Ternyata PSSI tidak Lebih baik daripada...

[kerashati]

Ane hanya ingin kasi opini dan pandangan tentang PSSI. Ane ga bermaksud memojokkan,dll



Sebenernya sih ane sama dengan mayoritas semua orang yaitu ga memihak ke manapun alias netral, artinya siapapun ketua dan pengurusnya yang penting kompetisi liga dan timnas nya harus lebih baik dari yang sebelumnya. Tapi jujur nih yeee kok ane ngeliat PSSI yg sekarang dibawah Pak Djohar keliatannya ga lebih baik dari eranya Nurdin. Ini sih dari pandangan ane aja kalo diliat dari beberp hal sbb berikut:



1. Yang paling awal dan penting adalah penentuan orang2 yang duduk di EXCO dan kepengurusan. Melihat daftar orangnya aja ane udah geleng2 kepala dan ternyata benar, seiring berjalannya waktu terlihat lah kinerja semuanya. 1 hal yg menurut saya lumayan berpengalaman adalah Sekjen nya yaitu Bp Tri yg pernah menempati posisi yg sama di era Pak Agum dulu (CMIIW)



2. Pemecatan pelatih 2 minggu (CMIIW) sblm pertandingan kualifikasi PPD dengan alasan yang menurut saya aneh. Apa tujuannya dan apa maksdnya?



3. Penentuan pelatih dan asisten pelatih baru. Awalnya ane ga terlalu ambil pusing syp orangnya karena menurut pikiran ane pasti penggantian pelatih telah dipikirkan dgn matang dan penggantinya telah diseleksi dengan ketat, tapi kesini2nya kok ane liat ni pelatih ga ada apa2nya ya? Terlebih setelah RD pergi dan sepenuhnya dipegang dia, timnas spt terlihat bermain kejar kejarang dengan lawannya bukannya bermain bola. Apa bener2 di seleksi dalam pemilihan pelatih dan asistennya?apa beneran diliat track recornya? Tuh asistennya bisa apa aja ya?



4. Tentang kelangsungan kompetisi liga. Pada tau ga Penanggung jawab Liga professional syp? kl ga salah sih namanya Sihar Sitorus (CMIIW), ane ga blg bagus ato jelek karna emang ane ga tau beliau sblm ini tp kl diliat dari akhr juli ampe sekarang kinerjanya ampun deh(kl agan2 ikutin perkembangan PSSI melalui tabloid, online dan tv pasti tau orangya dan gmn kinerjanya). Kalo dibandingin ama Joko Driyono ex CEO ISL sih ni orang jauh gan. Dan emang bener kan PSSI sempet mau narik Joko utk nanganin liga cuma ane ga tau perkembangannya.



5. Balik lagi k masalah personil yg duduk dikepengurusan. Pastinya tau dong dengan ketua komdis PSSI yg baru (Brigjen Limbong), menurut ane jg ni orang gmn ya, spt ga tepat gt. Apa karena beliau Brigjen TNI trus bisa sesukanya menggunakan power dan ngomong ini itu, gw jg anak perwira TNI AD tp gw kurang suka liat cara kerja nih orang yg terlihat spt sok dengan mengancam orang sebagai senjata utamanya.



6. Inget dengan janji PSSI mau bentuk beberp timnas? Barusan ane baca berita dibolanews tentang kemenangan timnas pelajar U15 di Thailand, masa ga ada orang PSSI yg nyambut kdatangan mrk di airport. Yg ada malah orang dari kementrian pemuda dan olahraga. diberita itu managernya timnas u15 bilang kl dia sudah memberi tau ketum PSSI tentang kemenagan dan rencana kepulangan tp ga ada respons sm sekali. Seperti tidak terlihat perhatiannya ya... Belum lagi ditambah diartikel itu jg disebutkan bahwa salah satu anggota EXCO pernah mengatain timnas u15 yg juara itu dengan tim tarkam. Ampun ya gila anggota2 EXCO nya.



7. Adanya ketidakharmonisan di tubuh timnas selalu dibantah ketum,padahal pemain telah konfirmasi tentang kebenaran situasi tsb. Dan sudah jadi rahasia umum tp kenapa ketum ga jujur aja. dimedia ketum sll banggain prestasi sekarang adalah yg terbaik setelah 25 thn krn Indonesia lolos kualifikasi 3, tp jgn salah syp yg bentuk tim itu?syp yg naikin level permainannya,syp yg milih pemain?dll. jawabannya pasti pelatih dan pengurus lama.

Ga ada pelatih manapun yg bisa merubah dan membentuk tim dengan itungan minggu. Mau contoh? Mourinho di Madrid dan Vilas Boas di Chelsea adalah contoh bahkan Guardiola di Barca jg gt wt awal mimpin tim nya, selalu kesulitan diawal2. Beruntung si Wim ini, dia masuk kondisi tim sedang bagus dan didampingi asisten pelatih bagus saat itu (RD) ya bagus lah jadinya, tp ketum jgn GR karena wim ga ngapa2in wt lwn turk di senayan (Ane ntn langsung tuh,ane liat langsung tuh dia duduk doang). Wim bnr2 kerja tuh waktu lawan timnas u23 ampe sekarang(keliatan kan penurunan timnas).ehh skarang orangnya malah pulang k belanda.



8. Program PSSI. Jaman Nurdin kita kenal dengan visi 2020 PSSI, trus kt kenal dengan sport science,program naturalisasi,pengiriman pelatihan k Uruguay,standar stadion utk ISL diperbaiki,dll. Sementara kepengurusan sekarang ane hanya baru denger komitmen transparansi keuangan di PSSI,kemandirian club tanpa APBD dan program timnas berjenjang(timnas u15 dst).



9. Bidding hak siar yg akhirnya dimenangkan SCTV jg ane rasa ga fair untuk stasiun tv lain yang kabarnya ga diinformasikan kalo ada bidding(jadi SCTV calon tunggal)



Sebenernya masi banyak sih kejanggalan yg terjadi tp ane lupa2 inget, intinya sih ane melihat semua ini seperti ada sesuatu dibelakangnya, entah itu aroma politik ato dendam. Seperti yang sama2 kita ketahui PSSI sekarang didominasi oleh orang2 mantan LPI yg notabene dibawah �komando� Arifin Panigoro (inget kan pas bulan puasa ada acara dirumah Arifin), sementara yg era Nurdin banyak campur tangan Bakrie CS (inget kan waktu AFF ada kunjungan k rumah Bakrie). Sebagai contoh, kalo memang tujuannya adalah murni untuk perkembangan keorganisasian dan persepakbolaan nasional PSSI yg baru pasti akan mempertahankan beberp orang dari kepengurusan lama yang mempunyai kredibilitas bagus. Menurut ane sih ada bebrp orang yg bagus di pengurusan lama diantarnya Joko Driyono&Imam arif,mereka bener2 profesional. Sudah sangat jelas dan gamblang bahwa PSSI dijadikan alat untuk ntah lah itu ajang pamer,ajang adu popularitas,ajang politik atau ajang balas dendam. Pembersihan pengurus serta pelatih lama dan menggantinya dengan orang2 LPI dan pelatih salah satu klub LPI tambah menguatkan opini ane gan. Tp Ane jg ga tau sih, yg jelas PSSI udah ga murni lagi nanganin sepakbola.



Era nurdin memang ancur tp ane liat ditahun 2010 udah banyak perubahan yg terjadi di kepengurusan dengan masuknya profesional2 baru ditubuh PSSI. Pada uraian k-8 diatas bisa disimpulkan kl PSSI sekarang lebih konsentrasi ke pembenahan organisasi sementara PSSI lama lebih ke sepakbolanya itu sendiri. Memang dua2nya bener tp menurut ane memperbaiki sepakbola Indonesia(dlm kata lain menaikkan levelnya untuk mengejar standar level asia&dunia) itu lebih susah dan panjang daripada memperbaiki organisasinya. Dan yang paling penting adalah orang akan melihat sepakbolanya bukan organisasinya walau ga bisa dipungkiri organisasi jg akar dari sepakbola itu sendiri. Sebagai contoh simple adalah waktu AFF, permainan timnas oke bgt,Indonesia demam bola,semua orang bangga dan ngomong positif tp ada 1 hal negative yg timbul yaitu mslh tiket,hehehe, orang berpendapat pendistribusian tiket jelek karena organisasinya jelek,managemennya jelek.Ok PSSI Nurdin k-organisasinya ancur tp blakangan prestasi timnasnya oke(sy ga bilang bagus). Tp bandingkan dengan sekarang? Belum selesai orang ngomongin k organisasian PSSI yg masi amburadul eh prestasi timnasnya jg jeblog.



Trakhir walopun keluarga besar ane ada hub sodara dgn Djohar tp ane berani bilang bahwa PSSI sekarang ga lebih bagus dari era Nurdin(padahal era Nurdin jg ga ada bagus2nya sih)