FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]() HUTANG KARTU KREDIT Para remaja menghabiskan lebih dari $172 milyar pada tahun 2002. Seorang remaja rata-rata menghabiskan sekitar $104 setiap minggu atau $5.408 per tahun. Satu dari tiga siswa Sekolah Menengah Umum membawa kartu kredit, dan itu belum termasuk kartu debit. Sangatlah sulit untuk mengetahui apakah remaja mempunyai hutang kartu kredit atau tidak. Perusahaan-perusahaan saat ini bahkan memberi diskon atau potongan harga kepada remaja jika bergabung dengan kartu kredit milik toko mereka. Biasanya jumlah pemakaian uang pada kartu kredit telah dibatasi, tetapi jika para remaja mempunyai kartu kredit dari toko-toko terkemuka di mal-mal, akan lebih sulit untuk membatasinya. Gagasan untuk berbelanja dengan tidak menggunakan uang tunai merupakan suatu bentuk godaan...sampai rekening tagihan tiba pada bulan berikutnya. Hal ini mendatangkan permasalahan seperti terlambat membayar tagihan, melakukan pembayaran terlalu sedikit atau minimum tiap bulannya, pemakaian melebihi batas kredit, kerja lembur untuk membayar tagihan kart kredit, atauu menggunakan satu kartu kredit untuk melunasi yang lainnya. Para remaja membayar jumlah minimum dari saldo kredit mereka hingga menyebabkan bunga tagihannya menuras uang mereka, dan akhirnya mereka terpaksa pontang-panting melunasi tagihan-tagihan itu. Beberapa sekolah menawarkan kartu kredit ke kelas-kelas dan menjelaskan dampak positif dan negatif dari pemakaian kartu kredit. Rata-rata mahasiswa Perguruan Tinggi membawa tiga lembar kartu kredit dan mempunyai hutang sebesar $2.327 dari kartu-kartu tersebut. Ini merupakan masalah yang sangat besar baik bagi siswa Sekolah Menengah Umum maupun mahasiswa Perguruan Tinggi. Bagi siswa Sekolah Menengah Umum, mereka masih bisa mendapat bantuan dari orangtua mereka, sedangkan mahasiswa Perguruan Tinggi mendapati diri mereka terjebak dalam permainan dikejar-kejar dan kemungkinan terpaksa kelluar dari sekolah karena masalah keuangan. Para pelayan kaum muda dan orangtua hendakna memberi nasihat kepada remaja mengenai penggunaan kartu kredit. Pertama, remaja perlu ingat bahwa kartu kredit bukanlah uang gartis dan mereka memakainya hanya untuk pengeluaran yang dapat mereka lunasi. Kedua, mereka perlu membayar penuh rekening tagihan mereka dan bukan hanya saldo kredit minimumnya untuk menghindari lonjakan tingkat bunga. Mungkin kelihatannya seolah-olah mereka tidak mengeluarkan banyak uang, tetapi sebenarnya mereka membayar jauh lebih banyak akibat adanya tingkat bunga. Terakhir, mereka harus bertanggung jawab terhadap pengeluaran mereka. Mereka seharusnya tidak menggunakan kartu kredit hanya karena mereka tidak bisa membayar barang kebutuhan mereka secara langsung. Jika mereka tidak bisa membelinya dengan uang yang mereka miliki, mereka mungkin tidak akan mampu melunasi ketiga tagihan kartu kredit tiba. Hutang dapat menguasai hidup seseorang. Ketika para remaja menginginkan sesuatu, budaya masa kini memandu mereka untuk mendapatkannya. Kartu kredit mempermudah kaum muda dalam memperoleh apa yang mereka inginkan, dan kebanyakan dari mereka tidak merasa cemas mengenai biaya-biaya sampai rekening tagihan terkirim melalui pos, lalu mereka pun melakukan pembayaran saldo kredit minimum. Paulus berkata, "Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memnuhi hukum Taurat" (Roma 13:8). Ini berarti bahwa satu-satunya hutang kita seharusnya adalah untuk mengasihi sesamanya satu sama lain. Memimpin uang itu bukan dosa, tetapi hutang harus dilunasi sesegera mungkin. Orang dewasa yang peduli perlu mendidik para remaja bahwa kartu kredit itu sendiri tidak berbahaya. Bahkan, sebagian orang telah terbiasa hidup teratur dengan berbelanja tanpa membawa uang tunai. Ini hanya bermanfaat jika remaja membayar lunas rekening tagihan mereka setelah terkirim melalui pos. Melakukan pembayaran minimumhnaya menyebabkan bunga terus berlipat-ganda, dan akhirnya mereka terpaksa membayar uang dengan jumlah yang lebih besar dari nilai keperluan yang sebenarnya. Hutang kartu kredit dapat dengan sangat cepat mengikat para remaja dan mereka akan kesulitan untuk membebaskan diri. Hutang adalah sesuatu yang berawal dengan ketamakan, dan ketamakan itu sulit untuk dikendalikan. |
![]() |
|
|