Disturbing Behavior - 28/53 - Obat-obatan Di Etalase Toko

Pendeta

OBAT-OBATAN DI ETALASE TOKO

Penyalahgunaan obat-obatan yang dipajang bebas di etalase toko obat telah menjadi suatu masalah dalam masyarakat dewasa ini. Siapa saja, berapa saja usianya, ras, atau jenis kelamin, dpat kecanduan, terlebih lagi para remaja. Anak muda mendapati bahwa mereka dapat menyalahgunakan obat-obat yang resmi ini, dan orangtua mereka tidak pernah mencurigai apapun yang terjadi. Sebagian besar obat-obatan yang disalahgunakan dapat ditemukan di dalam rumah kita snediri, seperti obat batuk, aspirin, ibuprofen, dan antidepressants.

Obat yang paling umum disalahgunakan adalah obat pencegah batuk. Obat batuk berisi Zat dekstrometorfan atau DMX. DMX adalah jenis narkotika yang berhubungan dengan opium dan dapat ditemukan di setiap obat yang mencamtumkan "DM" atau "Tuss" Yang paling umum adalah Robitussin, Vicks Formula 44, dan Drixoral.(Tidak semua dari merek obat ini berisi zat tersebut, karena ada beraneka macam formula untuk satu macam obat. Pastikan ada tulisan "DM" atau "Tuss") Legalitas dan akses yang mudah untuk memperoleh obat ini menjadi daya tarik utamanya. "Ini tidak seperti atau menyuntikkan zat tertentu yang asing," kata Dr. William Bobo. Siapapun dapat memperoleh obat ini di toko obat atau apotek setempat yang buka 24 jam karena FDA (badan pengawas obat di Amerika Serikat) menyetujui penjualan DXM di toko-toko umum.

Dampak yang dicari-cari dari obat-obatan ini antara lain halusinasi, peningkata daya persepsi fisik, rasa santai dan nyaman, pemisahan diri dari masyarakat, dan euphoria (segala sesuatu terlihat dan terasa indah dan menarik), meski dampak seperti itu tidak selalu dicapai. Obat-obatan ini juga mempunyai banyak efek yang tidak diinginkan, seperti kebingungan, pandangan menjadi kabur, cara berbicara menjadi kacau, hilangnya koordinasi panca indera dan gerakan, gemetar, pusing, mual, ketakutan, sakit kepala, keringat berlebihan, tekanan darah tinggi, jari tangan dan jari kaki mengalami mati rasa, hilangnya kesadaran, mulut mengering, dan kekurangan cairan tubuh. Banyak ruang gawat darurat yang melaporkn adanya oeningkatan jumlah pasien over dosis obat jenis DXM. Tanpa mengindahkan berbagai bahaya ini, para pelaku penyalahgunaan obat terus menggunakan produk-produk serupa oleh karena legalitas dan kemudahan akses untuk memperolehnya. Hal ini menjadi pemandangan yang biasa di klub-klub diskotik dan dalam acara-acara yang disebut "rave" atau keramaian yang bising, dimana obat-obatan itu digunakansebagai penggan ti ekstasi. Obat-obatan ini mempunyai julukan, seperti DXM, robo, skittles, Vitamin D, dex, dan tussin.

Para murid seringkali menggunakan perangsang seperti kafein untuk menunda kelelahan mental maupun fisik. Murid yang belajar berjam-jam untuk menghadapi ujian, atlet yang membutuhkan energi tambahan agar meningkatkan prestasi mereka, dan para pekerja yang perlu tetap terjaga selama jam kerja yang melelahkan akan menggunakan kafein untuk mendapatkan efek yang mereka inginkan. Tetapi jika kafein itu disalahgunakan kafein itu dapat menimbulkan anoreksia, yakni kehilangan nafsu makan yang serius. Kafein juga dapat mengakibatkan kecemasan, halusinasi, dan depresi.

Analgesick (obat penghilang sakit) adalah obat jneis lain yang juga dapat menimbulkan permasalahan. Aspirin adalah analgetic yan paling banyak digunakan saat ini untuk menghilangkan demam dan nyeri. Efek samping aspirin antara lain mual, rasa panas di dalam perut, atau menimbulkan pendarahan lambung. Tipe lain dari obat penghilang rasa sakit,adalah acetaminofen atau Tylenol. Tylenol digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, nyeri, dan demam dan secara umum tidak menimbulkan efek samping. Tipe ketiga adalah ibuprofen. Obat ini digunakan untuk menghilangkan nyeri berkaitan dengan arthritis (radang sendi), kejang dan rasa tidak nyaman selama masa menstruasi, demam dan tegang otot. Jika ornag menggunakan obat jenis ini secara terus menerus, mereka dapat kecanduan. Jika tidak memakainya, mereka akan merasa seolah-olah mengalami kembali rasa sakit yang telah dihilangkan pada saat pemakaian obat tersebut.

Barbiturates adalah obat yang jarang dipakai (dalam resep dokter), biasanya dipakai untuk menghilangkan kecemasan dan insomnia (gangguan sulit tidur) Contoh mereknya adalah Seconal dan Nembutal. Jika dipakai tidak sesuai dengan aturan yang ketat, obat jenis ini dapat menimbulkan depresi atau gangguan.

Penyalahgunaan jenis obat-obatan dengan resep dokter ini dapat menimbulkan ketergantungan baik secara fisik maupun psikologis. Orang mengkomsumsi obat-obatan ini dengan jumlah yang makin meningkat dengan tujuan agar mereka mengalami rasa nyaman atau segar. Sebagian pemakainya tidak menyadari bahwa banyak obat-obatan yang mengandung alkohol dan narkotika seperti codein, yang dapat menimbulkan ketergantungan dan dapat mengancam nyawa pemakainaya. Mengkomsumsi alkohol bersaam dengan yang lebih berbahaya lagi.

Para orangtua dan orang lain dan orang lain yang dekat dengan para remaja harus mencari tanda-tanda yang mengarah pada masalaj ini. Apakah anak remaja tersenut menunjukkan tanda-tanda seperti di atas? Apakah perilaku,kepribadian, atau kebiasaan rutinitas mereka berubah? Ajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pil-pil yang Anda ketemukan di saku-saku mereka dan persediaan obat keluarga. Para pelaku/pecandu perlu menyadari bahwa obat-obatan ini mempunyai unsur-unsur yang berbahaya dan dapat menyebababkan ketergantungan pada diri mereka.

Dalam Filipi 1:20, Rasul Paulus menulis, "Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku." Para remaja perlu diingatkana pada hal ini ketika mereka mengalami godaan dalam wilayah ini.

Terkait:

Menu