Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Berbicara Dalam Bahasanya

Berbicara Dalam Bahasanya

1 Korintus 1:12; 2 Korintus 2:3,9

Suatu kali seorang ibu berkata kepada anaknya yang masih balita, Tomas, jangan main di ruang tamu. Nanti kalau ada tamu, repot membereskannya. sekarang bawa mainanmu keluar dari ruang tamu." Sementara itu, ibu tersebut pergi ke dapur untuk melanjutkan memasak. Setelah selesai memasak, sekitar satu jam kemudian, ibu ini pergi kekamar tidur dan bermaksud mengambil pakaian ganti. Betapa terkejutnya ibu ini ketika melihat kamar tidur yang berantakan dan kotor karena tanah dan pasir. Sementara itu, Tomas asyik bermain dengan kedua temannya. Kaki mereka sangat kotor, sepertinya mereka habis berjalan di luar rumah tanpa memakai alas kaki. Dengan nada tinggi, ibu ini bertanya,"Mengapa kamu main di kamar tidur?" Dengan terbata-bata sambil ketakutan Thomas menjawab, "Kata Ibu, Thomas tidak boleh main di ruang tamu." Thomas tidak tahu kalau dia juga dilarang main di kamar Tidur, Thomas hanya tahu kalau dia tidak boleh main di ruang tamu. Pengalaman ini membuat ibu tersebut menyadari bahwa seharusnya dia berkata dengan menggunakan bahasa anaknya. Untuk itu di kemudian hari dalam sebuah peristiwa yang hampir sama, dia berkata,"Thomas, kamu jangan main di kamar. Mari kita angkat mainanmu ini dan pindahkan ke teras. Kamu boleh main di sana."

Seringkali masalah terjadi karena salah pegertian. Pendengar tidak mengetahui apa maksud perkataan lawan bicaranya. Apalagi jika perkataan itu di sampaikan dengan pengantara atau melalui orang lain. Paulus pernah mengalami apa yang disebut dengan kesalah pahaman dengan jemaat. Keadaan ini diperparah dengan adanya orang yang amu mengambil keuntunggan dari peristiwa itu. Petrus menyaksikan bahwa mereka yang tidak memahami maksud surat-surat Paulus berusaha memutarbalikannya. Itulah sebabnya dalam beberapa kesempatan, Paulus menegaskan maksud suratnya dengan mengatakan sejelas-jelasnya sesuai dengan bahasa para pembacanya.

Berbicara adalah hal yang mudah, tetapi berbicara supaya pendengar menangkap maksud pembicaraan itu, sangatlah sulit. Salah satu cara yang sangat efektif supaya pendengar memahami maksud perkataan kita adalah dengan menggunakan bahasa mereka. Kita sebaiknya tidak berbicara dengan bahasa ilmiah kepada orang desa. Hamba Tuhan sebaiknya tidak berbicara dengan bahasa Teologis kepada jemaat awam, apalagi mereka petobat baru. Anak muda sebaiknya tidak menggunakan bahasa gaul ketika berbicara kepada orang tua. Demikian juga dalam kaitannya dengan perbedaan latar belakang suku, bahasa, kebudayaan, tingkat kehidupan ekonomi dan pendidikan, hendaklah kita memakai bahasa pendengar kita. Dengan cara ini kita menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu. Bukankah Allah sudah memberikan teladan dalam hal ini? Kehadiran Yesus adalah pernyataan Allah di dalam bahasa manusia.


DOA

Aku ingin menghindari kesalah pahaman dengan orang lain. Untuk itu mampukan aku ya Bapa untuk menggunakan bahasa Mereka. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:51 AM.


no new posts