|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Jakarta - Bank Indonesia (BI) dan pemerintah tengah merumuskan Undang-Undang mengenai Redenominasi (penyederhanaan nilai mata uang rupiah). Namun sudah dapat dipastikan penyederhanaan rupiah akan mengurangi tiga angka nol. "UU sedang disusun memang tidak mudah tetapi untuk penyederhanaan rupiah sudah bisa dipastikan mengurangi 3 angka nol," kata Ketua Tim Pengaturan Sistem Pembayaran BI, Puji Atmoko kepada detikFinance di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2011). Menurut Puji, dalam pembahasan bersama pemerintah ada yang meminta angka nol dikurangi sampai empat digit. Tetapi sudah mengerucut hingga hanya 3 angka nol. "Jadi ketika Rp. 1000 nanti akan menjadi Rp. 1," tuturnya. ![]() Dijelaskan Puji, dalam penyusunan UU Redenominasi perlu studi khusus yang memang masih dilakukan bank sentral. Dalam UU tersebut nantinya proses sosialisasi jadi langkah inti dalam pelaksanaan redenominasi. Sebelumnya, Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan BI bersama pemerintah telah menyelesaikan harmonisasi pasal-pasal dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi Rupiah. Setelah harmonisasi selesai, bank sentral bersama pemerintah akan mengajukan RUU tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dimasukkan dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas). "Redenominasi sedang dalam proses pengajuan RUU-nya. Ya itu nanti kan masuk dalam Prolegnas terlebih dahulu, namun proses harmonisasi sudah selesai," ungkap Darmin. Menurutnya, proses pengajuan RUU ini memang tidak mudah karena harus berdiskusi di bawah Wakil Presiden RI langsung. "Tetapi ini kan harus dilakukan harmonisasi terlebih dahulu yang itu sudah selesai karena memang harmonisasi itu harus ada," jelasnya. Sebelumnya, Darmin berjanji sebelum masa pensiunnya sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) selesai, proses redenominasi rupiah sudah berjalan. Masa jabatan Darmin akan berakhir di 2013. "Sebelum masa jabatan habis saya ingin membuat BI itu lebih baik. Banknya beres, moneter beres termasuk redenominasi," ujar Darmin beberapa waktu lalu. Proses redenominasi saat ini koordinator pelaksananya berada di tangan Wakil Presiden RI. Darmin optimistis, sebelum masa jabatannya berakhir di 2013, proses penyederhanaan mata uang rupiah ini akan berjalan lancar. Redenominasi merupakan proses penyederhanaan nilai mata uang rupiah. Dalam kajian sebelumnya, redenominasi akan menghilangkan 3 nol dalam nominal rupiah sekarang, namun tidak akan mengurangi nilainya. Misalnya adalah uang Rp 1.000.000 nantinya menjadi Rp 1.000 namun nilainya tidak berkurang. BI beberapa kali menegaskan, redenominasi bukanlah sanering karena nilai rupiah tidak akan berkurang setelah redenominasi. BI memperkirakan proses redenominasi akan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Tahapan pertama yang dilakukan bank sentral yakni sosialisasi yang semula dilaksanakan di tahun ini. mungkin kan ini buntut gara2 ini [/quote][quote] Beli Minuman Pakai Rp 50 Ribu, Anggota DPR 'Diledek' Orang Malaysia Code: Jakarta - Anggota Komisi XI Fraksi Golkar Kamaruddin Syam punya pengalaman yang memalukan karena disindir orang Malaysia ketika membeli minuman dengan uang Rp 50.000. Karena di Malaysia 50.000 ringgit bisa buat membeli kereta (dalam bahasa Melayu berarti motor). "Waktu saya di perbatasan Malaysia itu, saya malu juga yah beli minuman pakai uang Rp 50.000 dan si penjual bilang nilai rupiah nol-nya banyak jika di Malaysia ini bisa beli kereta," ungkap Kamaruddin dalam fit and proper test Calon Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/12/2011). Kamaruddin meminta Perry Warjiyo untuk menjelaskan apakah proses redenominasi nantinya dapat membawa efek yang baik. Dan terutama bisa mengangkat nilai dari mata uang rupiah sendiri. "Saya ingin bagaimana redenominasi nantinya jika berjalan apakah bisa membuat rupiah efisien atau nantinya bisa mengangkat nilai rupiah," tambahnya. Perry sendiri dalam paparannya berupaya meningkatkan efisiensi dan keamanan sistem pembayaran khususnya untuk transaksi yang bernilai kecil (mikro) dan ritel. "Itu penting, tidak hanya memenuhi harapan masyarakat akan pembayaran transaksi secara murah, andal, dan aman tetapi juga memfasilitasi aktivitas perekonomian secara keseluruhan," ungkap Perry. "Salah satu contohnya adalah pengembangan uang elektronik sebagai salah satu instrumen pembayaran mikro yang dilakukan berulang oleh masyarakat luas," imbuh Perry. sumber http://finance.detik..com/read/2011/...-rp-1?f9911013 Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|