
19th November 2010
|
 |
Newbie
|
|
Join Date: Dec 2009
Posts: 33
Rep Power: 0
|
|
Dewa Ruci, Kebesaran Maritim Indonesia
Dewa Ruci, Kebesaran Maritim Indonesia

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Buku mengenai KRI Dewa Ruci berjudul "Sebuah Kisah Nyata Dewa Ruci, Pelayaran Pertama Menaklukkan Tujuh Samudra" diluncurkan Jumat (19/11/2010) di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur. Buku ini berisi mengenai perjalanan pertama KRI Dewa Ruci pada tahun 1964.
Quote:
Jadi kunjungan kapal kemana-mana itu merupakan diplomasi juga yang tidak kalah efektifnya dengan diplomasi resmi.
-- Eddy Prastyono Ph.D
|
Dalam buku setebal 472 halaman ini, Cornelis Kowaas menuliskan pengalamannya berlayar bersama KRI Dewa Ruci. Pengalaman manis dan pahit ditulisnya dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh berbagai kalangan.
Menurut Eddy Prastyono Ph.D, Wakil Dekan FISIP Universitas Indonesia, setidaknya ada 3 kekuatan yang dimiliki buku ini. Kekuatan pertama adalah teknik penulisan dan alur cerita yang sangat baik.
"Bagaimana pak Kowaas menceritakan pengalaman unik secara sangat baik, misalnya saat salah satu kru kapal mendekati seorang wanita Mediterania. Kru ini minta berkunjung ke rumah si wanita, padahal di sana kalau pacaran di rumah itu artinya melamar," kata Eddy.
Kekuatan kedua buku ini adalah mengenai substansinya. Eddy menjelaskan, bahwa ternyata kapal Dewa Ruci selalu mendapat sambutan yang luar biasa saat melakukan kunjungan ke negara lain. "Jadi kunjungan kapal kemana-mana itu merupakan diplomasi juga yang tidak kalah efektifnya dengan diplomasi resmi," ujarnya.
Sedangkan kekuatan ketiga dari buku ini, lanjut Eddy, adalah bagaimana Kowaas menunjukkan bahwa dengan pelayaran ke luar negeri, Indonesia menunjukkan eksistensi dan kebesaran negara.
"Saat ketemu kapal-kapal lain, ternyata berlayarnya suatu kapal itu merupakan simbol eksistensi bangsa. Kita menunjukkan bahwa kita bangsa yang besar," ujarnya.
Kowaas sendiri berharap, dengan adanya buku ini dapat mengingatkan masyarakat, terutama kaum muda akan kebesaran Indonesia di bidang kelautan. "Dengan buku ini saya berharap kita ingat bahwa kita itu bangsa maritim. Kebanggaan kita jangan pernah pudar akan hal itu," katanya.
|
|