FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Apa Yang Bisa Kamu Lakukan Dalam Cinta? "Cinta adalah perekat semesta yang menjadikan segala sesuatu masih ada. Tuhan mencipta pun karena Cinta. Tuhan sangat menyayangi dan mencintai hamba-hambaNya. Dia titipkan rasa cinta itu kedalam jiwa kita, agar kita saling mencintai dan memberikan cinta. Dia tidak menjadikan kita untuk saling bermusuhan dan menebar kebencian. Dia menjadikan cinta untuk kita agar kita saling menebar kedamaian dan cinta kasih. Apa yang bisa kau lakukan dalam cinta? Banyak sekali yang bisa kau lakukan, kawan. Dalam cinta engkau bisa mewujudkan keindahan, menghangatkan sesama dan menerbitkan senyuman. Dalam cinta kita bisa menghargai apapun; hati kita menjadi lembut; dan kita begitu santai dalam menyikapi perbedaan. Dalam cinta, kitapun menjadi pribadi yang rendah hati, yang mampu mengakui kesalahan dan kelemahan. Yang kuat untuk memaafkan seberapapun besar kata maaf itu diminta. Dalam cinta, kita menjadi bisa menghayati keadaan sebagaimana adanya. Mampu mengerjap kenyataan dengan tepat, dan mampu menyikapinya dengan cara terbaik. Ketimpangan dan rusaknya keadaan tidak menjadikanmu bertabur keluhan dan kutukan. Justru memberimu inspirasi untuk mencari solusi bagaimana memperbaiki. Dalam cinta engkau menjadi mengerti, bahwa setiap manusia memiliki dunia dan dirinya sendiri. Kau tidak berhak memiliki dan mengambil dunianya. Setiap orang berhak mengembangkan dirinya dan menjadi dirinya sendiri yang otentik, kita tidak berhak ikut campur, meski ia adalah seorang yang sangat kita cintai. Dalam cinta kita menjadi faham, bahwa mencintai sama sekali bukan berarti memiliki dan menguasai. Kamu menjadi sadar, bahwa mencintai berarti mendukungnya untuk menjadi dirinya sendiri, menghargai keunikannya, dan memberinya kebebasan dalam menentukan pilihan dan keputusan. Dalam cinta kita menjadi memahami, bahwa tidak ada kebaikan sedikitpun dalam keterpaksaan dan pemaksaan. Tidak ada kebaikan sedikitpun ketika kita mencoba membuatnya menjadi seperti yang kita inginkan. Dalam cinta kita melihat, merasakan, dan mewujudkan kehadiran Tuhan menjadi sungguh-sungguh nyata. Banyak hal yang bisa kau lakukan dalam cinta, dalam mewujudkan cinta Nya, dalam menghadirkan cinta Nya ke dunia, dalam menebarkan cinta Nya ke setiap lorong hati insan." Kepada Diri: Sebuah Penerimaan "Hendaknya kita menerima diri kita mulai sekarang. Betapapun kekurangan yang kita miliki, kita tetap memiliki kelebihan. Tidak mungkin seseorang tidak memiliki potensi. Ia hanya belum menemukan saja. Mulailah kita menerima diri kita apa adanya. Menerima postur tubuh kita yang mungkin nggak sempurna, menerima wajah kita yang mungkin pas-pasan, dan kondisi kita yang barangkali jauh dari harta dan kekayaan, jauh dari orang tua yang mau mengerti dengan baik anak-anaknya. Sudahlah, terimalah semua itu. Berdamailah dengan keadaan dan lihatlah ke dalam jiwamu. Percayailah dirimu, bahwa kamu begitu bermakna bagi hidupmu, dan bagi kehidupan. Terima dirimu apa adanya, dan percaya atau tidak, kamu akan merasa lebih baik, lebih berkarakter, dan kokoh." Kepada Diri: Sebuah Penghargaan "Betapa sering kita melecehkan diri kita sendiri. Kita seringkali menganggap diri kita dengan anggapan yang rendah. Kita berulangkali minder untuk menunjukkan inilah aku. Kenapa? Karena kita sibuk memandang keluar diri kita. Karena kita terlampau sibuk dan fokus kepada orang lain. Kita begitu senang membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, celakanya, selalulah kita menganggap diri kita tak sebanding, rendah, dan tak punya apa-apa. Terlebih lagi, kita senantiasa mengukur ukuran perbandingan tersebut dengan standar materi; apa yang tampak, kebendaan, dan duniawi. Harta, kecantikan/ketampanan, kepopuleran/ keterkenalan, keren, gaul, baju-baju bagus, gaya kece, hape terbaru, motor oke, dan sebagainya. Kita juga sering banget terpaku bahwa kecerdasan itu parameternya adalah angka dan ranking. Betulkah demikian? Marilah kita renungkan dengan dalam. Kita diciptakan oleh Allah, bukan tanpa maksud dan tujuan. Pasti ada kehendak Allah untuk setiap keberadaan seseorang. Tidak mungkin Allah menjadikan kita sebagai manusia yang sia-sia, tanpa makna, sampah yang tidak berarti. Tidak mungkin. Kecuali diri kita lah yang menganggapnya demikian. Pikiran kita berpikir demikian, hati kita menyangka demikian, maka terjadilah apa yang terjadi. Padahal jika kita mau menengok ke dalam diri kita, kita akan menemukan bahwa diri kita istimewa, otentik, dan tidak ada duanya. Kita belum merasakannya, karena kita sendiri tak pernah menengoknya, malah sibuk menengok keluar. Lihatlah ke kedalaman jiwa kita. Ikutilah kata hati kita. Mulailah untuk menghargai dan mencintai diri sendiri, karena sungguh itu lebih penting daripada meminta orang lain menghargai dan mencintai diri kita. Barangsiapa yang bisa menghargai dirinya, percaya sepenuhnya akan potensi unggulnya, maka ia akan lebih bisa menghargai potensi orang lain dengan penuh tulus." Kepada Diri: Sebuah Perwujudan "Ketika kita melihat ke kedalaman jiwa kita, kita akan melihat betapa kita sebenarnya memiliki sesuatu yang sungguh-sungguh sangat berharga. Kita memiliki cinta. Kita memiliki kebaikan. Jika kita terus menerus merenungi dan berjalan ke dalam jiwa kita, kita akan menemukan mata air kebahagiaan dan kedamaian, dimana kita akan membasuh diri kita, menjadi diri yang segar, penuh semangat, dan tercerahkan. Berhentilah untuk menjadi orang lain, jadilah dirimu sendiri, jangan pernah tergoda untuk bersaing apalagi meniru-niru gaya orang lain. Jika demikian, maka kamu akan kehilangan dirimu yang sejati. Jadilah berbeda, dan beranilah untuk mewujudkan dirimu yang hakiki, yang tidak bisa ditiru orang lain. Kenapa demikian? Karena kita adalah sebuah perwujudan. Perwujudan dari cinta dan kasih sayang Tuhan kepada makhluqNya. Kita merupakan perantara Tuhan untuk menyalurkan cinta dan kasihNya. Temukan dirimu kawan! Siapa kamu sebenarnya? Jangan takut dengan celaan orang yang suka mencela, jadilah dirimu sendiri meskipun itu berarti berbeda dengan keumuman. Ikutilah selalu kata hatimu, meskipun ia membawamu ke hadapan badai besar, karena boleh jadi engkau ditakdirkan untuk menundukkan badai itu. Dimana hatimu berada, disanalah harta dan kekayaan mu yang sebenarnya. Tarik nafas dalam-dalam, pejamkan mata, dan berteriaklah dengan lantang, �Inilah aku!� Kepada Sesama: Sebuah Kepedulian "Setelah kita memiliki diri kita seutuhnya, kita akan dibimbing untuk sebuah pelayanan kepada manusia yang lain. Itulah perwujudan. Sisi lain dari perwujudan adalah pelayanan. Ketika kita berani mewujudkan diri kita, maka serta merta kita pasti berfungsi sebagai pelayan agung bagi manusia yang lain. Kenapa pelayan agung? Karena kita menjadi wakil Tuhan untuk melayani hamba-hambaNya. Dan sebenarnya pun, meski pada lahirnya kita melayani orang-orang, namun pada hakikatnya, kita hanya melayani Tuhan semata. Itulah hebatnya, itulah letak rahasianya. Tentunya hanya bagi manusia-manusia yang telah terlepas dari berbagai macam belenggu yang menjerat nurani dan akal sehatnya. Hanya bagi manusia-manusia yang kata hatinya telah lepas dari jeratan tembok-tembok besar yang mengungkung dirinya. Kita selalu mudah terpengaruh dengan kata orang, sementara itu kita mengbaikan suara Tuhan yang membisik di hati kita. Itulah kenapa kita sering kehilangan arah, dan seperti tidak mengenal siapa saya. Jadilah pelayan agung itu kawan. Layanilah manusia, sesuai dengan potensimu, atas nama Tuhan, dan juga sebagai bentuk pelayanan terhadap Tuhan semata. Pedulilah kepada sesama." Bersambung ... Mas Pring http://mentorspiritual.blogspot.com Terkait:
|
![]() |
|
|