Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
kerashati's Avatar
kerashati kerashati is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,992
Rep Power: 16
kerashati mempunyai hidup yang Normal
Default Museum Zoologicum Bogoriense

sebelumnya maaf kalo threadnya masih acak-acakan...thread pertama saya......

malu



1. Sejarah Pusat Penelitian Biologi

Sejarah Pusat Penelitian Biologi (P2B) dapat ditarik kembali semenjak era kolonial sekitar tahun 1800-an. Pada 1834 Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jawa, mendirikan kebun raya di Bogor, yang kemudian dikembangkan menjadi stasiun penelitian bernama Land Plantentuin. Stasiun ini mengakomodasi seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan bidang taksonomi tumbuhan maupun hewan, di mana ribuan kehidupan liar Indonesia diberi nama ilmiah. Seiring dengan perkembangannya, penelitian juga memberi perhatian terhadap perkembangan ilmu serangga (entomologi) sejalan dengan kenyataan bahwa pada waktu itu serangga merupakan hama utama bagi pertanian. Hal tersebut memberi jalan bagi berdirinya Museum Zoologicum Bogoriense, atau Museum Zoologi Bogor 1894. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, mampu mendominasi forum ilmiah internasional, sehingga institusi ini menjadi semakin kuat. Lembaga ini sangat berarti bagi dunia ilmiah internasional. Sejak awal abad ke-20, lembaga ini tidak terpengaruh oleh perang yang berkecamuk hingga negara Indonesia memperoleh kemerdekaanya, lembaga tersebut selalu terbebas dari pengaruh kondisi politik maupun kekacauan sosial. Pada masa setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mengubah nama Land Plantentuin menjadi Lembaga Hortus Botanicus Pusat (LHBP), atau Kebun Raya Indonesia (KRI), yang dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor (KRB). Lembaga ini berada dibawah administrasi Djawatan Penelitian Alam (DPA), yang kemudian diganti namanya menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LPPA) dibawah Departemen Pertanian.



Pada tahun 1962 berdasar dekrit MPR No. II, 1960, Kebun Raya Bogor dan LPPA itu sendiri dipisahkan dari Departemen Pertanian, dan diganti namanya menjadi Lembaga Biologi Nasional (LBN) dibawah administrai Madjelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI), yang kemudian berganti nama menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam perkembangan selanjutnya berdasar Dekrit Presiden No.I, 1986 tentang reorganisai LIPI, nama Lembaga Biologi Nasional diganti menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, yang diikuti dengan didirikannya dua lembaga baru yaitu Puslitbang Bioteknologi dan Puslitbang Limnologi. Berdasarkan Keputusan Kepala LIPI - No. 23/kep/D.5/1987 Pusat Penelitian Biologi ditugaskan untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu biologi, memperbaiki kemampuan komunitas ilmiah, dan mengembangkan jasa-jasa dan distribusi informasi biologi dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keragaman biologi Indonesia.


2. Sejarah dan Peranan Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi-LIPI

Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) memulai kegiatannya sejak berdiri di Bogor pada tahun 1894 merupakan bagian dari Lands Plantentuin. Pada awal didirikannya, MZB berfungsi sebagai Laboratorium Zoologi yang memberi wadah penelitian yang berkaitan dengan binatang hama dan penyakit pada tanaman dengan nilai ekonomi tinggi untuk meningkatkan pendapatan pemerintah Belanda saat itu.

Dr. J. C. Koningsberger, seorang ahli zoologi pertanian yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah MZB. Koningsberger memulai pekerjaannya pada bulan Agustus 1894 di Bogor yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi MZB. Dipacu oleh perkembangan pengetahuan dan tuntutan di bidang zoologi, maka fungsi laboratorium zoologi diperluas, meliputi kegiatan koleksi dan inventarisasi fauna yang pada saat itu lebih banyak terfokus pada serangga. Saat itu sebagian peranan sebagai sebuah museum yang meliputi kegiatan mengumpulkan, merawat, meneliti, dan memamerkan koleksi mulai terpenuhi. Selanjutnya bersama-sama dengan Dr. M. Treub , Koningsberger melanjutkan usaha untuk menambah koleksi fauna sebagaimana layaknya koleksi sebuah museum sejarah alam di Bidang Zoologi. Obsesi Koningsberger dapat terwujud dengan selesainya pembangunan gedung museum seluas 402 m2 pada bulan Agustus 1901 yang digunakan sebagai pameran koleksi fauna yang telah dikumpulkannya. Museum tersebut kemudian diberi nama Landbouw Zoologisch Museum. Sepanjang perkembangannya, balai ini telah beberapa kali mengalami pergantian nama. Perluasan lingkup kerja museum terjadi pada tahun 1986 melalui Surat Keputusan Presiden No. 1 Tahun 1986, yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Ketua LIPI No. 23/Kep/D.5/87 Tahun 1987, maka MZB dikukuhkan menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Zoologi (Balitbang Zoologi) yang bernaung di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI (Puslitbang Biologi-LIPI) (Kardasan dkk, 1994).

Sejak berdirinya sampai dengan tahun 1997, Bidang Zoologi menempati gedung bersejarah di dalam Kebun Raya Bogor, yang secara ilmiah merupakan kebun raya terkenal di dunia. Di dalamnya termasuk pameran umum, yang menyajikan keanekaragaman fauna Indonesia. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan agar kegiatan penelitian dapat ditampung, maka Bidang Zoologi pindah dan menempati gedung baru di Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong (Cibinong Science Centre). Gedung yang diberi nama Widyasatwaloka ini dibangun dengan bantuan dana dari Pemerintah Jepang pada tahun 1997. Sedangkan fasilitas penyimpanan koleksi diadakan dengan bantuan dana GEF/Word Bank dalam rangka peningkatan kualitas dan pengelolaan koleksi ilmiah spesimen bertaraf internasional. Demikian juga laboratorium genetika, biologi reproduksi dan nutrisi yang saat ini sudah berstandar dunia. Fasilitas baru ini meningkatkan perkembangan lebih lanjut dari Bidang Zoologi. Jumlah spesimen yang dikoleksi untuk menunjang kegiatan penelitian biosistematika, ekologi dan fisiologi meningkat pesat.

Bidang Zoologi bertekad untuk menjadi lembaga pelopor yang mampu memberikan informasi ilmiah tentang fauna Indonesia.






3. VISI dan MISI Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi - LIPI


Menjadi acuan dan pusat informasi terpercaya mamalia Indonesia



4. Tugas Pokok dan Fungsi

Adapun tugas pokok dan fungsi Museum Zoologicum Bogoriense adalah :

1. Koleksi

Indonesia memiliki sekitar 701 jenis hewan mamalia sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terkaya dalam keanekaragaman jenis mamalia. Sampai saat ini (Juli 2009) koleksi ilmiah hewan mamalia terdiri dari sekitar 470 jenis (� 32.000 spesimen). Kekayaan koleksi ilmiah mamalia ini merupakan kebanggaan bangsa Indonesia. Koleksi ini sangat bermanfaat untuk kepentingan ilmiah antara lain: materi penelitian, bahan referensi, sumber data keragaman jenis dan bahan pendidikan.

Contoh koleksi spesimen kelelawar di Lab Mammal

awetan kering Cynopterus brocyotis









contoh tengkorak kelelawar

1.Nyctimene albiventer



2.Rhinolopus euryotis





2. Program


a. Melakukan kajian biosistematika karakter hewan mamalia, inventarisasi dan evaluasi keberadaannya, dan potensinya.

b. Peningkatan kapabilitas staf peneliti mamalia melalui penguatan kompetensi, kerjasama, pendidikan dan pelatihan




3. Penelitian

Laboratorium Mamalia melakukan penelitian yang mencakup biosistematika, keanekaragaman, sebaran dan potensi hewan mamalia yang bertujuan pada konservasi dan pendayagunaan secara berkesinambungan. Puluhan jenis/anak jenis baru dan rekaman baru (new record) hewan mamalia telah dideskripsi oleh staf peneliti Laboratorium Mamalia.





4. Pelayanan dan Jasa

a. Identifikasi mamalia

b. Konsultasi

c. Pengawetan dan pembuatan spesimen ilmiah mamalia

d. Pembibingan dan pengajaran

e. Ceramah






Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:35 AM.


no new posts