FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Hujan lebat selama 2-4 jam yang memporakporandakan Jakarta semalam menjadi horor tersendiri bagi sebagian warga Ibukota. Bagi beberapa orang, pengalaman ini bahkan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ulama Aa Gym, saat berceramah di radio pada pukul 05.00 pagi tadi, menceritakan, saat hendak mengisi ceramah di Masjid BI, Jl MH Thamrin, Jakpus, pada pukul 19.30 WIB semalam, dia membutuhkan waktu hingga 6 jam untuk mencapai masjid itu. "Jamaah juga sedikit, karena banyak yang terjebak macet," kata Aa Gym, Selasa (26/10/2010). Coky, seorang pegawai swasta, juga harus menghabiskan waktu 4 jam untuk sampai di rumahnya di Jatipadang, Jakarta Selatan. Ia berangkat dari Matraman, Jakarta Timur, pukul 21.00 WIB dan tiba pukul 01.00 WIB. "Saya naik taksi dari Matraman, dan tak bergerak saat ingin melewati Pancoran, tepatnya di depan Universitas Sahid. Para penumpang juga pada turun dari kendaraannya," kata Coky. Bingung mau menumpang apa, Coky akhirnya memilih jalan kaki sampai pertigaan Kalibata, 1 km lebih dari Universitas Sahid. "Karena melihat Jl Raya Pasar Minggu sudah mendingan, dari situ saya naik Metro Mini sampai Pasar Minggu, lalu naik ojek sampai rumah," kata Coky. Ini merupakan pengalaman terpahitnya selama tinggal di Jakarta. Pengalaman 'lembur' di jalan juga dialami oleh Haris, yang tiba di rumahnya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, pada pukul 01.00 WIB. Dari kantornya di Pasar Minggu, ia harus menghabiskan waktu sampai 4 jam. "Saya naik Metro Mini M-75 dari Pasar Minggu. Karena di Buncit dekat kantor Imigrasi banjir, Metro Mini akhirnya masuk ke Jalan Siaga Raya," kata Haris. Namun jalan alternatif yang menembus Pancoran itu tetap macet. "Nggak bergerak. Akhirnya Metro Mini muter balik lagi sebelum TMP Kalibata dan akhirnya masuk terminal Pasar Minggu lagi," kisahnya. Haris baru bisa pulang ke rumahnya, saat Jl Buncit Raya sudah mencair dan Metro Mini yang ia tumpangi melalui jalur yang benar. "Saya akhirnya sampai rumah pukul 01.00 WIB," kata dia. Indra, juga seorang karyawan swasta, harus menghabiskan waktu 3 jam untuk sampai rumahnya di kawasan Margonda, Depok, dari Lenteng Agung, Jakarta Selatan. "Sepanjang jalan banyak genangan," kata Indra. Akibat Jakarta yang porak poranda semalam, kecaman pun dilancarkan kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, baik oleh penumpang di jalan maupun lewat social media, seperti twitter. "Time line semalam dipenuhi kecaman kepada Foke, bahkan makian," katanya. Hari ini hujan mengancam Jakarta lagi seperti semalam. Kekhawatiran akan terjebak macet dan genangan berjam-jam membuat warga agak malas beraktivitas di luar kantor. "Duh kok jadi trauma begini ya kalo mau pulang kantor," tulis pembaca detikcom ber-ID Deje. wah parah bener yah gan skr keknya sudah jadi musim Hujan Jakarta 'Darurat Genangan', Foke Jadi Presiden Pemda se-Asia Pasifik Jakarta - Berkaca dari mimpi buruk Senin siang hingga Selasa (25-26 Oktober), Jakarta bolehlah menyandang status darurat genangan/banjir plus macet. Penyakit kronis ini tak juga terselesaikan meski kepengurusannya telah diserahkan pada "ahlinya". Sudah bukan rahasia lagi, jika genangan dan macet selalu melahirkan kritik hingga kecaman keras pada Fauzi Bowo. Tentu tugas Bang Foke sangatlah berat untuk mengentaskan Ibukota dari banjir dan macet, karena seperti dikatakannya, mengurus Jakarta tidak semudah membuat kerak telor. Tugas Bang Foke tampaknya makin berat saja setelah secara aklamasi dia terpilih sebagai Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasific atau United Cities and Local Goverments Asia Pasific (UCLG ASPAC), dalam kongres ke III, UCLG ASPAC yang berlangsung di ACT City, Hamamatsu, Jepang, 18-22 Oktober. Website www.bangfauzibowo.com pada 25 Oktober melansir, sebanyak 200 delegasi pemerintah daerah dari negara se-Asia Pasifik seperti, Jepang, China, Korea Selatan, India, Taiwan, Australia, Thailand dan negara lainnya mempercayakan Fauzi Bowo sebagai Presiden UCLG ASPAC yang akan menjalankan tugasnya hingga tahun 2012 mendatang. UCLG merupakan organisasi pemerintah daerah yang beranggotakan pemerintah daerah dari seluruh dunia. Untuk Asia Pasifik, keanggotaannya merupakan yang paling besar yakni mencapai 7.000 pemerintah daerah. Pemerintah daerah itu mewakili 37,6 miliar orang atau lebih dari setengah populasi dunia dan menggabungkan negara-negara ekonomi cepat berkembang seperti China, India dan Indonesia. "Agenda pertama Fauzi Bowo setelah terpilih adalah, menghadiri kongres UCLG dunia di Mexico City pada November 2010 mendatang," kata Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekdaprov DKI Jakarta. Kesempatan mengembangkan kerjasama ekonomi antar pemerintah daerah yang tergabung dalam UCLG akan terbuka lebar. Untuk mendukung eksistensi UCLG di Jakarta, saat ini Pemprov DKI Jakarta membuka kantor Sekretariat UCLG, yakni di gedung Mitra Praja Utama, Sunter, Jakarta Utara. GImana pak FOke udah oke belum? ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|