Buenos Aires - Maradona tidak menghiraukan kritikan buatnya terkait kebijakan dalam melakukan bongkar-pasang pemain di timnas Argentina. 'Si Tangan Tuhan' tak mau didikte dalam melatih timnya sendiri.
Selama sekitar 15 bulan menangani 'Tim Tango', sudah
100 pemain yang dipanggil Maradona. Jika ini dibarengi dengan performa luar biasa, tentu banyak yang akan maklum.
Faktanya Argentina malah susah payah mengarungi kualifikasi Piala Dunia 2010 zona CONMEBOL. Lionel Messi akhirnya berhasil lolos kendati hanya dengan menempati posisi empat di zona tersebut, di bawah Brasil, Chile dan Paraguay.
Tak ayal kesukaan Maradona mengutak-atik tim pun dapat kritikan. Apa yang Maradona lakukan dituding sebagai cerminan dari ketiadaan konsep melatih yang jelas dari dirinya.
"Aku tak perlu tunduk kepada siapa pun dan aku akan memilih pemain yang sedang dalam performa terbaik," sergah Maradona seperti dikutip
Reuters.
Kebiasaan lain Maradona yang kurang populer adalah banyak memanggil para pemain yang tampil di liga domestik. Padahal selama dua dekade terakhir timnas Argentina lebih banyak diisi oleh para bintang-bintang yang membela klub di Eropa.
Sekali lagi Maradona punya pertimbangan sendiri atas kebijakannya tersebut. "Sepakbola (Liga) Argentina belum dilupakan."
"Bisa melihat bocah-bocah ini mengenakan seragam (timnas Argentina) di ruang ganti dan melihat wajah-wajah mereka, Anda langsung tahu siapa yang akan tampil baik (di lapangan) dan siapa yang tidak pantas mengenakan kaos (timnas) ini," pungkas Maradona.
sumber : detik