Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Ulama Ulama is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,239
Rep Power: 16
Ulama mempunyai hidup yang Normal
Default Israel Berencana Membuat 'Koloni' di Indonesia

Maaf kalo repost ato telat

Jawapos online 5/9/2007

http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=9201

/* Israel Berencana Membuat 'Koloni' di Indonesia seluas 100rb hektare di Kupang NTT, */
/* dan pemerintah Indonesia ternyata tidak ambil pusing. */
/* Dan ternyata juga, ada agen Israel di Indonesia */


Rabu, 05 Sept 2007,
PPATK Harus Teliti Dana Investor Israel


Menteri Pertanian Bantah Terlibat
JAKARTA - Rencana Grup Merhav, perusahaan swasta asal Israel, menanamkan investasi di bidang pengembangan tanaman jarak pagar (jatropha curcas) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tampaknya, bakal tidak mulus. Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriantono membantah telah memberikan rekomendasi agar Merhav mengucurkan duit USD 700 juta atau Rp 6 triliun ke Indonesia.

"Tidak ada dan memang tidak perlu rekomendasi dari pusat," ujar Anton kepada koran ini kemarin. Alumnus Jurusan Kimia Pangan University of Reading Inggris itu menjelaskan, investasi diurus langsung oleh pemerintah daerah. "Sekarang sudah tidak ada lagi seperti itu (rekomendasi pusat, Red)," tegasnya.

Anton mengaku baru tahu rencana investasi itu dari media. "Saya baca koran, kok ada keterangan nama saya disebut-sebut. Terus terang, saya terkejut," katanya. Dalam keterangannya pada koran ini, Bupati Kupang Ibrahim Agustinus Medah menyebut nama Anton dan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro telah memberi rekomendasi kepada Grup Merhav untuk memilih Kupang sebagai tempat berinvestasi.

Menteri kelahiran Serang itu menambahkan, secara struktural, Departemen Pertanian juga tidak tepat dilibatkan dalam proyek itu meskipun uangnya digunakan untuk pengembangan tanaman jarak pagar. "Salah keterangan (bupati, Red) itu," katanya.

Dimintai tanggapannya soal Merhav yang notabene perusahaan swasta Israel yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, Mentan menolak. "Itu bukan porsi saya. Karena ini masalah investasi, tanya ke BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) saja," ujarnya.

Di sisi lain, kalangan parlemen berbeda pendapat soal rencana investasi Israel itu. Anggota Komisi I (Bidang Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri) DPR Djoko Susilo meminta pemerintah hati-hati. "Terutama terkait apakah ada motif politis di balik penanaman uang itu," katanya kemarin.

Meski begitu, politikus PAN itu menilai rencana penanaman modal asing ke bumi Timor cukup positif. "Kupang adalah daerah kering dan miskin. Kalau masyarakat dan pemda setuju, saya kira ini hal baru dan baik," katanya.

Kupang, lanjut Djoko, tidak begitu dilirik Israel. "Uang USD 700 juta itu banyak dan dapat menambah lapangan pekerjaan dan bisnis tidak mesti terkait dengan unsur politis," jelasnya.

Anggota DPR yang lain, Untung Wahono, menilai pemerintah tidak boleh terburu-buru gembira. "Selain karena tidak ada hubungan diplomatik, juga apakah dana itu bukan merupakan aktivitas money laundering," katanya.

Untung meminta PPATK (Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan) ikut terlibat dalam rencana itu. "Kalau investasi asing dalam jumlah besar, nanti pasti ada laporan atau konsultasi kepada DPR. Kami masih belum tahu pasti," ujarnya.

Di tempat terpisah, Presdir PT Manhattan Capital Sudiro Andiwiguna mengatakan, perusahaannya tertarik menjadi partner lokal Grup Merhav karena perusahaan berkantor pusat di Tel Aviv tersebut punya pengalaman investasi di bidang energi. "Perusahaan tersebut juga ahli di bidang agrikultur. Kami akhirnya tertarik untuk bekerja sama mengembangkan jatropha di NTT," kata Sudiro saat dihubungi koran ini tadi malam.

Menurut Sudiro, kerja sama tersebut masih dijajaki. Merhav dan PT Manhattan belum menyepakati bentuk kerja samanya, apakah menggunakan skema joint venture agreement atau joint operation agreement.

Meski demikian, dalam beberapa pertemuan, Merhav siap membagi teknologi pembibitan jatropa, dana investasi, dan jaringan bisnis. Merhav juga bersedia menjadi pembeli siaga atas produk biodiesel. Sebaliknya, PT Manhattan akan mengurusi berbagai infrastruktur investasi, mulai penyediaan lahan (land-bank), sumber daya manusia, dan perizinan.

Menurut Sudiro, dalam operasinya kelak, Merhav tidak akan menurunkan langsung holding perusahaannya, tetapi menggunakan anak perusahaan di bidang yang sama di Turkmenistan. Merhav juga akan membentuk unit perusahaan tersendiri yang terkait dengan investasi di Kupang.

Sudiro mengatakan, Merhav amat yakin potensi lahan kering di NTT untuk penanaman jatropha. Karena itu, rencana investasi tersebut tinggal selangkah lagi, apalagi Merhav telah mengirimkan tim teknis untuk studi kelayakan. "Selain bertemu dengan bupati Kupang, pimpinan Merhav sudah melihat langsung lahan," jelas Sudiro. Masyarakat NTT juga menyambut positif rencana investasi Merhav.

Soal rekomendasi dari pejabat pusat, Sudiro mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro dan pejabat Dirjen di Departemen Pertanian.

Soal sumber pendanaan Merhav, Sudiro memastikan tidak berasal dari hasil praktik pencucian uang (money laundering). "Nggak akan sampai ke sana (tidak dari hasil praktik pencucian uang, Red). Kami pegang ketentuan good corporate governance," jelas Sudiro. Dia menegaskan, baik Merhav maupun PT Manhattan berkomitmen mengikuti aturan main dan persyaratan investasi asing di Indonesia.

Menurut Sudiro, di dunia internasional, khususnya di bidang energi, kekuatan modal Merhav tidak perlu diragukan lagi. "Kalau ada yang menuding uangnya dari pencucian uang, tentu kita akan ditertawakan orang," ujar Sudiro. Selain itu, Merhav juga tercatat sebagai salah satu pemegang saham perusahaan terbuka yang listing di Nasdaq.

Sudiro menambahkan, jika kelak tim teknis telah menyelesaikan uji kelayakan, Merhav dan PT Manhattan akan memulai tahap investasi. Rencananya, investasi senilai USD 700 juta atau Rp 6 triliun lebih itu akan membutuhkan 20 ribu tenaga kerja dari Kupang dan daerah sekitar. "Ini investasi panjang, yang butuh waktu hingga 20 tahun," jelas mantan profesional di bidang private banking itu.

Di bagian lain, kelompok masyarakat mulai bereaksi terhadap rencana Israel menanam dolar di Indonesia itu. Sekretaris Jenderal Komite Solidaritas Indonesia untuk Palestina (KISPA) Ferry Noor menolak keras rencana itu. "Pemerintah menikam dari belakang upaya SBY yang sangat proaktif untuk mendukung Palestina merdeka dari cengkeraman Israel," katanya.

Ferry mengaku organisasinya siap melakukan aksi ekstraparlementer untuk menggagalkan rencana investasi itu. "Kami sudah tanya Pak Anton (Mentan, Red). Beliau menolak dan membantah. Kami ingin DPR memanggil menteri-menteri lain yang diduga terkait," katanya.

Kalau tidak, KISPA yang mempunyai jaringan di seluruh Indonesia akan melakukan aksi lanjutan. "Deplu juga harus mengecek bagaimana orang-orang itu masuk, visa mana yang mereka gunakan," katanya.

Presiden Direktur (Presdir) Grup Merhav Gideon Weinstein didampingi dua direkturnya, Jacgues Eshel dan Yosef Ziv, telah dua kali menemui Bupati Kupang Ibrahim Agustinus Medah Jumat lalu ( 31/08). Acara itu juga dihadiri Sudiro Andiwiguna dan Setiawan Sudei, elite perusahaan partner lokal, PT Manhattan Capital,. Merhav berencana membangun lahan agraris seluas 100 ribu hektare di lima kecamatan di Kupang, NTT. (rdl/agm)

any comment?

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:50 AM.


no new posts