Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
belanjayuk's Avatar
belanjayuk belanjayuk is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,958
Rep Power: 16
belanjayuk mempunyai hidup yang Normal
Default Kisah dibalik kecelakaan pesawat sukhoi

[/quote]
Quote:





gag usah basa basi lagi dah gan..langsung liat penampakannya







[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kisah 1:





Spoiler for open this:
Quote:





Menanti telepon sang ibu yang tak kunjung pulang






Nicholas Aiken Suryadi tampak ceria sedang bermain sepeda roda tiga miliknya di dalam rumah. Namun, ia mulai rewel ketika ibunya, Aditya Recodianty, tak kunjung meneleponnya selama tiga hari ini.



Tya, demikian Ibu Nicholas disapa, adalah pramugari Sky Aviation yang ikut dalam joy flight Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu (9/5).



"Biasanya kalau Tya lagi ga sibuk dia pasti telepon buat tanya anaknya sedang apa, sudah makan belum, gitu," ujar Susan Louise sepang (55), ibu Tya, di kediamannya di Jalan M No.25 RT 02 RW 11, Kebon Baru, Tebet Jakarta Selatan, Kamis (10/5) malam.



Susan mengaku baru tahu pesawat yang ditumpangi putrinya itu dari pemberitaan media online. Pihak maskapai memang sudah berupaya memberi kabar, namun telepon Susan kala itu sedang tidak aktif.



"Kontak terakhir dengan dia ya waktu dia pamit berangkat kerja aja," ujar Susan.



Susan mengatakan Tya mempunyai tanda di wajahnya berupa andeng-andeng di samping kanan matanya. Dia mulai mengingat tanda di tubuh anaknya itu kalau-kalau terjadi hal yang tidak diinginkan kemudian.



"Ia punya di samping mata sebelah kanan, andeng-andeng yah, tapi ga besar cuma ya bisalah dipakai buat mengenali," imbuh Susan.



Susan mengatakan, ia juga sudah datang ke posko yang dibangun tim gabungan Polri dan PT Trimarga Rekatama yang berada di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Dia juga sudah menyerahkan medical report milik putrinya dan diambil sample DNA-nya.



"Iya memang kan kalau kru pesawat ada medical checknya, di situ berupa kesehatan mulut, rongga mulut, sampai foto gigi, saya juga tadi sudah diambil air liurnya buat DNA," tutur Susan.



Susan mengaku sudah pasrah terhadap apa yang nantinya akan terjadi pada putrinya tersebut.



"Yah namanya juga kecelakaan, semuanya sudah ada yang mengatur yah. Saya sudah pasrahkan saja pada Tuhan," kata dia.










Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kisah 2:





Spoiler for open this:
Quote:





Tim SAR dihadang lembah curam dan tebing terjal






Tim SAR sudah menemukan lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak. Namun, proses evakuasi masih mengalami kendala. Tim darat sulit mencapai lokasi karena terhalang lembah yang curam dan tebing terjal.



Pantauan merdeka.com, Jumat (11/5), serpihan pesawat di Tebing Gunung Salak sudah jelas terlihat. Namun, belum terlihat adanya jenazah korban.



Tim SAR udara yang hendak melakukan rappeling dari helikopter masih belum berhasil. Mereka terhalang angin kencang dan kabut tebal yang turun. Helikopter masih berputar-putar di sekitar lokasi.



Sementara itu tim SAR darat yang merupakan gabungan TNI, polisi, Basarnas dan masyarakat masih terus bergerak. Mereka membawa peralatan yang dibutuhkan sepeti gergaji mesin










Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kisah 3:





Spoiler for open this:
Quote:





Tim SAR dihadang lembah curam dan tebing terjal






Tim SAR sudah tiba di lokasi jatuhnya pesawat. Namun, evakuasi belum bisa dilakukan karena terhalang tebing setinggi 200 meter.



Pantauan merdeka.com yang ikut dalam proses evakuasi, dari atas tebing terlihat badan pesawat sudah hancur berkeping-keping di dalam lembah. Namun, ada satu potong bagian pesawat dengan ukuran sedang yang terlihat jelas. Diduga itu potongan ekor pesawat karena lambang pesawat masih terlihat jelas yang didominasi warna putih.



Badan pesawat yang terlihat berserakan. Diperkirakan pecahan pesawat menyebar di lembah tersebut. Namun, karena curamnya jurang, merdeka.com tak melihat satu pun tubuh para korban.



Pagi tadi, Tim SAR bersama Paskhas TNI AU sudah coba menembus titik jatuhnya pesawat nahas itu dengan heli. Namun, tim gagal mencapai tempat tujuan karena tekanan angin yang tinggi di lembah.



Tim merdeka.com harus menghabiskan waktu enam jam lebih untuk sampai lokasi. Tim berangkat pada hari Kamis siang sekitar pukul 13.00 WIB dan tiba di puncak tebing sekitar pukul 19.00 WIB.



Medan yang dilalui memang cukup menantang. Untung cuaca cukup bersahabat meski kabut menyelimuti.










Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kisah 4:





Spoiler for open this:
Quote:





Benarkah Sukhoi tersedot magnet Gunung Salak?






Mengupas Gunung Salak tidak ada habisnya. Gunung ini menurut sebagian masyarakat angker. Banyak yang menyebut, gunung ini menyimpan banyak misteri.



Apalagi sejak jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Rabu (9/5). Perbincangan makin hangat soal Gunung Salak.



Sebagian menduga, Sukhoi jatuh karena ada kerusakan pada pesawat. Tetapi banyak juga yang menduga Sukhoi jatuh karena ditarik Gunung Salak. Ada magnetnya. Benarkan demikian?



Merdeka.com mencoba mengupasnya dari sisi ilmiah bersama Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono. Dia menjelaskan, setiap tanah dan batuan ada magnetnya.



Berikut ini wawancara dengan Surono, Kamis (11/5):



Benarkah ada magnet di Gunung Salak?



Sebenarnya setiap tanah dan bebatuan mempunyai magnet. Tetapi skalanya kecil.



Banyak orang menduga Sukhoi yang jatuh dua hari lalu karena ditarik Gunung Salak?



Begini, tidak hanya di Gunung Salak, setiap tanah atau bebatuan punya daya magnet. Tetapi tidak mencukupi atau menarik benda logam. Apalagi benda itu sebesar pesawat yang bergerak cepat.



Saya melihat, pesawat itu bergerak cepat di udara, jadi mana mungkin ditarik oleh magnet di bebatuan Gunung Salak. Karena magnet di tanah dan batu itu kecil dan tidak mungkin bisa menarik.



Lantas, perkiraan Anda apa?



Cuaca di sekitar gunung seperti di Gunung Salak sering ada kabut. Nah, kabut itu membuat jarak pandang berkurang. Kemungkinan saja dari masalah adanya kabut.



Tapi yang perlu saya tegaskan, dalam pesawat baru dan canggih seperti Sukhoi pasti sudah ada radar dan alat antisipasi jika dalam cuaca kabut seperti itu. Sukhoi itu pesawat modern.



Apa kemungkinan cuaca di sekitar Gunung Salak?



Soal persisnya saya tidak tahu. Yang saya heran, kenapa pilot meminta menurunkan ke 6000 kaki. Padahal tinggi Gunung itu 7000 kaki. Artinya pesawat terbang rendah daripada ketinggian gunung itu sendiri.



Ada kemungkinan juga pilot terkendala jarak pandang sehingga menabrak tebing.



Apa memang sebagian orang yang tinggal lereng gunung selalu mengkultuskan gunung tersebut?



Kebanyakan demikian, tetapi tidak semua.



Anda punya pengalaman soal mitos di gunung?



Saya sejak dulu memang hobi naik gunung. Sama juga, ada yang meminta saya jangan ini jangan itu. Tidak boleh ngomong sembarangan.










Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kisah 5:





Spoiler for open this:
Quote:





Hatta enggan komentar soal pembelian Sukhoi






Menteri Koordinator Perekonomian masih enggan berkomentar terkait pembelian pesawat Sukhoi Superjet 100 oleh beberapa maskapai nasional untuk melayani rute jarak pendek di Indonesia.



"Saya belum mau berkomentar soal ini, karena sekarang KNKT masih melakukan investigasi terhadap jatuhnya pesawat tersebut," kata Hatta, seusai Government Award di Convention Hall Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Jumat (11/5).



Hatta menegaskan KNKT harus diberi kesempatan menyelesaikan investigasi secara menyeluruh. Dia meminta semua pihak tidak berspekulasi terhadap penyebab jatuhnya Superjet 100. "Apalagi jika dikait-kaitkan dengan kerjasama Indonesia-Rusia. Ini murni suatu kecelakaan. Oleh sebab itu investigasi ini harus dituntaskan," ujarnya.



Pesawat Sukhoi mengalami kecelakaan saat Joy Flight di sekitar lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5). Pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut sedikitnya membawa 45 termasuk 8 orang warga asing yang merupakan kru dan pilot pesawat teranyar negeri beruang merah.










Quote:





[quote]





tinggalkan jejak atau koment yang berguna,kami akan menerima dengan senang hati...










Mr.boogies



ini trit ane yang laen gan














Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:50 AM.


no new posts