Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 1st June 2016
Gusnan's Avatar
Gusnan
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Tarian Seribu Tangan Bodhisattva Dalam Bingkai Kesunyian!

Sembilan tahun yang lalu, Cheng Cheng, seorang penyandang tuna rungu, bermimpi untuk ikut ambil bagian dalam pementasan tarian Seribu Tangan Bodhisattva setelah melihat sendiri penampilan China Disabled People's Performing Arts Troupe (Rombongan Anggota Seni Pertunjukan dengan disabilitas di China) di televisi. Dan, saat ini, Cheng Cheng berhasil mewujudkan mimpinya tersebut.



Cheng sendiri yang merupakan pemimpin dari grup seniman ini, kehilangan pendengarannya ketika masih berusia satu tahun akibat penggunaan obat-obatan ototoxic. Dia tidak dapat mendengar atau berbicara, tetapi dia mampu mengekspresikan dirinya lewat tarian. Cheng mulai serius menari ketika berusia 8 tahun, dan tujuh tahun setelah berlatih keras siang malam, berhasil mengantarkan Cheng dari hanya sebagai penonton menjadi pusat perhatian ketika pada tahun 2007 berhasil terpilih dalam audisi terbuka China Disabled People's Performing Arts Troupe.



Menari merupakan hal yang sulit dilakukan bagi penyandang tuna rungu, karena mereka tidak dapat mendengarkan musik. Ditambah lagi keharusan untuk 20 penari agar bisa menari bersamaan dalam irama yang sama juga menimbulkan tantangan tersendiri.


Tarian Seribu Tangan Bodhisattva menunjukkan bahwa kesunyian dan kesederhanaan terkadang menjadi kekuatan yang hebat. Dengan 21 penari berada dalam satu garis, satu-satunya yang dapat kita saksikan dari depan adalah lengan dan gambar mata di telapak tangan para penari. Agar para penari ini bisa mengikuti irama musik dengan tepat, direktur pertunjukan Zhang Jigang menggunakan bantuan guru bahasa isyarat untuk menerjemahkan informasi kepada penari.



Selama pertunjukan, ada empat orang guru bahasa isyarat berdiri masing-masing di empat sisi yang berbeda. Tangan para guru ini menjadi telinga bagi penari yang tuna rungu dan bahasa isyarat digunakan untuk menyampaikan irama musik. “ Tetapi ketika kami masih melakukan praktek, kami meletakkan speaker di telinga agar bisa merasakan dentuman”, ujar Cheng Cheng.


Pertunjukan ini menjadi begitu terkenal ketika tampil di Gala Festival Musim Semi di China Central Television (Televisi milik pemerintah China) pada tahun 2005. Tetapi, sebelum tampil itu, tarian ini sudah terkenal di China dan di seluruh dunia setelah ikut ambil bagian dalam Olimpiade Paralympic di Athena (Olimpiade untuk atlet berkebutuhan khusus) pada tahun 2004. Ketika itu, penampilan yang berdurasi delapan menit mampu memukau seluruh dunia.

The China Disabled People's Performing Arts Troupe didirikan pada tahun 1987 untuk para tuna rungu, tuna netra, dan atau tuna daksa yang memiliki kecintaan pada seni tari dan pertunjukan. Rombongan ini berkeliling dunia menampilkan tarian Seribu Tangan Bodhisattva dan tarian lainnya secara rutin, termasuk juga tarian The Butterfly Lovers yang ditampilkan oleh dua orang aktor tuna rungu dan pertunjukan The Code of Life oleh seorang seniman tuna daksa. Kemudian ada juga tarian yang berjudul To See The Spring, yang dibawakan oleh dua orang tuna netra dan juga pertunjukan Happy Life on a Farm yang pemain utamanya adalah seorang tuna daksa.

BAGIKAN DI FACEBOOK

Wang Jing, Direktur dari The China Disabled People's Performing Arts Troupe mengatakan, ketika mereka sedang melakukan tur, para anggota seniman ini saling menjaga satu sama lain. “Ada satu istilah dalam kelompok kami - Aku adalah matamu, dan kamu adalah telingaku; Aku adalah mulutmu dan kamu adalah kakiku -”. Pesan yang terkandung dalam istilah ini juga menjadi bagian dari pertunjukan yang berjudul Scent of a Woman, dimana seorang gitaris tuna netra menari tango dengan salah satu penari tuna rungu. “Pertunjukan ini mengirimkan pesan bagi kamu muda yang memiliki kebutuhan khusus agar mencintai kehidupannya dan sekitarnya”, ujar Li Jing, instruktur tari The China Disabled People's Performing Arts Troupe.
BAGIKAN DI FACEBOOK




“Aktor yang anda lihat di panggung tidak memiliki background seni. Mereka berlatih selama enam bulan untuk belajar tango. Ketika berada di panggung, aktor tuna netra memimpin aktris tuna rungu untuk mengikuti irama dan hentakan, dan penari yang tuna rungu membantu penari tuna netra agar bisa berada dalam posisi yang tepat di panggung dan juga arah gerakannya” Tutur Li Jing.

BAGIKAN DI FACEBOOK

“Bentuk saling tolong menolong, cinta dan perhatian seperti ini adalah pesan yang ingin kami sampaikan kepada seluruh dunia untuk menciptakan lingkungan yang menerima dengan tangan terbuka bagi para penyandang kebutuhan khusus,” tambah Li Jing.



  #2  
Old 2nd June 2016
indah75's Avatar
indah75
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Location: Klaten
Posts: 5,189
Rep Power: 16
indah75 mempunyai hidup yang Normal
Default

Wuih tariannya keliahatan indah banget, berapa lama tuch latihannya..
Pasti dibutuhkan latihan yang disiplin dan prosesnya untuk menjadikan tarian yang indah itu butuh waktu yang tidak singkat, terlebih perlu adanya koodinasi antar anggotanya sehingga gerakannya terlihat kompak dan serasi
Sponsored Links
Space available
Post Reply




Switch to Mobile Mode

no new posts