FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]() Berada Di Tangan Tuhan Mazmur 56:2-4 Pada tahun 1942, Etty Hillesum yang adalah seorang wanita Yahudi, tinggal di Amsterdam. Pada waktu itu pasukan Nazi sedang gencar-gencarnya mengejar orang-orang Yahudi untuk dimasukkan ke kamp konsentrasi. Selama menunggu penangkapannya yang sulit dihindari itu, Etty merasa takut. Di dalam ketakutan itu Etty mulai membaca Alkitab. Roh Kudus membimbingnya dan dia pun "berjumpa" dengan Yesus. Secara sederhana sesuai dengan yang dia tahu, Etty menyerahkan dirinya kepada Tuhan dan mengakui akan kuat kuasa tangan-Nya. Hasilnya dia pun menemukan keberanian dan keyakinan untuk menghadapi kemungkinan sesulit apapun. Etty menulis di dalam buku hariannya, "Segala hal yang merusakkan bergerak pelan-pelan menyentuh kami dan sesegera mungkin semua pintu tertutup sehingga tidak ada yang sanggup menolong kami. Tetapi, saya tidak merasa bahwa saya sedang berada di dalam gengaman siapa pun. Saya merasa nyaman di tangan Tuhan. Apakah saya sedang berada di bangku tua di daerah yang menjadi wilayah orang-orang Yahudi atau saya sedang bekerja di kamp konsentrasi di bawah pengawasan pasukan Nazi, saya merasa berada di tangan Tuhan dan merasa Nyaman." Kehidupan Etty menggambarkan kehidupan pemazmur. Pemazmur berkata,"Waktu aku takut, aku ini percaya kepadaMu; kepada Allah, yang firmanNya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadapku?"(Mzm 564-5). Ketika itu Daud berada di dalam cengkeraman orang Filistin. Seperti kita ketahui bahwa orang Filistin adalah musuh bebuyutan bangsa Israel. Dengan demikian ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk memperdaya orang penting dari bangsa yang menjadi musuh bebuyutan bangsa Israel. Bagi Daud, situasi ini bagaikan telur di ujung tanduk, kalau tidak amti minimal akan sengsara karena bisa di jadikan budak oleh mereka. Bayang-bayang kegelapan seperti itulah yang membuat Daud takut. Tetapi, dalam keadaan seperti itu Daud menaruh percaya kepada Allah sehingga ketakutan itu pun sirna darinya. Biasanya ketika seseorang menghadapi kesulitan atau membayangkan tentang kesulitan, dia merasa takut. Tidak ada resep untuk menghilangkan ketakutan kecuali ada kepastian akan adanya pertolongan. Melihat kehidupan sekarang, rasanya akan sering kita menemui orang yang mengalami ketakutan. Bisa jadi kita termasuk di dalamnya. Kemapanan pekerjaan dan usaha sekarang bukan jaminan untuk kemapamana di bidang lain. Bahkan kemapanan itu belum tentu kana terus bertahan mengingat perekonomian dunia yang terus bergejolak. Dalam bidang keamanan pun sudah tidak ada yang bisa menjamin. Tetapi sebagai orang percaya, jangan sekali-kali kita memercayakan diri kepada hal-hal yang tidak tetap, seperti kekayaan, kepandaian, jabatan, dll. Kita harus tetap berlindung di balik tangan Tuhan yang kuat dan percaya kepada-Nya. Disitulah letak kekuatan dan keberanian kita. DOA Tuhan, aku ingin terus berada di dalam gengamanMu sampai ketakutan sirna dari diriku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin. |
![]() |
|
|