SBY: Saya Hormati Proses Politik di DPR
RUMGAPRES/ABROR RIZKI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
JAKARTA, � Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya secara resmi menanggapi hasil keputusan Rapat Paripurna DPR RI yang memutuskan bahwa kebijakan atas pengucuran dana talangan (
bail out) Bank Century salah. Pidato Presiden dilakukan di Istana Negara, Kamis (4/3/2010), yang dihadiri jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Dalam pidatonya, Presiden SBY menyatakan, sebagai kepala negara ataupun kepala pemerintahan, sudah menjadi keharusannya untuk memberikan tanggapan atas hasil kerja DPR RI. Ia mengaku menghormati semua proses yang terjadi di DPR, termasuk kerja Pansus Angket Bank Century.
"Saya sangat menghormati proses politik yang telah berjalan di DPR," ujar Presiden SBY di awal pengantar pidatonya.
Meski demikian, Presiden tetap berkeyakinan bahwa pengambilan kebijakan atas penyelamatan Bank Century merupakan keputusan yang paling tepat saat itu. Alasannya, keputusan tersebut diambil di saat krisis perekonomian global mengancam seluruh dunia termasuk Indonesia.
Presiden mengaku mengikuti proses dan dinamika yang terjadi baik di dalam maupun di luar gedung Parlemen selama pembahasan kasus
bail out Bank Century. Ia mengatakan, proses politik tersebut merupakan bagian dari perkembangan, pertumbuhan, dan pembelajaran demokrasi di Indonesia dan berharap tidak lagi menyebabkan konflik yang melahirkan kekerasan seperti di masa lalu.
"Apa pun pandangan kita mengenai dinamika itu, saya memiliki pandangan yang kuat bahwa semua proses politik yang demokratis jauh dari kekerasan dan bermartabat harus kita tumbuhkan," ujar SBY. Demokrasi yang dimaksud, menurut SBY, tidak hanya berlandaskan
rules of law, tetapi juga
rules of reason, demokrasi berdasarkan hukum dan akal sehat yang tetap memerhatikan ketertiban.