|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]() Manusia Padang Gurun 1 Raja-Raja 17:1;2 Raja-Raja 1:8 Elia adalah nabi yang melayani di Israel Utara sekitar abad 9 SM. Ia muncul di hadapan Raja Ahab dengan berita penghukuman. Ia menyatakan bahwa karena besarnya dosa keluarga Raja Ahab dan bangsa Israel yang menyembah Baal, akan datang kekeringan panjang dimana tidak akan ada embun atau hujan sampai Elia berkata bahwa hujan akan Turun. "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." (1 Raj 17:1). Dari Yakobus 5:17, kita mengetahui bahwa hujan tidak turun selama tiga hari setengah tahun. Satu periode waktu yang sangat panjang! Nama Elia berasal dari kata Ibrani "Eliyyahu", yang berarti "Yahweh is my God"atau "Yahweh adalah Allahku". Latar belakang keluarga Elia tidak diketahui, hanya dijelaskan bahwa ia berasal dari Tisbe--Gilead, yaitu sebuah daerah di sebelah Timur Yordan. kemunculan Elia sama seprti kemunculan Melkisedek, yang muncul secara tiba-tiba dengan tidak menyebutkan siapa ayah dan ibunya. Mereka juga sama-sama muncul sebagai pribadi yang berkenan di hadapan allah. Namun kita, mengetahui bahwa sebelum Elia muncul secara tiba-tiba di hadapan Raja Ahab, ia berkelana di padang Gurun. Dalam 2 Raja-Raja 1:8 orang mengenal Elia sebagai seorang yang memakai pakaian bulu dan ikat pinggang kulit. Didalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembabtis yang juga hidup di padang gurun Yudea memiliki ciri-ciri yang sama dengan Elia. "Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan."(Mrk 1:6). Jadi, ciri diatas bisa dikatakan bahwa Elia adalah seorang "manusia padang gurun". Ciri lain yang dimiliki oleh "manusia padang gurun " seprti Elia dan Yohanes adalah sama-sama menyerukan suara kenabian, yang menuntut pertobatan umat Tuhan tanpa kompromi terhadap dosa. Elia secara Frontal menyuarakan suara kenabian kepada umat yang sudah jatuh dan menjauh dari Tuhannya. Lihatlah sikap dan tindakan Elia yang begitu tegas terhadap kejahatan keluarga Raja Ahab, dimana dengan penuh keberanian ia menegor dan menyampaikan penghukuman Tuhan kepada Raja Ahab sekeluarga yang tidak mau bertobat. Lihatlah keberanian Yohanes Pembabtis yang menegor dosa Herodes, meskipun kerena keberanian itu kepalanya harus dipenggal. Untuk dapat hidup kudus di zaman yang penuh dengan kecemaran ini, kita perlu memiliki keradikalan seperti yang dimiliki oleh Elia, yaitu sikap sama sekali tidak kompromi dengan dosa. Jika ya, baiklah kita katakan ya dan jika tidak seharusnya kita katakan tidak. Janganlah kita mencari pembenaran dengan cara membungkus dosa dengan cover kemunafikan yang indah. kita harus berani tampil beda dengan cara tetap berpegang pada kebenaran, meskipun sebagai akibatnya kita bisa dijauhi, dianiaya atau kehilangan nyawa. DOA Tuhan, aku membulatkan hatiku untuk takut akan Engkau dan berjalan dalam ketetapan-ketetapanMu dengan sepenuh hatiku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|