Quote:
Rate 5 Stars is Nice
Melon Would be Great
Say "Thanks" Would be An Appreciation

|
Tarian topeng ireng juga memiliki pakem seperti halnya tarian lainnya. Tetapi kita fleksibel dalam menari karena disesuaikan dengan kebutuhan," kata pelatih tari topeng ireng, Sumarjono. Dia mengisahkan, kesenian topeng yang dikenal masyarakat Yogyakarta dengan sebutan topeng ireng itu berasal dari Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Pada awalnya ada yang disebut topeng kmvedar yang diciptakan oleh lurah Desa Tukson sni topeng kawedar merupakan seni rakyat yang menggabungkan pencak Jawa dengan lagu-lagu salawat sebagai sarana siar Islam. Kini seni topeng ireng belum mati, masih terus berkembang hingga keluar daerah termasuk di wilayah Kulonprogo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Biasanya tanggapan marak mulai April, Agustus, dan hari besar Jawa seperti bulan Rejeb, Syawal, maupun Maulud, hingga pada perayaan hari besar keagamaanseperti Idul Fitri, upacara adat merti dusun, sampai sekadar syukuran khitan.
"Meskipun seni ini dimaksudkan untuk siar Islam, ternyata kita juga mendapat tanggapan dari warga Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Jadi seni ini diminati semua kalangan,"tambah Suyanto, yang juga salah satu pelatih tari topeng ireng, rekan Sumarjono.
TETAP EKSIS
Di zaman modern ini, seni topeng ireng masih tetap eksis. Tantangan berkesenian dihadapi dengan kearifan dan kreativitas. Mereka mengembangkan seni tari dengan banyak jurus pencak silat untuk mengusir kejenuhan penggemar. Irama musik yang ditabuhdari alat musik sederhana bisa menghipnosis penonton dan membawa mereka larut dalam gerakan penari.
Keunggulan seni topeng ireng terletak pada kostum dan keramaiannya. Kostum yang modern dibuat mirip model pakaian khas suku Indian di Benua Amerika, dengan bulu-bulu pada topi yang dikenakan. Pakaiannya pun dibuat mencolok dan muka penari dilukis dengan motif garis-garis.
Kostum yang dipakai juga fleksibel, bisa diubah dengan memakai bahan alami seperti pada saat tari itu diciptakan yakni menggunakan akar-akar pohon, jerami, maupun janur pohon kelapa.
Quote:
Sumber : Berbagai sumber, terutama dari SINI
|