Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Buddha

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Buddha Buddha is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,075
Rep Power: 16
Buddha mempunyai hidup yang Normal
Default Ninda dan pasamsa

NINDA DAN PASAMSA



Na cahu na ca bhavissati, na cetarahi vijjati,
Ekanta? nindito poso, ekanta? va pasa?sito'ti.

Tidak akan ada satu orangpun yang akan terus dipuji dan terus dicela,
baik waktu lalu, sekarang, atau akan datang.

(Dhammapada 228)

Oleh: Bhikkhu Upasamo



Ninda berarti celaan, caci maki, hinaan, fitnah, kritikan, sedangkan pasa?sa berarti sanjungan, pujian.

Jika kita memperhatikan syair Dhammapada di atas, berarti semua orang akan mengalami pujian dan celaan dalam hidupnya. Ini adalah satu kebenaran yang akan dialami oleh semua orang.

Ninda dan pasa?sa muncul karena ada sebabnya, bukan tanpa sebab. Sebabnya karena kita hidup di dunia ini. Sebab lainnya adalah sikap kita suka melihat kekurangan orang lain juga kita tidak suka melihat keberhasilan orang lain. Sebab lainnya adalah kecenderungan kita selalu memberikan penilaian pada apa saja yang terjadi melalui indria kita, yaitu indria mata, telinga, hidung, mulut, kulit, dan pikiran.

Karena sebab-sebab itulah, maka kita akan mengalami ninda dan pasa?sa dalam hidup kita. Jika kita hanya menginginkan yang satu dan menolak yang lainnya, akan membuat kita menderita.

Karena kita semua akan mengalaminya, berpeganglah pada Dhamma dalam menjalani hidup.

Orang yang tidak bijaksana menerima ninda dan pasa?sa dalam hidupnya, demikian pula orang yang bijaksana. Yang berbeda adalah sikap atau cara menghadapinya.

Orang bijaksana memahami bahwa ninda dan pasa?sa adalah kondisi dunia yang terus berganti dan bersifat tidak kekal. Ketika menerimanya, mereka tidak terlena ataupun kecewa.

Apakah kritikan dan pujian dibenarkan dalam agama Buddha?

Sebagai umat Buddha, apakah dibenarkan jika kita memberikan pujian dan celaan kepada orang lain?

Perhatikanlah A?guttara Nikaya, II, 97 berikut:

Pengembara Potaliya berkunjung kepada Sang Bhagava, lalu Sang Bhagava berkata kepadanya: "Potaliya, ada empat jenis manusia di dunia ini. Siapa sajakah keempat jenis manusia itu?

1. Seseorang mengkritik apa yang pantas dikritik pada saat yang tepat dan sesuai dengan kebenaran, tetapi tidak memuji apa yang pantas dipuji.

2. Seseorang mengkritik apa yang pantas dikritik dan memuji apa yang patut dipuji pada saat yang tepat dan sesuai dengan kebenaran.

3. Seseorang memuji sesuatu yang patut dipuji pada saat yang tepat dan sesuai dengan kebenaran, tetapi tidak mengkritik apa yang pantas dikritik.

4. Seseorang tidak mengkritik apa yang pantas dikritik, dan tidak memuji apa yang patut dipuji.

Dari pernyataan ini bisa kita ketahui, apakah kritikan dan pujian dibenarkan atau tidak dibenarkan dalam Agama Buddha.

Jika kita bisa melakukannya, Sang Buddha menyebutnya sebagai 'manusia yang paling mengagumkan dan langka'.



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:31 PM.


no new posts