Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Buddha

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Buddha Buddha is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,075
Rep Power: 16
Buddha mempunyai hidup yang Normal
Default Tiga Akar Sang Jalan

Naskah Akar "Tiga Aspek Jalan Utama"
oleh Jey Tsongkhapa [Lozang Dragpa]



Aku bersujud kepada para guru mulia!

[1]
Seluruh makna Inti ajaran Buddha
jalur yang dipuji oleh para bodhisatwa sempurna,
jalur masuk menuju mereka yang berkebajikan besar dan mengaspirasikan pembebasan
Dengan berlandaskan niat ini, saya akan memberi penjelasan sebaik-baiknya

[2]
Tidak melekat pada kenikmatan duniawi,
berupaya memanfaatkan dengan baik seluruh keadaan bebas dan kekayaan,
memunculkan keyakinan atas jalur yang telah ditunjukkan oleh Buddha,
engkau dikelilingi oleh kebajikan, dengarkanlah dengan batin murni

[3]
Tanpa dilandasi dengan keinginan untuk keluar dari samsara,
Tidak ada cara untuk menuju ketenangan,
mencari kebahagiaan dalam lautan samudra kehidupan,
mereka yang memiliki badan jasmani terikat oleh kehausan,
pertama-tama, bangkitkanlah keinginan untuk keluar dari samsara

[4]
Kebebasan dan kekayaan sungguh sulit diperoleh,
Kehidupan pergi dengan cepat, mengetahui hal demikian,
segera berhenti melekat pada kenikmatan kehidupan
berulang kali merenungkan (meditasi) karma dan efeknya,
begitu juga penderitaan dalam samsara,
berhenti melekat pada kenikmatan masa akan datang

[5]
Dengan cara merenungkan seperti itu,
maka kemelekatan kuat terhadap kenikmatan tertinggi samsara tidak akan muncul,
apabila engkau siang dan malam mengaspirasikan pembebasan,
engkau telah memperkuat keinginan untuk keluar dari samsara

[6]
(Jika) Keinginan untuk keluar dari samsara ini tidak dipadukan dengan bodhicitta, maka keinginan itu tidak bisa menjadi penyebab bagi kebahagiaan tertinggi yaitu pencerahan sempurna,
Para bijaksana membangkitkan bodhicitta untuk merealisasikan pencerahan sempurna

[7]
Terhanyut oleh deras aliran air dari empat sungai besar,
terpancang oleh ketatnya ikatan dari tindakan,
sungguh sulit untuk kabur, terus terjebak dalam kurungan besi persepsi keliru tentang "aku",
semua makhluk tertutup oleh kabut tebal ketidaktahuan

[8]
Terlahir dalam samsara tak berujung berulang kali,
dalam semua kehidupan itu disiksa oleh tiga jenis penderitaan,
renungkanlah kondisi jerih payah para ibumu,
bangkitkanlah bodhicitta

[9]
walaupun engkau sudah membangkitkan keinginan untuk keluar dari samsara dan bodhicitta,
namun tanpa memiliki pengertian tertinggi (prajna) tentang realita,
maka engkau tidak bisa memotong akar samsara,
Oleh karena itu, berupaya untuk memahami ajaran kemunculan saling bergantungan (Paticcasamupada)

[10]
Siapapun yang melihat dengan jelas sebab dan efek
dari seluruh fenomena dalam samsara maupun di luar
samsara sesungguhnya adalah kebenaran mutlak,
mengikis habis sumber utama persepsi keliru
Telah memasuki jalan yang menyenangkan para Buddha

[11]
Pengetahuan bahwa semua fenomena timbul dari ketergantungan
Dan pengetahuan bahwa mereka adalah sunyata
Selama kedua pengertian itu dianggap berbeda,
engkau masih belum sanggup memahami pemikiran buddha

[12]
Ketika dua pengertian itu timbul secara bersamaan, bukan bergiliran,
mengerti ajaran kemunculan saling bergantungan (Paticcasamupada) sungguh merupakan ajaran yang tidak mungkin keliru lagi,
Timbullah pengetahuan yang dengan sempurna menghancurkan semua pandangan salah (tentang bagaimana cara kita mempersepsikan objek),
Saat itu analisa pandangan benar telah selesai

[13]
lebih jauh lagi, ketika engkau menyadari bahwa
tampak luar objek (perwujudan) menjernihkan pandangan ekstrim keduniawian/ keberadaan dan
sunyata membawa kita jauh dari ekstrem nihilisme/ ketiadaan,
bagaimana sunyata muncul sebagai sebab dan akibat,
engkau tidak akan terkelabui oleh pandangan keliru (dua pandangan ekstrim)

[14]
Ketika engkau telah mengerti dengan tepat intisari
dari tiga aspek jalan utama ini,
anakku, pergilah ke tempat sunyi sepi yang tertutup
dan memperkuat upaya untuk segera
menyempurnakan aspirasi tertinggmu


Ajaran ini diberikan kepada "Tsakho Wonpo Ngawang Dragpa" oleh seorang biksu sekaligus cendekiawan, Yang Berjaya "Lozang Dragpa"

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:43 AM.


no new posts