Tumor Otak, Siswa SDN 6 Tejakula Gagal Ikut UN Singaraja
Tumor Otak, Siswa SDN 6 Tejakula Gagal Ikut UN
Singaraja
Ujian Nasional (UN) tingkat SD, MI, SDLB, di Buleleng diwarnai banyaknya siswa yang absen karena drop out (DO). Dari sejumlah siswa yang DO itu terdapat satu siswa yang tidak bisa ikut ujian karena menderita tumor otak. Siswa penderita tumor otak itu bernama Kadek Erna Rusmala Dewi, siswa kelas VI SDN 6 Tejakula, Kecamatan Tejakula.
Sebelum ujian, oleh orang tuanya, Erna telah dirawat di rumah sakit. Kemarin, siswa tersebut telah keluar dari rumah sakit untuk menjalani rawat seadanya di rumahnya Dusun Sukadarma Desa Tejakula. Kepala Unit Pelaksana Pendidikan (KUPP) Kecamatan Tejakula, Made Ngadeg, ketika dimintai konfirmasi Selasa (8/5) kemarin, mengatakan, berdasarkan informasi dari guru di sekolahnya, Erna merupakan anak yang lahir kembar.
Tanda-tanda Erna mulai menderita sakit tumor otak sejak ia duduk di kelas V. Saat itu kondisi penyakitnya tidak terlalu parah, sehingga dia masih bisa meneruskan pendidikanya. Ketika naik ke kelas VI, penyakitnya mulai parah dan puncaknya ketika memasuki semester II sekitar Januari 2012, kondisi Erna bertambah parah.
Bahkan, Erna gagal mengikuti ujian pemantapan sebelum menghadapi UN. Sementara orang tuanya yang sudah pasrah sempat didatangi oleh guru pengajarnya. Karena kondisi Erna yang sudah parah dan hanya terbaring lemas di tempat tidur, oran tuanya menyatakan Erna tidak melanjutkan sekolah. Meski sudah dinyatakan siswa drop out (DO), Erna yang tergolong siswa kurang mampu ini tercatat dalam daftar nominatif tetap (DNT) peserta ujian.
Sementara saudara kembarnya tetap sehat dan mampu mengikuti ujian seperti peserta lainnya. "Kalau melihat kondisi anak itu, badannya kurus dan kepalanya besar serta bengkak. Setelah kami datangi orang tuanya sudah menandatangani berita acara bahwa Erna tidak melanjutkan sekolah karena kondisi penyakitnya itu," katanya.
Menurut Ngadeg, melihat kondisi fisik Erna yang sedang berjuang melawan penyakitnya itu, kecil kemungkinan siswa perempuan kelahiran 25 Oktober 1999 tersebut bisa mengikuti ujian susulan. Jika orang tuanya mampu menyembuhkan siswa malang tersebut, maka pihak sekolah tetap memfasilitasi agar Erna yang hidup dengan kondisi ekonomi orang tuanya miskin tersebut bisa mengulang tahun depan dan mengikuti ujian.
Selain Erna yang gagal ikut UN karena menderita penyakit tumor otak, satu lagi siswa SDN 4 Tejakula yang DO murni. Tanda-tanda siswa ini DO pada saat digelarnya ujian pemantapan (try out), hanya mengikuti satu kali ujian pemantapan. Selanjutnya tidak pernah datang ke sekolah, sehingga dinyatakan sebagai siswa DO. Dari hasil penelusuran di lapangan alasan siswa DO belum jelas. Guru di sekolah setempat menyebutkan jika anak ini DO karena orang tuanya pindah tempat tinggal.
|