FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]() PEMAKAIAN NARKOBA Jika saya Robert France memiliki keraguan untuk mengadakan eksperimen dengan ekstasi, kelompok obat ilegal atau terlarang yang mengenalnya sebagai "obat cinta" maka pesta yang satu ini akan berakhir beda. Seorang gadis muda mencoba satu butir pil ekstasi pertamanya, dan dengan segera dia merasa nyaman dan percaya diri akibat reaksi cepat yang ditimblkan dari campuran zat-zat halusinogen itu. Tiba-tiba terjadi perubahan. Gadis itu gelisah, lalu ketakutan, dan mulai bertingkah "gila". Ternyata tanpa disadarinya seseorang telah mencampurkan sebutir pil ekstasi lagi ke dalam minumannya. "Dia mulai merasa terbakar, kemudian menaruhnya di dalam bak mandi berisi air singin dan es," kata salah satu remaja. "Mereka tidak berani memanggil mobil ambulans rumah sakit karena orangtua gadis itu tidak tahu kalau anak mereka ada di persta." Untunglah, anak perempuan itu berhasil diselamatkan, dan setiap oran yang hadir di pesta itu mendapat suatu pelajaran yang mengerikan, semoga saja. Penggunaan obat secara ilegal merupakan suatu masalah yang tumbuh pesat dalam masyarakat akhir-akhir ini, terutama di antara anak-anak belasn tahun. Statistik menunjukkan bahwa sejumlah besar remaja kita mencoba-coba obat ilegal untuk pertama kalinya pada usia dua belas atau tiga belas tahun. Meski pemakaian obat ilegal tidak akan dapat sepenuhnya dihentikan, masyarakat perlu menemukan suatu cara untuk menunjukkan pada anak-anak belasan tahun akan dampak berbahaya dan ketergantungan yang diakibatkan oleh pemakaian obat jenis ini. Pemakaian obat ilegal menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sering dan mahal di Amerika Serikat dewasa ini. Berbagai masalah terkait dengan pemakaian narkoba di Amerika dewasa ini. Berbagai masalah terkait dengan pemakaian narkoba di Amerika menghabiskan dana sebesar $161 milyar pada tahun 2002, dan $100milyar dari nilai tersebut berkaitan dengan tindak kejahatan. Obat ilegal meliputi kokain, heroin, LSD (asam lisergat dietilamid) marijuana(ganja), metamfetamin, dan PCP. Penyalahgunaan obat keras, menghisap gas-gas tertentu seperti aeorosol atau bahan pe;arut, yang banyak ditemui dalam berbagai bentuk produk rumah tanga adalah juga hal yang terlarang. Penyalahgunaan resep dokter biasanya antara lain: pemakaian obat penghilang rasa sakit, obat perangsang, dan obat penenang. Inhalants (penghisapan gas) antara lain lem, cat semprot, semprotan aerosol, atau penyegar udara, gas butane, bensin, dan nitro-oksida. Berikut ini beberapa data statistik yang membuat kita tertegun: Ada 21.683 kematian akibat pemakaian obat legal maupun yang ilegal selama tahun 2001. Dalam satu bulan, 8,2 persen remaja mulai usia dua belas hingga tujuh belas tahun menghisap ganja; 21,5 persen dari murid Sekolah Menengah Umum menghisap ganja; 2,3 persen dari murid Sekolah Menengah Umum mengkomsumsi kokain; dan 1,5 persen dari murid Sekolah Menengah Umum melakukan inhalants. Selama tahun 2001, jumlah kejadian di ruang instalasi gawat darurat yang terkait dengan kokain meningkat hingga 193,034 kasus. Ada dua klarifikasi gangguan perilaku berkaitan dengan pemakaian obat yang salah: Penyalahgunaan obat dan ketergantungan obat. Penyalahgunaan obat adalah suatu pola pemaikanan obat-obatan yang mengakibatkan melemahnya daya tahan dan prestasi ataupun menimbulkan ketegangan yang signifikan, misalnya kegagalan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, pekerjaan, atau kewajiban-kewajiban di sekolah; memakai obat dalam situasi-situasi yang beresiko tinggi; dan terus mengkomsumsi obat-obatan tersebut meskipun terbukti bahwa pemakaian obat itu menimbulkan berbagai masalah sosial dan hubungan antar pribadi. Ketergantungan obat-obatan tersebut meskipun terbukti bahwa pemakaian obat itu menimbulkan berbagai masalah sosial dan hubungan antar pribadi. Ketergantungan obat ditandai dengan hasrat yang sangat kuat untuk mengkomsumsi narkoba, hilangnya kendali atas pemakaian narkoba tersebut, hasrat untuk meningkatkan dosis yang dikomsumsi agara merasakan efek yang diharapkan, serta gejala menarik diri sebagai upaya untuk berhenti atau mengurangi dosis pemakaiana. Gejala-gejala fisik akibat penggunaan obat antara lain perilaku keracuan obat (mabuk obat), bercak-bercak darah atau mata merah, gerakan mata tidak akurat, kulit pucat tidak normal, perusahaan pada cara berbicara dan pola kosa kata, timbulnya tekanan secara fisik, timbulnya suatu selera secara mendadak (terutama terhadap rasa manis), dan menurunnya berat badan tanpa kejelasan atau hilangnya selera makan. Gejala-gejala perilaku akibat penggunaan obat adalah hilangnya minat pada sekolah, pekerjaan, hobi dan olahraga; mengabaikan diri sendiri; masa-masa murung yang tidak jelas penyebabnya, depresi, kecemasan atau mudah tersinggung; reaksi yang berlebihan terhadap kritik yang ringan ataupun permintaan sederhana; menurunnya interaksi dan komunikasi dengan orang lain; kesibukan dengan diri sendiri; berkurangnya perhatian terhadap perasaan orang lain; hilangnya motivasi dan gairah hidup; lesu dan kurangnya energi dan vitalitas; hilangnya kemampuan untuk bertanggung jawab; suatu kebutuhan terhadap kepuasan yang mendadak; perubahan dalam berteman dan keengganan untuk memperkenalkan teman kepada keluarga; dan/atau perubahan-perubahan dalam sistem nilai, ide, dan kepercayaan. Beberapa perubahan perilaku di sekolah yang dapat terlihat jika seseorang remaja sedang menyalahgunakan narkoba adalah sebagai berikut: adanya penurunan prestasi akademis dan nilai-nilai; berkurangnya daya ingatan jangka pendek, konsentrasi, dan perhatian pada pelajaran; hilangnya motivasi, minat, dan keikutsertaan dalam berbagai aktivitas sekolah; sering terlambat dan berungkali tidak hadir;kurangnya keikutsertaan di kelas dan dalam berbagai pertemuan; tidur di kelas atau selama pertemuan; penampilan yang berantakan, pakaian, dan kurangnya kebersihan diri; respon yang lambat, sering lupa, dan bersikap masa bodoh; meningkatnya masalah kedisiplinan dan perilaku; perubahan dalam kelompok contoh yang dianut; dan/atau hilangnya uang atau barang berharga lain. Beberapa bukti fisik dari pemakaian narkoba adalah bau ganja di kamar atau pakaian; pemakaian obat tetes mata atau obat kumur; pemakaian pengharum ruangan ; rokok-rokok ganja (yang digulung dan yang dipelintir pada setiap ujungnya), berbagai kapsul atau tablet; bubuk, benih, daun, tanaman, jamur, kertas, rokok, penjepit (klip metal untuk memegang alas sambungan pembakar), pipa rokok, saringan pipa, layar, saringan, "bong", pipa kapiler (biasanya dari kaca atau plastik), kaleng penyimpan makanan atau minuman (minuman ringan, bir, deodoran, dan kaleng lain yang dapat dilonggarkan tutup atau alasnya), kotak penyimpanan kecil yang tidak biasa atau terkunci; buku-buku yang berhubungan dengan obat, majalah, komik, kantong plastik kecil atau gelas kaca. Ketika para remaja mulai menggunakan narkoba mereka cenderung untuk bergabung dengan kumpulan teman yang berbeda. Barangkali perubahan di sekolah, klub atau kumpulan yang baru, tim olahraga baru, atau perselisihan maupun perkelahian dengan para sahabat lama hingga mengakibatkan pertemanan dengan kelompok yang berbeda. Ketika murid SMP atau SMU mendapat reputasi sebagai "si kepala pot" atau "pecandu," maka wajar jika mereka membatasi diri hanya dengan kelompok anak lain yang serupa atau berkaitan dengan perilaku mereka. Anak-anak yang lain beranggapan bahwa jika mereka juga akan dianggap sebagai pecandu. Sehingga mereka menjauhi atau bahkan mengolok-olok "si kepala pot" agar tidak dihubungkan dengan kelompok atau murid tertentu. Bagi pecandu obat, mendapatkan bantuan tidaklah mudah. Program dan perkumpulan Alcoholics Anonymous telah tersedia, tetapi banyak pecandu yang merasa tidak nyaman mendatanginya. Mereka sadar narkoba itu ilegal, dan mereka mencemaskan pandangan masyarakat terhadap masalah mereka, danpada akhirnya aka membuat mereka masuk penjara. Bahkan sedikit saja predikat pecandu obat dituduhkan pada diri mereka, hal itu akan menakutkan bahkan mengurung niat para pemakai untuk mencari bantuan. Sebagian besar masyarakat mempunyai program-program yang didasarkan agama, yang bersemangat untuk membantu para pecandu atau para remaja yang hampir menjadi pecandu. Program-program ini menyediakan konseling dan bantuan tempat tinggal. Program-program ini menyediakan konseling dan bantuan tempat tinggal. Untuk menghindarkan para remaja dari narkoba, orangtua perlu membimbing mereka menjauh dari musik rap, seperti Tupac, Dr. Dre dan Snoop Dogg. Bisnis musik rap penuh dengan penggunaan narkoba, dan hal itu dengan jelas dinyatakan dalam lagu-lagu mereka. Film menjadi pengaruh besar lain di kalangan anak remaja dalam pemakaian narkoba dalam film-film mereka. Orangtua harus memastikan agar anak remaja mereka tidak menyaksikan film yang mendukung pemakaian narkoba. Orangtua juga perlu mengenal dengan siapa anak-anak mereka bergaul dan dimana mereka biasa bermain dan berkumpul. Yang terakhir, orangtua, para guru, dan para Pendeta kaum muda perlu berbicara dengan remaja tentang berbagai bahaya juga efek samping baik jangka pendek maupun jangka panjang dari narkoba terhadap diri mereka. Dalam pandangan rohani, pemakaian narkoba merupakan perbudakan Ezra 9:9 menawarkan sejumlah harapan: "Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami." |
![]() |
|
|