[/quote][quote]
Berbicara mengenai Batu Mulia/Permata berarti berbicara mengenai bisnis atau hanya hobi mengkoleksi batu yang dimaksud. Mengkoleksi Batu Mulia atau Batu Akik tidak hanya menjadi konsumsi masyarakat kalangan atas tapi tersebar keseluruh kalangan masyarakat. Yang membedakannya adalah parameter nilai kemahalan dari batu itu sendiri.
Subyektifitas terhadap harga sejalan dengan kualitas, khasiat, ataupun mitos yang menyertai Batu-batu tersebut. Semakin tinggi kualitas, keunikan, kelangkaan, maka harga yang menyertainya tidak akan dapat diukur hanya dari parameter biaya produksi karena bila sebuah batu sudah menarik hati seseorang maka berapapun harganya akan dibayar juga (tentu saja menyesuaikan dengan kemampuan si pembeli). Tidak jarang harga sebuah batu tidak masuk diakal, karena ukuran tidak sepadan dengan nilai rupiah yang harus dibayar. Tapi ya itulah �game business� yang terjadi diantara perdagangan batu mulia atau batu akik.
Banyak batu yang dipercaya memiliki tuah atau kekuatan gaib yang sering dimanfaatkan oleh si pembeli seperti kita kenal Batu Akik Mani Gajah (Rejeki dan Pengasihan), Biduri Pandan (Kharisma dan Pengasihan), Badar Besi (Kekuatan Kebal Senjata Tajam), Fosil (Anti Racun dan Kesaktian), dan batu lain yang memiliki kelebihan-kelebihan yang sampai saat ini masih dipercaya oleh masyarakat.

