FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Gelombang demontrasi yang serempak di puluhan kota di Tanah Air, Kamis (28/1), mendapat respon dari Wakil Presiden Boediono. Jumat (29/1), ia menyatakan tak masalah kalau harus kehilangan jabatan. Sebab, yang penting buat dirinya adalah mengabdi pada bangsa dan negara untuk menyejahterakan rakyat.
"Wapres menegaskan komitmennya bahwa jabatan hilang itu tidak ada masalah. Akan tetapi, yang terpenting bagi beliau adalah semata-mata ingin mengabdi untuk bangsa dan negara Indonesia bagi kesejahteraan rakyat," demikian Ketua I Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bidang Organisasi Kamarussamad, dalam keterangan pers mengutip pernyataan Wapres. Kamarussamad sendiri bersama Ketua Umum BPP HIPMI, Erwin Aksa, diterima Wapres Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (29/1). Kamarussamad menambahkan, yang terpenting bagi Wapres adalah semata-mata ingin mengabdi untuk bangsa dan negara Indonesia bagi kesejahteraan rakyat. Sebelumnya, gelombang demo mengkritik program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II, membawa agenda mendesak agar Boediono-Sri Mulyani dinonaktifkan. Gelombang demonstrasi di berbagai kota itu, mencerminkan kuatnya kontrol demokratis dari mahasiswa dan masyarakat terhadap negara. Selain di Jakarta, unjuk rasa juga berlangsung di Bandung, Cirebon, Semarang, Magelang, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Malang, Surabaya, Denpasar, Kupang, Ende, Palembang, Samarinda, Bandar Lampung, Medan, Batam, Makassar, dan Ambon. Secara umum, aksi unjuk rasa berlangsung damai. "SBY terbukti bukan orang kuat meski dipilih mayoritas rakyat. Buktinya SBY tak berani mengambilalih tanggung jawab soal Bank Century, sehingga memicu demo-demo belakangan ini," kata Eep Saefuloh Fatah, pengajar FISIP UI, kepada pers. Dalam kaitan ini, pernyataan Boediono bahwa pihaknya tak masalah kalau harus kehilangan jabatan Wapres, menunjukkan kebesaran dan kelapangan Boediono menghadapi tekanan publik yang terus menguat akibat skandal Bank Century. Para analis politik melihat, isu permazuklan terhadap pemerintahan Presiden Yudhoyono dan Wapres Boediono sekarang ini menguat. Terutama setelah pertemuan Presiden dan Wapres dengan tujuh lembaga negara di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat. Presiden menyatakan sudah ada kesepakatan dengan para pimpinan lembaga tinggi negara tentang pilihan sistem ketatanegaraan yang sesuai UUD 1945, dengan tidak dikenalnya sistem dan kultur mosi tidak percaya terhadap pemerintah source: www.inilah.com ![]() |
#2
|
||||
|
||||
![]()
oooww...gitu yah Ndan....
Gentle juga donk Pak Budiono.... |
#3
|
|||
|
|||
![]()
udah
relain aja pak |
#4
|
|||
|
|||
![]()
yang sabar ya pak, saya pendukung bapak. bangsa ini sedang sakit. suatu saat bangsa ini akan berterima kasih sama bapak dan ibu sri mulyani.
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
sesuatu yg banyak belum tentu benar pak Bud...sekarang mereka banyak yg menyalahkan bapak...tp rakyat bisa menilai kok.....
|
![]() |
|
|