|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
YOGYAKARTA--MICOM:
Quote:
Pasca erupsi Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman akan menjadi daerah ancaman penyakit pes, karena berdekatan dengan daerah Boyolali yang merupakan fokus pes.
Untuk menghindari penyebaran penyakit pes itu, kata Kepala Bidang Pengendalian dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Daryanto Chadori di Yogyakarta, Kamis (2/12), akan membagikan sekurangnya 1.600 perangkap tikus kepada masyarakat di 16 dusun yang ada di Kecamatan Cangkringan. Lebih lanjut Daryanto mengatakan, masing-masing dusun rata-rata ada 50 Kepala Keluarga (KK) yang mendapatkan perangkap tikus dan setiap keluarga diberi dua perangkap tikus (untuk di luar dan di dalam rumah). Sehingga, lanjut dia, perangkap tikus yang akan dibagikan ke masyarakat sebanyak 1.600 buah. ''Di samping itu, kami akan menjaring tikus untuk dilakukan tes serologi (darah) dan diambil 'tumo' (pinjal) tikus hutan, rawa, rumah tangga dan selokan,'' Daryanto. Didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Inni Hikmatin dan Kepala Bagian Humas Provinsi DIY Biwara Yuswantana, Daryanto lebih lanjut mengatakan, dari hasil surveilens tersebut akan diamati sehingga diharapkan di Cangkringan betul-betul bebas pes. ''Walaupun sampai sekarang belum ditemukan penyakit pes di wilayah tersebut, tetapi kita tetap waspada karena berdekatan daerah fokus,'' tutur dia menjelaskan. Dikatakan, untuk pes ini ada tiga macam kategori yaitu, pertama, daerah fokus yaitu yang benar-benar ditemukan bakteri pestis baik pada tikus, manusia, pinjal tikus. Kedua, daerah ancaman yaitu bekas daerah fokus (pernah ada penderita penyakit pes). Beberapa tahun yang lain daerah ini diamati ada suspek (tersangka) pes. ''Sehingga sekarang kami melakukan pengamatan terhadap tikus yang ada di wilayah dekat Cangkringan. Karena sampai sekarang di wilayah Cangkringan belum bisa dimasuki,'' kata Daryanto. Menurut dia, pembagian perangkat tikus direncanakan setelah masyarakat bisa masuk ke wilayah Cangkringan menggunakan anggaran tahun 2011. Untuk pengamatan roden dan belum termasuk alat perangkat dianggarkan dana sebesar Rp57 juta. ''Namun untuk anggaran mulai pengamatan roden, pengiriman hasil serum termasuk perangkap tikus sedang dalam proses pengajuan,'' katanya. Di samping itu, kata dia, untuk dalam rangka pencegahan terhadap KLB (Kejadian Luar Biasa) campak maka sejak tanggal 1 Desember 2010 dilakukan imunisasi campak untuk anak usia enam bulan sampai sebelum masuk SD di titik pengungsian. Berdasarkan data yang sudah dilakukan, jumlah anak yang akan diimunisasi diperkirakan ada sekitar 4.538 anak. Dengan harapan, agar di daerah pengungsian bisa terkendali wabah penyakit tersebut. Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]() Spoiler for contribution from::
Bermanfaat? gunakan ![]() Thread sampah? skip aja ndan...tidak perlu mandan memberikan komen di thread sampah. Repost/Salkam? silahkan dimoderasi mohon partisipasinya untuk menambahkan tag di ni thread ![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|