|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Sleman (LiraNews) �
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta meminta media massa khususnya stasiun televisi agar lebih cermat dalam melaporkan peristiwa terkait letusan Gunung Merapi. �Saya melihat banyak pemberitaan yang tidak cermat, seperti untuk letusan pagi tadi ada televisi yang menyebutkan awan panas sampai 30 kilometer. Ini kan berarti warga Yogyakarta terkena semua,� kata Sultan di Posko Utama Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Sleman, di Pakem, Sabtu. Ia mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa mereka tidak bisa membedakan antara hujan abu vulkanik dengan awan panas. �Seharusnya sebelum melaporkan bisa memilah lebih dahulu dan berdasarkan informasi dari sumber resmi. Jangan menggunakan asumsi sendiri,� katanya. Menurut Sultan, pemberitaan yang tidak tepat ini bisa menimbulkan keresahan baru di masyarakat. �Saya yang melihat langsung siaran tersebut hingga jam 03.00 WIB sampai kaget, itu tidak benar kalau awan panas sampai di kilometer enam atau sekitar 30 kilometer dari puncak Gunung Merapi,� katanya. Sultan mengatakan, dirinya juga terus memperbarui informasi dan data terkini dari instansi-instansi berwenang. �Jadi janganlah pemberitaan itu justru menambah keresahan masyarakat. Kalau belum memiliki informasi lengkap yang jangan disiarkan dulu, atau pelajari dulu peta lokasinya sehingga tidak salah melaporkan,� katanya. sumber: liranews.com |
#2
|
||||
|
||||
![]() Makin lama-makin banyak pemberitaan media yang tidak cerdas...
Memiliki asumsi-asumsi sendiri tanpa ada bukti yg valid... Pintar-pintar memilih berita... |
#3
|
||||
|
||||
![]()
seringkali akhir-akhir ini justru media yang menjadi sutradara
__________________
![]() ~silent please~ |
#4
|
||||
|
||||
![]()
yah....kan nyari berita, kadang data yang didapat kurang akurat dan relevan jadi pas diolah menjadi informasi yang salah....
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
betul..salah satu stasiun TV di hujat karena menyiarkan berita merapi terlalu lebay..
|
#6
|
|||
|
|||
![]()
iya bos pemberitaan gak bener buat panik aja :stress:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|