[Menyedihkan] Lulusan S2 Kimia, Balik Ke Indonesia jadi Pegawai Bank - Part 2
[/quote]
Quote:
selama thread ini dibuat,
mulai dari tanggal 22 Mei sampai 16 Agustus,
sudah diview lebih dari 44.000! 
Makasih gan! 
|
Quote:
Kisah yang menurut saya cukup menyedihkan gan,
kisah ini merupakan pengalaman dari kakak teman saya,
dia adalah lulusan S1 Teknik Kimia di ITS Surabaya,
Beliau mendapat beasiswa S2 di jurusan Kimia di Taiwan,
saya lupa nama perguruan tingginya,
tapi yang saya ingat,
beliau lulus dengan IPK 3,9 sekian gan! 
pintar?
pasti !
Beliau mendapat tawaran S3 dari Perguruan Tinggi tsb di Taiwan,
akan tetapi karena permintaan dari Ibunda,
akhirnya beliau balik ke Indonesia,
IPK 3,9 lulusan S2 teknik Kimia dari Luar Negeri,
selayaknya mendapatkan apresiasi..
Kenyataannya?
Susah gan!
sangat..sangat..sangat jarang sekali yang mau menerima lulusan S2 gan,
mungkin hanya Perta**** dan S********* (kalau saya tidak salah menyebutkannya) yang mau menerima,
sayangnya beliau tidak diterima tes di kedua tempat tersebut,
Akhirnya setelah beberapa kali mencoba,
beliau mendapatkan pekerjaan,
Alhamdulillah 
Tapi juragan tahu dimana kerjanya?
Di Bank ******
Itupun yang dipakai S1 nya gan,
S2 nya nda kepake 
Yang lebih menyakitkan,
Waktu ODP Bank ******
waktu training,
trainernya bilang di kelas,
"Walaupun di kelas ini ada yang Lulusan S2 dengan IPK 3,9
dari Luar Negeri,
di sini tidak berguna"
Lulusan S2 dengan IPK 3,9, Di taiwan saja ditawari S3,
tapi di Indonesia tidak dapat tempat?
Apa Kata Dunia ? 
Menurut JUragan kenapa di Indonesia tidak ada Riset?
sesuai dengan thread yang saya buat
[ASK] Kenapa Indonesia Tidak melakukan RISET?
Padahal negara maju,
adalah negara yang melakukan Riset dan menghargai Dosen, Peneliti, dan Pedagang,
Kenapa?
Karena di Swiss saja yang menghargai Peneliti dan Dosen bisa makmur gan,
Berikut Thread saya yang mengulas artikel Duta Besar Indonesia untuk Swiss Bapak Joko Susilo di Jawa Pos tanggal 2 Mei 2011 yang membahas tentang Penelitian di Swiss
Gaji Dosen Peneliti di Swiss Lebih Besar daripada Anggota DPR
Karena secara geografis
Utara Kita,
Singapura dan Malaysia sudah melakukan RISET!
Selatan Kita, Australia sudah melakukan RISET!
Hanya kita dan Timor Leste,
negara yang 10 tahun lalu merdeka,
yang belum mengadakan RISET!
Bagaimana menurut juragan?
Karena menurut saya,
kalau Indonesia Lahir 1.000 Einstein pun,
kita tidak tahu dan tak mampu memanfaatkannya gan! 
******
|
Quote:
Menurut juragan,
bagaimana agar kita bisa membuat Indonesia ada Riset gan?
karena orang pinter di Indonesia banyak yang jadi PNS semua 
kalau ada 1.000 orang pinter,
terus lowongan pegawai cuma 400
apa 600 jadi orang bodoh? 
|
Quote:
Ilmuwan lain yang berjaya di luar negeri lainnya adalah Juliana Sutanto PhD. Wanita asal Manado, Sulawesi Utara ini adalah satu-satunya profesor Indonesia, yang ketika berusia 28 tahun sudah meraih posisi sebagai Asisten Pofesor di salah satu universitas ETH di Zurich, Swiss. �Padahal saya dulu tidak diterima di universitas di dalam negeri. Lalu atas saran keluarga, saya kemudian melanjutkan kuliah di salah satu universitas Singapura,� kata Yuliana yang ahli di bidang manajemen informatika mengenang. Sudah banyak penghargaan yang diraih Juliana ini. Selain itu juga beberapa penelitian juga sudah ia patenkan.
Info gan, ETH Zurich adalah kampus Einstein!
|
Quote:
Luar Biasa ada yang tetap bersemangat melakukan Riset gan! 
|
Quote:
Originally Posted by kapalapispecial

mohon maaf bila ada kekurangan atau kesalahan
seneng banget, walaupun pemerintah seperti kurang peduli namun banyak orang yang sependapat dengan saya, bahwa riset itu penting. dan yg lebih penting adalah hasilnya.
oke langsung ke permintaan agan, yaitu saran:
ane punya dosen, dia lulusan s1 di Indonesia (ITS), trus s2 dan s3 di jepang kampusnya kalo ga salah institut teknologi tokyo (pake bahasa indonesianya ya gan. soalnya ane gatau bhs jepangnya. hehe). meneliti di manchester, universitas Leicester. dia bawa pulang hasil penelitiannya berupa alat scaning aktivitas sinyal otak berbentuk 3 dimensi ke indonesia, untuk ditawarkan di rumah sakit. tapi hasilnya? beliau ditolak karena alat tersebut dinilai ga dibutuhin di indonesia. apakah dosen saya menyerah? tidak. beliau tetap melakukan penelitian, dengan mendapatkan dana dari inggris dia meneliti di indonesia, alhamdulillah ane dilibatkan. (walaupun cuma dalam pengambilan data aja gan. hehe) selain itu, pemerintah juga punya dana buat riset kok... buktinya dosen ane di sini juga dapet hibah, walaupun ga sebesar di luar. sekian sepenggal cerita dari ane
jadi sarannya:
1. mau riset? ayo di kampus! kami mahasiswa siap membantu anda.
2. mau hibah? pinter2 aja gan nyari, ada kok lembaga luar yg mendanai riset kita tanpa harus keluar negeri
3. produk ga diterima? pasarin aja keluar negeri. (kaya polygon, mereka pasarin keluar negeri dulu baru dalam negerinya)
4. intinya dunia kampus itu paling kondusif buat penelitian.
5. buat mahasiswa, jangan ragu buat deketin dosen, kali aja ente dapet kesempatan buat ikutan riset.
FYI: ane bukan mahasiswa yg sangat pintar, IPK ane cuma 3,05 malu tapi alhamdulillah dosen ane percaya sama ane untuk dilibatkan dalam risetnya. hehe
|
Quote:
Setelah lebih dari 28 hari Thread ini dibuat,
Saya sadar saya tidak bisa merubah dan memperbaiki kondisi negara ini,
karena yang hanya bisa saya rubah adalah diri saya sendiri 
semoga tulisan dan isi dalam thread ini dapat memberi semangat, inspirasi,
dan motivasi bersama 
Kalau teman-teman kaskus ingin membantu kawan-kawan kita yang belum
mendapat tempat Riset di Republik Indonesia,
- bisa berpartisipasi dengan meng"share" tulisan ini di FB dan Twitter,
- mendiskusikannya dengan Orang Tua, Saudara, Dosen, dan Guru serta teman- temannya
- Sedekah
Mungkin sedekah terlihat sepele, tetapi Mark Zuckenberg, Bill Gates, Sampai Warren Buffet melakukannya dan terbukti AJAIB!
mengapa kita tidak mencobanya dalam menghadapi "cobaan" ini? 
Mungkin dengan cara-cara yang "simple" seperti itu,
mungkin saja perubahan yang signifikan bisa tercapai...
Tentu perubahan yang lebih baik 
Menurut Saya,
bila tidak ada Riset di Republik Indonesia,
walaupun Albert Einstein, Bill Gates, sampai Mark Zuckenberg si pembuat FB
lahir di indonesia,
Saya rasa Tantangannya lebih..lebih..lebih berat...
Semoga ke depan semakin Baik 
Saya yakin,
Dimana Ada Kemauan, Disitu Pasti Ada Jalan
|
Quote:
Saya menemukan Seorang Warga Negara Indonesia,
yang dapat melakukan Riset dan telah menghasilkan puluhan paten,
Walaupun tidak ada "Jalan" di Indonesia,
dan saya rasa Beliau lebih Hebat daripada Albert Einstein,
Karena Einstein ada "Jalan" riset di Negaranya!
Warga Negara Indonesia yang Lebih Hebat Daripada Albert Einstein
|
Quote:
Oh iya gan,
ada sebuah hadits yang menarik,
yang menurut saya sangat berkaitan erat dengan dunia Riset,
|
Quote:
"Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam" (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)
Jelas sekali gan,
Ilmu harus selalu diupdate,
seperti riset yang terus menerus dilakukan 
*****
Thread ane yang lain gan
|
[quote]
|