Ekayano ayam bhikkhave magga

Buddha

Ekayano ayam bhikkhave maggo ... Mengkukuhkan Satipatthana sebagai jalan eklusif. Y.M. Soma menterjemahkannya sebagai : " ini adalah jalan satu satu nya, oh ..para bhikhu. "

MA menjelaskan , Ekayana magga sebagai jalan tunggal, bukan jalan yg terbagi; sebagai cara yg harus dilewati oleh seseorang sendirian,tanpa pendamping,dan sebagai jalan menuju satu tujuan yakni Nibbana.

Dapat dipertahankan bahwa Satipatthana adalah jalan langsung, hal ini membedakannya dari pendekatan pencapaian meditatif maju melalui jhana-jhana dan melaui brahmavihara. Walaupun Jhana-jhana dan Brahmavihara bisa mencapai Nibbana, akan tetapi cara itu masih bisa melenceng. sedangkan Satipatthana tak pelak lagi menuju ke tujuan akhir.

Kata Satipatthana merupakan istilah majemuk. Sati berarti "ingatan". Tetapi dalam penggunaan Buddhis Pali , kata ini lebih sering diartikan sebagai perhatian dan selalu diterjemahkan sebagai "kewaspadaan". Bagian kata kedua, patthana itu dari kata "upatthana" berarti membentuk atau membangun. Kalo patthana berarti "tempat atau landasan ".

satipatthana berarti landasan membentuk kewaspadaan. Struktur Sutta ini cukup sederhana. Mengikuti pembukaan bagian tubuh khotbah itu dibagi menjadi 4 landasan kewaspadaan.
1. Perenungan akan tubuh.
Membentuk 14 latihan : kewaspadaan akan nafas,kewaspadaan akan 4 postur tubuh, kesadaran penuh, perhatian pada kebusukan, perhatian pada elemen2,dan 9 perenungan tanah kuburan.
2. Perenungan akan perasaan, dianggap sebagai 1 latihan.
3. Perenungan akan pikiran, juga sebagai 1 latihan.
4. Perenungan akan objek2 pikiran yg memiliki 5 sub bagian. Yakni : 5 rintangan, 5 kelompok kehidupan/khandha, 6 landasan indera, 7 faktor pencerahan, dan 4 Kebenaran Mulia.

Akhir sutta itu menyimpulkan satu pernyatan kepastian yg dijamin secara pribadi oleh Sang Buddha, sebagai sebagai metode keberhasilan, dengan menyampaikan bahwa buah dari praktek yg terus menerus adalah Arahat atau Yang Tidak Kembali Lagi.

Pelatihan kewaspadaan akan napas<anapanasati>tidak melibatkan usaha yg disengajakan utk mengatur napas seperti di Hatha Yoga, melainkan usaha yg dipertahankan utk menancapkan kesadaran pada napas ketika napas itu masuk dan keluar di dalam ritme alaminya. Kewaspadaan dibentuk di lubang hidung atau di bibir atas. Atau Di mana pun dampak napas terasa paling jelas. Panjang napas itu disadari secara jelas/seperti dicatat tapi tidak dikontrol secara sadar.

Majjhima Nikaya.

Terkait:

Menu