Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
ps3black's Avatar
ps3black ps3black is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,732
Rep Power: 21
ps3black mempunyai hidup yang Normal
Default [share][NO SARA] TEUNG BILA, "DENDAM" ALA ACEH

[/quote]
Quote:





SELAMAT DATANG DI THREAD ANE GANS






Quote:





Quote:





SEBELUM BACA BANTU ANE






Quote:





KALO BERKENAN TIMPUK ANE






Quote:





JANGAN DI YA GAN ANE MASIH NEWBIE SOALNYA












Quote:





Bukti No Repost gan:


[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for no repost:












Spoiler for open this:
Spoiler for open this:








Spoiler for open this:
Quote:





Orang Aceh memiliki budaya tersendiri dalam bertingkah laku, bersikap, beradat, berbudaya, dan sebagainya. Ureueng Aceh umumnya berkarakter keras, tidak mau begitu saja didikte, tidak cepat menyerah hampir dalam semua kesempatan dan teguh dalam menghadapi masalah (Kurdi, 2001: 29; Zainuddin, 2007: 124). Sedangkan menurut pandangan Abdullah (2007: 2-3) lebih mempertegas lagi bahwa adat tata kelakuan masyarakat Aceh identik dengan nilai-nilai budaya Islam.






Quote:






Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for orang aceh tempoe doeloe:














Spoiler for open this:
Spoiler for open this:








Spoiler for open this:
Quote:






Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for orang aceh tempo doeloe:










Spoiler for open this:
Spoiler for open this:








Spoiler for open this:
Quote:





Hal ini ditandai dengan empat ikon nilai-nilai budaya Islami yang menandakan keberadaan ureueng Aceh. Pertama, Aceh dikenal sebagai tempat di mana agama dan adat menjadi dua pilar penting dalam penataan sosial: �Adat bak Po Teumeureuhom, hukom bak Syiah Kuala�. Sisi kehidupan sosial budaya Aceh yang dibangun atas dasar agama dan adat membentuk suatu sumber penataan sosial (Sufi dan Wibowo, 2004: 88).







Quote:





Kedua, orang Aceh dikenal sebagai pemberani yang mendapatkan pembenaran historis pada perang melawan Portugis selama 120 tahun dan perang Aceh melawan Belanda hampir 70 tahun sejak maklumat perang disampaikan Belanda pada 26 Maret 1873. Kedua perang memperlihatkan keteguhan hati orang Aceh dalam mempertahankan wilayah dan sesuatu yang diyakini benar, khususnya jika itu menyangkut kebenaran agama.







Quote:






Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for aceh tempoe doloe:










Spoiler for open this:
Spoiler for open this:








Spoiler for open this:
Quote:






Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for orang aceh tempoe doeloe:










Spoiler for open this:
Spoiler for open this:








Spoiler for open this:
Quote:





Ketiga, orang Aceh juga memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi yang disebabkan oleh adanya kebanggaan sebagai ureueng Aceh. Kebanggaan ini tentu saja bersumber dari sejarah dan hikayat yang terus menerus dikomunikasikan dari generasi ke generasi. Keempat, ureueng Aceh menjunjung tinggi nilai-nilai kolektif. Hal ini antara lain tampak dari kebiasaan orang Aceh untuk berkumpul di warung kopi, saling mengunjungi, kenduri, serta ucapara-upacara yang melibatkan banyak orang (Wibowo, 2004).






Quote:





Pada bagian lain Sufi (1997: 4) mengatakan bahwa salah satu karakteristik budaya masyarakat Aceh adalah suka melakukan �tueng bila�, maksudnya menuntut bela. Stereotif tersebut, benar atau salah, sering memberikan kesan yang menakutkan bagi pihak luar. Stereotif ini menjadi negatif apabila tidak dimaknai dengan benar. Ada pendapat bahwa menuntut bela ini dapat dimaknai sebagai dendam dalam arti negatif sehingga masyarakat Aceh dianggap sebagai masyarakat yang pendendam.






Quote:






Quote:
[spoiler=open this] for orang aceh tempoe doeloe:


















[quote]





Oleh karena itu, pemaknaan sebuah karakter komunitas harus dilihat dari sudut pandang pemilik karakter tersebut. Dengan demikian, tidak akan menimbulkan sikap etnosentrisme yang sempit. Apalabila dirunut sejarahnya, �tueng bila� telah dilakukan oleh ureueng Aceh sejak zaman kolonialis Belanda, bahkan mungkin terjadi pada masa-masa sebelumnya.






UPDATE DI BAWAH GAN





Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:29 AM.


no new posts