FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Sudan Selatan secara resmi, Sabtu (9/7), mengumumkan pemisahan diri dari Sudan, Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi untuk mengirim pasukan PBB ke Selatan, dan Khartoum mengumumkan pengakuan terhadap negara Sudan Selatan. ![]() Al Jazeera melaporkan, Menteri Informasi Pemerintah Sudan Selatan, Barnabas Benjamin dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera di Juba yang bertepatan dengan dimulainya perayaan pemisahan negara itu pada Sabtu (9/7) pukul 00:01, mengatakan, "ini adalah hari yang paling bahagia bagi warga Selatan", dan "saat bersejarah dalam kehidupan rakyat Sudan Selatan." Berdasarkan resolusi PBB, 7900 personil Polisi Internasional akan dikirim ke negara Sudan Selatan, juga staf misi internasional dan para pengamat Hak Asasi Manusia (HAM). Kesepakatan pemisahan Sudan diputuskan secara bulat setelah enam tahun Perjanjian Damai Komprehensif 2005 yang ditandai dengan berakhirnya perang saudara, dan di tengah keprihatinan tentang konflik di daerah perbatasan. Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon - saat berkunjung ke Khartoum dalam perjalanannya ke Juba untuk menghadiri perayaan kemerdekaan negara itu - meminta pemerintah Sudan untuk tetap mempertahankan semangat kerjasama dengan negara yang masih baru di Selatan. Sekjen PBB menegaskan bahwa masa depan rakyat Sudan Utara dan Sudan Selatan akan terikat satu dengan lainnya, walaupun mereka tinggal di negara terpisah. Ban mengatakan kepada wartawan di Departemen Luar Negeri Sudan di Khartoum, meninta "pemerintah Sudan untuk memperpanjang mandat PBB di Sudan, karena alasan teknis dan proses, setidaknya untuk menenangkan situasi." Khartoum secara terbuka menentang kehadiran pasukan perdamaian PBB pasca pemisahan Sudan Selatan. Sementara itu, pemerintah Sudan mengambil inisiatif untuk mengakui secara resmi Negara Sudan Selatan, beberapa jam sebelum pengumuman resmi pemisahan negara itu. Sejumlah negara lain juga segera mengumumkan pengakuannya terhadap kemerdekaan negara Sudan Selatan, termasuk Israel dan Jerman. Keputusan presiden Sudan, diumumkan kemarin, Jumat oleh Menteri Kepresidenan, Hassan Saleh Bakri, "Republik Sudan secara resmi mengakui berdirinya negara Republik Sudan Selatan sebagai negara berdaulat dan merdeka." Sementara ibukota Sudan Selatan, Juba mempersiapkan perayaan untuk menandai pemisahan diri dari Sudan, dengan dihadiri sejumlah pemimpin negara Uni Afrika dan para pemimpin dunia. (sumber) Terkait:
|
![]() |
|
|