Bacaan alkitab: Fil 2:1-11 Paulus memberikan nasehat supaya jemaat Filipi bisa sehati dan sepikir
Bapak Graham adalah seorang pria bergaya busana kuno namun dikasihi oleh setiap orang yang mengenalnya. Ia memiliki dampak besar di kota kecilnya. Ia baik dan sangat aktif. Seorang pemuda dari desa yang yang telah mengalami penghinaan mendatangi Bapak Graham ini dalam keadaan penuh dengan kemarahan yang memuncak. Ia datang ke rumah Bapak Graham untuk meminta pendapat apa yang harus ia lakukan. Di awal pembicaraan mereka, ia menyatakan bahwa ia akan mendatangi orang yang menghinanya untuk mendapatkan permintaan maaf. "Anakku yang terkasih," kata Bapak Graham, "Ambillah nasehat dari seorang tua yang cinta damai ini. Hinaan adalah seperti lumpur; lebih mudah disikat jika dalam keadaan kering. Tunggulah sejenak, sampai engkau orang itu sama-sama dingin, hingga hubungan kalian bisa diperbaiki. Jika kamu pergi sekarang, akan ada pertengkaran." Adalah menyenangkan untuk bisa mengetahui bahwa pemuda itu mengikuti saran Bapak Graham dan ketika matahari terbit, orang yang telah menghina pemuda itu datang dengan permintaan maaf.
Jemaat Filipi bisa menjadi jemaat yang berhasil jika ada 7 hal didalamnya. Salah satunya yang harus ada adalah: nasehat. Manusia hidup bukanlah sebagai mahluk individu. Setiap manusia yang masih hidup, masih berhubungan dengan orang lain. Di dalam hubungan itu, selalu ada saja gesekan atau kesalahpahaman. Kesalahpahaman yang tidak terselesaikan justru akan memperparah hubungan. Namun, jika seseorang ingin menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi tanpa hikmat Tuhan, bisa jadi hubungan mereka retak dan berlanjut pada perselisihan atau pertikaian. Kita memerlukan hikmat Tuhan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam komunitas kita. Sebab itu, turutilah nasehat sesama kita, terutama dari orang-orang yang dewasa secara rohani. Selama ada nasehat yang tulus dan hati yang mau mentaati nasehat, maka perselisihan separah apapun pasti bisa diselesaikan.
sumber:
i-devotional gbika.org