|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Kata �dahsyat� adalah salah satu dari kata-kata yang paling disalahgunakan dalam kebudayaan kita. Pada masa kini, apapun yang sedikit menarik digambarkan sebagai dahsyat. Segala sesuatu dari efek-efek spesial dalam film terlaris sampai rasa hamburger cepat saji tampaknya dahsyat � atau secara harfiah, layak dikagumi. Kita mendengar para pengagum memberitahukan para pahlawan selebritis mereka,�Saya kagum pada Anda�. Alkitab memberitahukan kita bahwa rasa terpesona adalah sesuatu yang disediakan hanya bagi Tuhan, dan Tuhan saja.Kekuasaan dan kedahsyatan ada pada Dia (Ayub 25:2)
Betapa luar biasanya pemikiran itu. Kita mengetahui bahwa hormat, pujian, kemuliaan, dan kuasa adalah milik Tuhan. Tetapi di sini kita belajar bahwa rasa terpesona juga disediakan bagi Dia saja. Kita mungkin berdiri dengan rasa terinspirasi atau terkesan oleh karakter dan keberhasilan orang, tetapi dalam arti kata yang tepat, kita tidak pernah boleh berdiri dalam rasa terpesona kepada orang tersebut. Rasa terpesona disediakan bagi Tuhan saja. Itu adalah pandangan heran dan kagum yang mengalir dari seseorang yang telah sekilas memandang Tuhan dalam kemegahan-Nya. Alkitab berkata kepada kita, �Allah disegani dalam kalangan orang-orang kudus, dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya� (Mazmur 89:8). Dengan kata lain, kemuliaan Tuhan jauh lebih terang disbanding sinar para malaikat, betapapun terang dan indahnya sinar mereka itu. Tetapi para malaikat bukanlah makhluk-makhluk hidup yang tidak mengesankan sama sekali. Berkali-kali firman Tuhan menimbulkan ketakutan dan keterkejutan dalam hati orang-orang yang mereka temui. Kita hanya akan terpesona dalam kehadiran mereka. Salah satu malaikat menyinari bumi dengan kemegahan yang diletakkan padanya (Wahyu 18:1). Pada waktu lain dalam Perjanjian Lama, kita mendengar satu malaikat membunuh 185.000 orang dalam perkemahan pasukan musuh (lihat Yesaya 37:36) � hal yang sangat mengagumkan. Tetapi para malaikat, dan ada jutaan dari mereka bersujud di hadapan takhta sorgawai dan menyembah Anak Domba Allah atas kemuliaan, kehormatan, dan kuasa-Nya (lihat Wahyu 7:11-12). Bacalah seluruh sejarah Gereja dan Anda akan menemukan banyak penyembah luar biasa yang hidup dengan pandangan besar tentang Tuhan. Dengan merasa terpesona karena pemandangan tentang Yang Mahakuasa, perjumpaan-perjumpaan ilahi menuntun kita untuk menjalani hidup bergairah dan penuh kuasa. Misalnya, John Wesley. Tulisan jurnalnya pada 1 Januari 1739, berbunyi: Tuan Hall, Hinching, Ingham, Whitefield, Hutching, dan kakakku Charles hadir pada perjamuan kasih kami di Fetter Lane dengan kira-kira 60 saudara kami. Sekitar jam tiga pagi sementara kami melanjutkan dalam saat doa, kuasa Tuhan datang dengan penuh kuasa ke atas kami, sehingga banyak yang berseru dalam sukacita penuh kesukaan dan banyak yang rebah ke tanah. Segera setelah kami pulih sedikit dari rasa terpesona dan kagum karena hadirat kemuliaan-Nya, kami berteriak dalam satu suara,�Kami memuji Engkau Ya Tuhan, kami mengakui Engkau sebagai Tuhan.� ~ Matt Redman (Matt Redman adalah penulis beberapa lagu rohani, antara lain: The Heart of Worship, Better is One Day, Let My Words Be Few, serta Blessed Be Your Name.) |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|