Beragam mitos seputar ukuran alat kelamin. Ada yang mengaitkan dengan panjang jari, ada juga dengan penghasilan. Sebuah hasil penelitian yang dilansir dari seorang ahli ekonomi Finlandia yang menyebutkan bahwa ada kaitannya antara ukuran penis dengan kekayaan. Demikian dilansir Gawker, baru-baru ini.
Menurut hasil studi, dari tahun 196-1985, negara kaya dengan pria yang ukuran penis yang kecil bertumbuh dengan cepat ketimbang negara lain yang tingkat rata-rata pendapatan (GDP) lebih kecil. Hasil ini dilansir Ahli Ekonomi Tatu Westling dari Universitas Helsinki.
Kesimpulannya, negara dengan GDP tinggi memiliki penis di atas rata-rata sementara yang memiliki GDP rendah memiliki penis ukuran di bawah rata-rata. Organ genital pria memiliki efek terhadap naiknya pertumbuhan ekonomi.
Sementara, untuk mengetahui ukuran penis, sebuah tim peneliti di Korea Selatan melakukan sebuan pencarian dan menemukan kode yang disebut Hung Code yang menghubungkan antara penis dengan panjang jari telunjuk dan jari manis.
Penelitian ini dikepalai Dr. Tae Beom Kim yang meneliti 144 pria yang sudah menjalani operasi urologi dan tidak berpengaruh terhadap panjang penis mereka. Metodologinya, satu mengukur panjang telunjuk dan manis sebekanan dan kiri sebelum dioperasi yang lainnya meneliti ukuran penis setelah relawan dibius. Ukuran penis diukur saat dikendurkan dan ditarik. Hasilnya, makin rendah rasio panjang dari kedua jari ini, maka makin panjang penis saat ditarik.
sumber