadmium dikenal di Jepang dengan nama penyakit Itai-itai. Maka dari itu janganlah kita meremehkan terhadap keberadaan air ini, disamping kualitasnya memang sudah banyak tercemar, juga dari segi kuantitas kebersihannya yang semakin menyusut. Senantiasa kita jaga kelestariannya, dengan cara berhemat dalam menggunakan air, jangan membuang kotoran ke badan2 air. Penghijauan dan reboisasi / reforestasi adalah upaya untuk melestarikan sumber2 air karena akar2 tanaman besar dapat menahan keberadaan air secara kontinyu sesuai dengan keseimbangan alami. Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
air keran siap minum kapan terwujudnya ya
![]() baru di sebagian wilayah yg pake itu ![]()
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌
|
#3
|
||||
|
||||
![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]()
sepertinya harus survival terus nih lo masalah air,,,
![]() |
![]() |
|
|