Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Misteri, Horror, Supranatural

Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 22nd April 2012
jagosantet's Avatar
jagosantet jagosantet is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Apr 2012
Posts: 1,742
Rep Power: 16
jagosantet mempunyai hidup yang Normal
Default Jejak mistik pulau kumala

JEJAK MISTIK PULAU KUMALA

Rumah Adat Dayak(Lamin)

AGUS SISWANTO

Pulau Kumala terletak di tengah sungai Mahakam. Merupakan taman rekreasi

perpaduan teknologi modern dan budaya tradisional. Pulau seluas 81,727 ha ini

sudah dilengkapi beberapa fasilitas seperti sky tower setinggi 100 meter dan

kereta gantung yang menghubungkan dengan wilayah seberang sungai

Mahakam. Pulau Kumala juga dilengkapi hotel dan cottage.

Sebelum dibangun menjadi taman wisata, pulau itu hanyalah sebuah hutan

di tengah sungai yang ditumbuhi tanaman liar, pepohonan lebat dan binatangbinatang

liar. Apabila sungai Mahakam meluap, pulau ini kerap tenggelam.

Hal yang mendasari ide pembuatan Pulau Kumala tersebut antara lain,

terjadinya pendangkalan muara sungai Tenggarong dan harus dikeruk agar

kapal yang melewati sungai Mahakam tidak kandas. Hasil kerukan tersebutlah

yang dijadikan material utama penimbunan Pulau Kumala yang berawa akibat

naiknya permukaan air.

Pembangunan Pulau Kumala itu sendiri ditangani kontraktor lokal dengan

konsultan dari Jakarta. Pembangunannya diawali dengan pengerukan yang

menggunakan material pasir sebanyak 1.5 juta meter kubik.

Langkah berikutnya adalah pemasangan turap pada sekeliling tepian Pulau

Kumala. Sehingga luas areal Pulau Kumala yang semula 76 ha, setelah

penurapan menjadi 81,727 ha. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan jalan

dan pemasangan listrik.

Pulau Kumala dibuka pada bulan September 2002, bersamaan pesta

perayaan Erau. Selanjutnya dibangun pula kereta gantung, lamin mancong

(rumah panjang: rumah adat Dayak), lamin wahau, lamin beyoq, air mancur, sky

tower, rumah puja, patung lembusuana, hotel serta gerbang utama. Untuk

memasuki area taman rekreasi, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp 2.000

untuk sekali masuk, sementara untuk menikmati wahana yang berada di taman

rekreasi ini tarifnya bervariasi antara Rp 1.500 s/d Rp 10.000 untuk satu

permainan. Ada sekitar sepuluh sarana permainan yang bisa dinikmati, seperti

jet clotser, bombom car, komedi putar dan gocart.

Sekitar bulan Juli tahun 2007 lalu, Misteri berkunjung ke Pulau Kumala.

Sambil menikmati keindahannya, tidak lupa Misteri mencari tahu jejak mistis

pulau buatan ini.

Seorang pekerja proyek yang Misteri jumpai mengungkapkan, dirinya

pernah melihat penampakan di sekitar cottage. Menurutnya, penampakan

makhluk besar sejenis genderuwo sering terlihat di sana.

�Saya melihat makhluk tinggi besar dan hitam di dekat cottage,� katanya

kepada Misteri.

Lebih jauh dia mengatakan, malam itu dia bermaksud ke cottage menemui

temannya. Tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat melihat sosok tinggi besar

berada diantara kerimbunan pohon. Karuan saja dia lari tunggang langgang.

�Makhluk genderuwo itu bukan saya saja yang pernah melihatnya.

Pengunjung juga sering melihatnya,� lanjutnya.

Sementara seorang pekerja proyek lainnya mengaku melihat sosok

perempuan cantik di turap tidak jauh dari gerbang masuk.

�Perempuan itu duduk sendirian di turap,� ujarnya mengenang. �Saya

menduga dia pengunjung pulau ini. Ketika saya mendekatinya, ternyata malah

menghilang,� katanya lagi.

Dalam kunjungan ke Pulau Kumala ini, Misteri ditemani seorang rekan

yang dipanggil Julag. Dia adalah koordinator perahu ketinting (perahu motor

kecil) yang biasa digunakan untuk membawa wisatawan ke Pulau Kumala. Julag

mengaku sering mendengar cerita-cerita mistik.

�Maklumlah, jauh sebelum adanya tempat wisata ini, Pulau Kumala

memang menjadi hunian gaib,� ujarnya kepada Misteri. Menurut Julag,

beberapa tahun lalu ada seseorang mengalami peristiwa yang tergolong aneh di

sini.

Dikisahkan, pria bernama Amir itu biasa berkebun di Pulau Kumala. Suatu

hari, ketika sedang sibuk mengurusi kebunnya, tiba-tiba Amir melihat sebuah

goa. Sebelumnya, dia tidak pernah menjumpai goa di pulau ini.

Dengan perasaan heran bercampur takut, Amir pun memasuki goa

tersebut. Sesampainya di dalam goa, entah kenapa, dia merasa seolah-olah

berada di dalam kabin kapal. Di dalamnya terdapat lorong, palka, ruang mesin

dan kamar-kamar. Dalam keremangan cahaya, Amir terus saja melangkah

diantara lorong dan kamar-kamar tersebut. Beberapa saat kemudian, dia terkejut

mendengar suara-suara orang berbicara di salah satu sudut kamar. Bahasanya

terdengar asing.

Kemudian Amir memberanikan diri mengetuk pintu kamar tersebut. Tetapi

tidak ada jawaban. Dia pun mencoba membukanya.

Amir tersentak kaget melihat sosok yang ada di dalamnya. Tampak 3-4

orang pria berwajah bule mengenakan pakaian mirip seragam sedang

berbincang di kamar itu. Mereka lalu menatap Amir dengan tatapan hampa.

Tiba-tiba, salah seorang diantara pria itu menyapa Amir.

�Mari sini. Silahkan masuk,� kata pria asing itu dengan suara lembut

sambil melambaikan tangan.

Amir menghampiri dan duduk diantara mereka. Selanjutnya, 3 atau 4

orang itu kembali berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti. Sementara

Amir hanya diam saja sambil memperhatikan. Dalam penglihatan Amir, wajah

dan postur orang-orang itu mirip orang asing, mungkin Eropa. Tetapi mengapa

mereka ada di sini? Pikir Amir.

Anehnya lagi, mereka seolah tidak peduli dengan kehadiran Amir.

Manusia-manusia tak dikenal itu membiarkan saja dirinya diam terpaku.

Entah berapa lama Amir berada diantara mereka, tiba-tiba saja matanya

terasa berat. Dia pun tertidur. Amir baru terbangun karena ada temannya yang

membangunkan.

�Ternyata Amir terbaring tidur di dekat kebunnya. Tapi temannya itu tidak

curiga sedikitpun,� kata Julag mengakhiri ceritanya. Menurut Julag, saat Amir

menceritakan pengalamannya di goa tadi, nyaris tidak ada yang percaya.

Padahal Amir merasa yakin berada di dalam sebuah kapal asing. Bahkan dia

bisa menceritakan secara detail isi kapal tersebut. Mungkinkah itu kapal yang

pernah tenggelam beberapa ratus tahun lalu?

Begitu lamanya kapal itu tenggelam, hingga tertutup tanah yang berasal

dari hulu sungai Mahakam. Ratusan tahun kemudian, karena berada dekat

muara, kapal karam itu tentulah tertutup tanah yang kemudian membentuk

menjadi Pulau Kumala

Kisah tersebut tentu saja sulit dibuktikan kebenarannya. Tapi begitulah

cerita yang Misteri dapatkan.

Insiden Tenggarong

Sejarah mencatat adanya peperangan antara Kesultanan Kutai Kartanegara

melawan kaum penjajah (Inggris dan Belanda). Dikisahkan, pada tahun 1844, 2

buah kapal dagang pimpinan James Erskine Murray asal Inggris memasuki

perairan Tenggarong. Murray datang ke Kutai untuk berdagang dan meminta

sebidang tanah guna mendirikan pos dagang serta hak transportasi kapal di

perairan Mahakam. Tetapi Raja Kutai, Sultan A.M. Salehuddin, mengizinkan

Murray berdagang hanya di wilayah Samarinda.

Murray kecewa dan marah dengan tawaran Sultan. Setelah beberapa hari di

perairan Tenggarong, Murray melepaskan tembakan meriam ke arah istana.

Tindakan ini dibalas pasukan Kesultanan Kutai. Pertempuran pun tak dapat

dihindari. Armada pimpinan Murray akhirnya kalah dan melarikan diri menuju

laut. Sebuah kapal berhasil ditenggelamkan. Dalam pertempuran itu, James

Erskine Murray terbunuh.

Insiden di Tenggarong ini sampai ke pihak Pemerintah Inggris. Sebenarnya

Inggris hendak melakukan serangan balasan, namun ditanggapi pihak Belanda

yang menganggap Kutai bagian dari wilayah jajahannya. Belanda berniat

menyelesaikan permasalahan tersebut dengan caranya sendiri.

Kemudian Belanda mengirimkan armadanya dibawah komando De Hooft

dengan membawa persenjataan lengkap. Setibanya di Tenggarong, armada De

Hooft langsung menyerang istana Sultan Kutai.

Sultan A.M. Salehuddin pun diungsikan ke Kota Bangun. Panglima perang

Kesultanan Kutai, Awang Long gelar Pangeran Senopati bersama pasukannya

dengan gagah berani bertempur melawan armada De Hooft untuk

mempertahankan kehormatan Kesultanan. Tetapi Awang Long gugur dalam

pertempuran tersebut dan Kesultanan Kutai Kartanegara akhirnya kalah.

Pada tanggal 11 Oktober 1844, Sultan A.M. Salehuddin dengan sangat

terpaksa menandatangani perjanjian dengan Belanda yang menyatakan Sultan

mengakui pemerintahan Hindia Belanda dan mematuhi pemerintah jajahan di

Kalimantan. Ketika itu diwakili seorang Residen yang berkedudukan di

Banjarmasin.

Gerbang masuk Pulau Kumala



Source :

http://gus7.wordpress.com/2008/03/07...-pulau-kumala/



Reply With Quote
  #2  
Old 22nd April 2012
astralspirit's Avatar
astralspirit astralspirit is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Apr 2012
Location: langit ke tujuh
Posts: 1,184
Rep Power: 16
astralspirit memiliki reputasi yang sangat baikastralspirit memiliki reputasi yang sangat baikastralspirit memiliki reputasi yang sangat baikastralspirit memiliki reputasi yang sangat baikastralspirit memiliki reputasi yang sangat baik
Default

Quote:
Originally Posted by jagosantet View Post
JEJAK MISTIK PULAU KUMALA

Rumah Adat Dayak(Lamin)

AGUS SISWANTO

Pulau Kumala terletak di tengah sungai Mahakam. Merupakan taman rekreasi

perpaduan teknologi modern dan budaya tradisional. Pulau seluas 81,727 ha ini

sudah dilengkapi beberapa fasilitas seperti sky tower setinggi 100 meter dan

kereta gantung yang menghubungkan dengan wilayah seberang sungai

Mahakam. Pulau Kumala juga dilengkapi hotel dan cottage.

Sebelum dibangun menjadi taman wisata, pulau itu hanyalah sebuah hutan

di tengah sungai yang ditumbuhi tanaman liar, pepohonan lebat dan binatangbinatang

liar. Apabila sungai Mahakam meluap, pulau ini kerap tenggelam.

Hal yang mendasari ide pembuatan Pulau Kumala tersebut antara lain,

terjadinya pendangkalan muara sungai Tenggarong dan harus dikeruk agar

kapal yang melewati sungai Mahakam tidak kandas. Hasil kerukan tersebutlah

yang dijadikan material utama penimbunan Pulau Kumala yang berawa akibat

naiknya permukaan air.

Pembangunan Pulau Kumala itu sendiri ditangani kontraktor lokal dengan

konsultan dari Jakarta. Pembangunannya diawali dengan pengerukan yang

menggunakan material pasir sebanyak 1.5 juta meter kubik.

Langkah berikutnya adalah pemasangan turap pada sekeliling tepian Pulau

Kumala. Sehingga luas areal Pulau Kumala yang semula 76 ha, setelah

penurapan menjadi 81,727 ha. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan jalan

dan pemasangan listrik.

Pulau Kumala dibuka pada bulan September 2002, bersamaan pesta

perayaan Erau. Selanjutnya dibangun pula kereta gantung, lamin mancong

(rumah panjang: rumah adat Dayak), lamin wahau, lamin beyoq, air mancur, sky

tower, rumah puja, patung lembusuana, hotel serta gerbang utama. Untuk

memasuki area taman rekreasi, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp 2.000

untuk sekali masuk, sementara untuk menikmati wahana yang berada di taman

rekreasi ini tarifnya bervariasi antara Rp 1.500 s/d Rp 10.000 untuk satu

permainan. Ada sekitar sepuluh sarana permainan yang bisa dinikmati, seperti

jet clotser, bombom car, komedi putar dan gocart.

Sekitar bulan Juli tahun 2007 lalu, Misteri berkunjung ke Pulau Kumala.

Sambil menikmati keindahannya, tidak lupa Misteri mencari tahu jejak mistis

pulau buatan ini.

Seorang pekerja proyek yang Misteri jumpai mengungkapkan, dirinya

pernah melihat penampakan di sekitar cottage. Menurutnya, penampakan

makhluk besar sejenis genderuwo sering terlihat di sana.

�Saya melihat makhluk tinggi besar dan hitam di dekat cottage,� katanya

kepada Misteri.

Lebih jauh dia mengatakan, malam itu dia bermaksud ke cottage menemui

temannya. Tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat melihat sosok tinggi besar

berada diantara kerimbunan pohon. Karuan saja dia lari tunggang langgang.

�Makhluk genderuwo itu bukan saya saja yang pernah melihatnya.

Pengunjung juga sering melihatnya,� lanjutnya.

Sementara seorang pekerja proyek lainnya mengaku melihat sosok

perempuan cantik di turap tidak jauh dari gerbang masuk.

�Perempuan itu duduk sendirian di turap,� ujarnya mengenang. �Saya

menduga dia pengunjung pulau ini. Ketika saya mendekatinya, ternyata malah

menghilang,� katanya lagi.

Dalam kunjungan ke Pulau Kumala ini, Misteri ditemani seorang rekan

yang dipanggil Julag. Dia adalah koordinator perahu ketinting (perahu motor

kecil) yang biasa digunakan untuk membawa wisatawan ke Pulau Kumala. Julag

mengaku sering mendengar cerita-cerita mistik.

�Maklumlah, jauh sebelum adanya tempat wisata ini, Pulau Kumala

memang menjadi hunian gaib,� ujarnya kepada Misteri. Menurut Julag,

beberapa tahun lalu ada seseorang mengalami peristiwa yang tergolong aneh di

sini.

Dikisahkan, pria bernama Amir itu biasa berkebun di Pulau Kumala. Suatu

hari, ketika sedang sibuk mengurusi kebunnya, tiba-tiba Amir melihat sebuah

goa. Sebelumnya, dia tidak pernah menjumpai goa di pulau ini.

Dengan perasaan heran bercampur takut, Amir pun memasuki goa

tersebut. Sesampainya di dalam goa, entah kenapa, dia merasa seolah-olah

berada di dalam kabin kapal. Di dalamnya terdapat lorong, palka, ruang mesin

dan kamar-kamar. Dalam keremangan cahaya, Amir terus saja melangkah

diantara lorong dan kamar-kamar tersebut. Beberapa saat kemudian, dia terkejut

mendengar suara-suara orang berbicara di salah satu sudut kamar. Bahasanya

terdengar asing.

Kemudian Amir memberanikan diri mengetuk pintu kamar tersebut. Tetapi

tidak ada jawaban. Dia pun mencoba membukanya.

Amir tersentak kaget melihat sosok yang ada di dalamnya. Tampak 3-4

orang pria berwajah bule mengenakan pakaian mirip seragam sedang

berbincang di kamar itu. Mereka lalu menatap Amir dengan tatapan hampa.

Tiba-tiba, salah seorang diantara pria itu menyapa Amir.

�Mari sini. Silahkan masuk,� kata pria asing itu dengan suara lembut

sambil melambaikan tangan.

Amir menghampiri dan duduk diantara mereka. Selanjutnya, 3 atau 4

orang itu kembali berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti. Sementara

Amir hanya diam saja sambil memperhatikan. Dalam penglihatan Amir, wajah

dan postur orang-orang itu mirip orang asing, mungkin Eropa. Tetapi mengapa

mereka ada di sini? Pikir Amir.

Anehnya lagi, mereka seolah tidak peduli dengan kehadiran Amir.

Manusia-manusia tak dikenal itu membiarkan saja dirinya diam terpaku.

Entah berapa lama Amir berada diantara mereka, tiba-tiba saja matanya

terasa berat. Dia pun tertidur. Amir baru terbangun karena ada temannya yang

membangunkan.

�Ternyata Amir terbaring tidur di dekat kebunnya. Tapi temannya itu tidak

curiga sedikitpun,� kata Julag mengakhiri ceritanya. Menurut Julag, saat Amir

menceritakan pengalamannya di goa tadi, nyaris tidak ada yang percaya.

Padahal Amir merasa yakin berada di dalam sebuah kapal asing. Bahkan dia

bisa menceritakan secara detail isi kapal tersebut. Mungkinkah itu kapal yang

pernah tenggelam beberapa ratus tahun lalu?

Begitu lamanya kapal itu tenggelam, hingga tertutup tanah yang berasal

dari hulu sungai Mahakam. Ratusan tahun kemudian, karena berada dekat

muara, kapal karam itu tentulah tertutup tanah yang kemudian membentuk

menjadi Pulau Kumala

Kisah tersebut tentu saja sulit dibuktikan kebenarannya. Tapi begitulah

cerita yang Misteri dapatkan.

Insiden Tenggarong

Sejarah mencatat adanya peperangan antara Kesultanan Kutai Kartanegara

melawan kaum penjajah (Inggris dan Belanda). Dikisahkan, pada tahun 1844, 2

buah kapal dagang pimpinan James Erskine Murray asal Inggris memasuki

perairan Tenggarong. Murray datang ke Kutai untuk berdagang dan meminta

sebidang tanah guna mendirikan pos dagang serta hak transportasi kapal di

perairan Mahakam. Tetapi Raja Kutai, Sultan A.M. Salehuddin, mengizinkan

Murray berdagang hanya di wilayah Samarinda.

Murray kecewa dan marah dengan tawaran Sultan. Setelah beberapa hari di

perairan Tenggarong, Murray melepaskan tembakan meriam ke arah istana.

Tindakan ini dibalas pasukan Kesultanan Kutai. Pertempuran pun tak dapat

dihindari. Armada pimpinan Murray akhirnya kalah dan melarikan diri menuju

laut. Sebuah kapal berhasil ditenggelamkan. Dalam pertempuran itu, James

Erskine Murray terbunuh.

Insiden di Tenggarong ini sampai ke pihak Pemerintah Inggris. Sebenarnya

Inggris hendak melakukan serangan balasan, namun ditanggapi pihak Belanda

yang menganggap Kutai bagian dari wilayah jajahannya. Belanda berniat

menyelesaikan permasalahan tersebut dengan caranya sendiri.

Kemudian Belanda mengirimkan armadanya dibawah komando De Hooft

dengan membawa persenjataan lengkap. Setibanya di Tenggarong, armada De

Hooft langsung menyerang istana Sultan Kutai.

Sultan A.M. Salehuddin pun diungsikan ke Kota Bangun. Panglima perang

Kesultanan Kutai, Awang Long gelar Pangeran Senopati bersama pasukannya

dengan gagah berani bertempur melawan armada De Hooft untuk

mempertahankan kehormatan Kesultanan. Tetapi Awang Long gugur dalam

pertempuran tersebut dan Kesultanan Kutai Kartanegara akhirnya kalah.

Pada tanggal 11 Oktober 1844, Sultan A.M. Salehuddin dengan sangat

terpaksa menandatangani perjanjian dengan Belanda yang menyatakan Sultan

mengakui pemerintahan Hindia Belanda dan mematuhi pemerintah jajahan di

Kalimantan. Ketika itu diwakili seorang Residen yang berkedudukan di

Banjarmasin.

Gerbang masuk Pulau Kumala



Source :

http://gus7.wordpress.com/2008/03/07...-pulau-kumala/

</div>
astaga niat share apa nge-junk ndan...
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:53 AM.


no new posts