Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
bakriegroup's Avatar
bakriegroup bakriegroup is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: May 2012
Posts: 4,192
Rep Power: 19
bakriegroup mempunyai hidup yang Normal
Default Fakta yang sebenarnya terjadi di pssi

PERMISI AGAN-AGAN ANE CUMA MAU SHARE ARTIKEL YANG ANE BACA DARI SALAH SATU BLOG YANG MENURUT ANE PUNYA PANDANGAN YANG BERBEDA MENGENAI YANG TERJADI DI PSSI BELAKANGAN INI..




[/quote][quote]






Originally Posted by trisubrata



Kongres PSSI: Manipulasi Data, Skenario, dan Ancaman Sanksi



Terkait kebuntuan Kongres PSSI, berikut akan dipaparkan fakta-fakta seputar kejanggalan keputusan FIFA dan kongres PSSI. Banyak pihak yang hanya melihat dari luar, tapi setelah ditelisik secara dalam memang banyak kejanggalan! Apa yang terjadi? Banyak yang melemparkan kesalahan kepada para pemilik suara. Benarkah mereka �sumber� permasalahan?



Banyak yg mengampanyekan soal sanksi FIFA agar dijatuhkan ke sepakbola nasional (PSSI), terutama media-media massa tertentu. Siapa yg paling gencar menginginkan Indonesia dikenai sanksi FIFA?



Korespondensi FIFA dan PSSI era Nurdin



Pertama, Surat PSSI ke FIFA pada 10 Januari 2010 yang ditandatangi Nugraha Besoes, Surat ditunjukan kepada Jerome Valcke ditembuskan kepada Regenass, Marco Villgner, dan AlexSoosay. Surat tersebut tentang LPI yang oleh PSSI dikatakan mempunyai kepentingan politik dan didukung (intervensi) pemerintah, dan �Serious Violation�. Nugraha berdasarkan instruksi Nurdin meminta FIFA untuk menjatuhkan hukuman.



Kedua, Surat 1 Februari 2011 yg ditandatangani Nugraha ditujukan kepada Valcke terkait Kongres Tahunan di Bali 22 Jan 2011. Anehnya, entah untuk kepentingan dan alasan apa, dalam surat itu juga disebutkan Persma Manado, Gaspa Palopo, dan Persegi Gianyar dicoret krn ikut �runaway� League (LPI). Surat itu memaparkan Kongres PSSI akan digelar 19 Maret 2011 untuk memilih Ketua, Wakil Ketua, dan Exco di Pulau Bintan.

Foto Surat (klik untuk membuka): 1 | 2



Surat ketiga, 26 Februari 2011, ditandatangani Nurdin kepada Sepp Blatter yang meminta menjatuhkan sanksi ke PSSI. Surat itu memaparkan telah terjadi intervensi pemerintah dlm penetapan calon Ketum PSSI dan layak diberikan sanksi. Surat menyebutkan KP, Syarif Bastaman, menetapkan Nurdin dan Nirwan sbg calon Ketum. Toisutta dan Arifin terganjal. Surat ini ditandatangani Nurdin tersebut ditembuskan ke Bin Hammam, Regenass, dan Marco Villgner.

Foto Surat (klik untuk membuka): 1 | 2



Surat keempat, tertanggal 28 Februari 2011, surat PSSI ini ditandatangani Nugraha Besoes kepada Jerome Valcke terkait Kongres PSSI. Surat ditembuskan ke Regenass, Villgner, dan Alex Soosay memaparkan terkait putusan Komite Banding pimpinan Tjipta Lesmana.

Disebutkan KB menganulir banding Toisutta dan Arifin serta menganulir putusan KP pimpinan Syarif B, terkait Nurdin dan Nirwan. Dalam surat tersebut PSSI meminta menunda Kongres sampai 18 pekan ke depan dan mengaku sudah berkonsultasi dengan Pemerintah. Surat itu jg menjelaskan para kandidat (Nurdin, Nirwan, Toisutta, dan Arifin) dalam posisi �annul� tanpa pelarangan sama sekali. Artinya, keempatnya berada dalam posisi sama (bisa mencalonkan lagi). Yang patut digarisbawahi tanpa menyebut pelarangan empat nama karena semuanya dalam posisi �annul�

Foto Surat (klik untuk membuka): 1 | 2



Catatan:

Surat tertanggal 28 Februari 2011 inilah yang selalu dijadikan landasan FIFA dalam korespondensi berikutnya ke Komite Normalisasi PSSI, dimana FIFA menyatakan mengambil keputusan melarang kempat calon tersebut karena merujuk surat Komite Banding tertanggal 28 Februari 2011 tersebut.



Terkait surat tersebut FIFA pun mengirimkan surat balasan tertanggal 3 Maret 2011 yang ditandatangani Jerome Valcke. Surat itu menolak keinginan PSSI menggelar Kongres 18 minggu kemudian dan meminta Kongres digelar sebelum 30 April 2011. Surat itu juga meminta PSSI segera merangkul Breakaway League! Dan, sama sekali tak menyebut pelarangan empat calon. Surat yang ditandatangani Jerome Valcke yang ditujukan ke Nugraha Besoes tersebut ditembuskan kepada Mohammad Bin Hammam.



PSSI akhirnya putuskan gelar Kongres pd 26 Maret 2011 dgn mengambil tempat di Pekanbaru, Riau. Lagi-lagi tak ada pelarangan.



Terkait batalnya Kongres di Pekanbaru, PSSI via surat, 28 Maret 2011 yg di-ttd Nurdin minta FIFA mengambil tindakan (sanksi). Tapi FIFA lewat suratnya 4 April, justru mengambil keputusan membekukan PSSI rezim Nurdin dan membentuk Komite Normalisasi. Komite Normalisasi yang dipimpin Agum Gumelar ditugaskan menggelar Kongres dan merangkul �run away league�. Pertanggal 11 April 2011, LPI pun diakomodasi dan menjadi bagian dari PSSI tak ada lagi sebutan kompetisi ilegal.



Keanehan terkait Pelarangan dari FIFA terhadap kandidat



Keanehan baru muncul di surat FIFA tertanggal 4 April dan 21 April 2011 yang ditandatangani Jerome Valcke. Selain menegaskan tugas Komite Normalisasi, FIFA jg menambahkan pelarangan terhadap empat calon. Rujukan pelarangan empat calon disebutkan berdasarkan surat Komite Banding, tertanggal 28 Februari 2011.

Foto Surat (klik untuk membuka): 4 April: 1 | 2 � 21 April: 1 | 2 | 3



Padahal, Komite Banding tak pernah mengirim surat tertanggal 28 Feb. Yg mengirim PSSI via Nugraha tanpa menyebutkan pelarangan. Keanehan surat FIFA inilah yang kemudian menjadi kontroversi. Apalagi pelarangan tanpa menyebutkan alasannya.



Catatan:

Surat terakhir, 6 Mei, FIFA sudah tidak lagi menyebut rujukan tgl 28 Feb. Mungkin FIFA sadar telah membuat kesalahan soal rujukan surat.



Pertanyaan inilah yg sampai Kongres pada 20 Mei 2011 tak mampu dijawab FIFA dan Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Normalisasi. Apa dan siapa yang �bermain� kemudian menjadi pertanyaan yang dibawa sampai Kongres berlangsung. Agum bersikukuh tolak empat calon. Komite Banding pimpinan Riyadh menemukan �kebohongan� di PSSI yang hendak diungkapkan,



Pemilik suara ingin mengungkap kebohongan tersebut agar publik tau siapa yang bermain di balik layar. Kontroversi dan �pemanipulasian data� inilah yang menjadi penyebab Kongres mengalami kebuntuan.



Kebuntuan berawal dr keinginan peserta yg meminta Agum mengijinkan Komite Banding mtmbacakan putusan dan mengungkap �manipulasi data� tersebut. Agum bukan tak tau masalahnya. Tapi klo data dan fakta itu diungkap dirinya dan Regenass akan kena karena dianggap menyembunyikan fakta. Dan borok itu sekaligus akan menampar FIFA sebagai organisasi.



Skenario Penghentian Kongres



Di sinilah skenario penghentian Kongres kemudian dirancang. Skenario dijalankan saat sidang diskors untuk istirahat. Kubu Status Quo bergerilya dgn memberikan uang 25 ribu dolar kepada peserta Kongres di toilet-toilet hotel sultan. Seorang wartawan Kompas kemudian menambahkan, �Pantes saya dan Tempo diminta pergi dari lobi depan ballroom.�



Tujuannya memenangkan voting agar Komite Banding tak membacakan putusan dan data fakta yang mereka miliki. Di waktu rihat inilah banyak kejadian �aneh�! (ada saksi dan datanya). Kubu Status Quo yakin akan memenangkan voting lantaran mengaku memiliki kekuatan 69 suara. Tapi syaratnya dgn voting tertutup. Terjadilah percakapan antara Soemaryoto (anggota KN) dan Iwan Budianto (status quo dan calon Waketum dan Exco) yang tertangkap. Soemaryoto yakin voting akan dimenangkan status quo (kubu Nirwan). Tapi, Iwan tak yakin karena 69 suara masih absurd.



Di tempat lain, Regenass terlibat pembicaraan serius dan menganalisa Kongres PSSI. Regenass terlibat pembicaraan dgn seorang calon Waketum! Ia sebut Kongres ini adalah perang Nirwan Vs Arifin (ada bukti rekaman). Nirwan tak rela PSSI jatuh ke kubu perubahan. Ia memang seolah sengaja mengalah dengan tak maju, tapi tetap menyiapkan orang-orangnya. Saat terlibat pembicaraan Regenass menghubungi Nirwan. Setelah itu ia menghentikan pembicaraan dg salah satu calon tersebut



Ragenass sempat sebut Nirwan dibalik semua ini. Dia (orang-orangnya) tak ingin melepas PSSI yang potensial untuk Pemilu 2014.



Karena tak yakin akan memenangkan lewat voting, �skenario� menghentikan Kongres pun dibuat. Lihat bagaimana penghentian kongres tersusun rapi. Agum ketuk palu, Regenass berdiri dan petugas keamanan sudah siaga. Pengeras suara dan AC mati seketika. Regenass diberitakan diungsikan pakai baracuda, padahal tidak.



Dan, kubu status quo yg meninggalkan tempat sidang ada yg lupa mengemas berkas-berkasnya. Terungkaplah semua skenario mereka.



Sementara media massa yang terkait dengan status quo secara gencar langsung memulai �kampanye� menakut-nakuti akan ancaman sanksi FIFA.



Berkas yang Tertinggal



Dlm draft Kongres yg tertinggal sudah disusun rapi skenario yg akan dijalankan. Nama2 kandidat sudah dilingkari. Untuk posisi Ketua Umum nomor urut empat (4), Agusman Effendi, sudah dilingkari. Untuk posisi Wakil Ketua Umum, kontestan nomor lima (5), Erwin Aksa, juga dilingkari dengan pena warna hitam.



Komite Eksekutif nama yg dilingkari (1) Achsanul Kosasih, (8) Andi Rukman, (15) Dodi Alex Noerdin, (24) Hinca Panjaitan, (29) Iwan Budianto, (31) Kadir Halid, (40) Diza Ali, (49) Zainudin Hamid, dan (50) Zulfadhli.

Foto: 1 | 2 | 3



catatan:

Zulfadhli calon Exco PSSI adalah juga anggota komisi X dari fraksi Partai Golkar. Saat temu DPR dengan KN 24 Mei 2011, dia minta KN memberi hukuman kepada pihak-pihak yang melawan.







SUMBER http:// revolusipssi.com/2011/05/25/kongres-pssi-manipulasi-data-skenario-dan-ancaman-sanksi/#more-450



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:14 PM.


no new posts