Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > Jual Beli > Buku

Buku Tempat jual beli berbagai macam buku

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th July 2012
tokobukuku's Avatar
tokobukuku tokobukuku is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jul 2012
Posts: 2,675
Rep Power: 17
tokobukuku mempunyai hidup yang Normal
Default Mau investasi saham bingung mulainya? Buku ini jawabannya! Best seller!

Kondisi Barang : Baru

Harga :



Lokasi Seller : DKI Jakarta


Description :



MAU INVESTASI SAHAM ?? BINGUNG MULAINYA?

BUKU INI JAWABANNYA !





Buat yg mau belajar investasi saham untuk pertama kalinya, tapi males baca buku yg tebel2, buku ini bisa jadi pilhan.











Who Wants to be A Smiling Investor

Buku Kartun Investasi Pertama ala Indonesia

BEST SELLER! sudah cetak ulang!

Judul : WHO WANTS TO BE A SMILING INVESTOR

Pengarang : Lukas Setia Atmaja, Thomdean

Ukuran : 250 x 175 mm

Halaman : 244 halaman



Bisa dibeli di toko2 buku terdekat atau beli di sini juga bisa.

harga kaskus: 52.000 plus ongkir.



pm/email alamat lengkap : [email protected]



SEKILAS REVIEW

sumber:

Ketika Perjalanan dimulai: Marak Aksi Goreng Saham, Jumlah Investor Stagnan



Dunia investasi khususnya saham masih asing di tengah masyarakat. Jangankan masyarakat awam, kalangan berduit pun tidak dijamin mengerti dan paham betul praktik industri pasar modal. Ini yang membuat dunia saham masih dipandang sebelah mata. Efek turunannya, jumlah investor domestik masih jauh dari ekspektasi. Di mana hingga detik ini, jumlah investor yang tercatat belum menyentuh angka 1 juta. Alih-alih mencapai angka 1 juta investor, setengahnya saja masih jauh panggang dari api. Jumlah investor domestik itu, masih ketinggalan jauh bila dibanding dengan Negara tetangga.

Dengan Malaysia dan Singapura misalnya. Malaysia dan Singapura sudah menyentuh angka jutaan investor. Padahal, dilihat dari sumber daya manusia (SDM), kedua Negara tersebut kalah jauh. Tetapi, mereka efektif dan aktif serta melek akan dunia pasar modal.

Di samping itu, jumlah emiten di Negara-negara tetangga juga lebih bergairah melantai di bursa. Jumlah emiten di lantai bursa dalam negeri berada di urutan kedua terendah di Asia sebanyak 421 emiten di atas bursa Filipina sebanyak 254 emiten. Jumlah emiten di negara tetangga, Malaysia, bahkan sudah lebih dari 900 perusahaan dan Jepang mencapai 2 ribu perusahaan. Bursa India menduduki peringkat pertama dihuni oleh 5 ribu emiten.

Menilik sejumlah agenda sosialisasi yang digeber bursa efek Indonesia (BEI), beberapa tahun belakangan relative gencar. Mereka membuka sejumlah pojok bursa di kampus-kampus dan melakukan edukasi pada sejumlah titik. Bahkan, kompetisi dan olimpiade soal pasar modal melibatkan siswa dan mahasiswa tidak pernah absen. Lantas mengapa langkah-langkah itu masih belum sesuai asa manajemen bursa.

Ada banyak alasan yang bisa dimunculkan. Tingkat pendidikan, latar belakang dan cara pandang masyarakat terhadap keberadaan dunia investasi terutama pasar modal. Selain itu, banyaknya kasus penggelapan dan penyelewengan juga ikut menyumbang antipati masyarakat untuk terjun dalam ranah pasar modal. Tentu yang juga tidak bisa dilupakan adalah reevaluasi terhadap sosialisasi dan edukasi pasar modal itu sendiri kepada masyarakat.

Sebab, merujuk pengalaman resensor yang sudah beberapa tahun terakhir nyanggong di bursa, tidak sedikit masyarakat yang datang langsung untuk membeli saham. Mereka ujug-ujug datang dan mengaku tertarik untuk terjun bermain saham. Jelas, fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat (calon investor potensial, Red) itu, memahami industri pasar modal laiknya pasar Induk Kramat Jati atau Pasar Senen. Dalam memori mereka bahwa pasar modal adalah seperti pasar tradisional yang cara membelinya lewat cara tawar-menawar dengan membawa barang.

Yang lebih mengerikan lagi adalah berkembangnya pemahaman masyarakat kalau bermain saham itu tidak ubahnya judi. Kelompok ini memandang pasar saham tidak lebih dari arena kasino. Sebagai arena perjudian, muncul prasangka negatih bahwa bermain saham sebagai ajang mengumpulkan kekayaan lewat sirkuit jalan tol. Dari sinilah lahir pelaku pasar yang merasa lebih pintar meski sejatinya bodoh. Kalau pun terbukti bodoh, investor merasa masih ada investor yang lebih tolol. Ini yang kemudian disebut the greater fool theory.(hal VII).

Dengan fakat-fakta di atas, tidak aneh jika kemudian yang terjadi di arena pasar modal dalam negeri lebih banyak pemainnya dari pada investornya. Pelaku pasar kemudian bermain saham dengan jangka waktu pendek. Tiap hari mereka melakukan trading meski dengan cara buka lubang tutup lubang. Pelaku pasar dengan term jangka pendek inilah, yang kerap memainkan harga saham sesuai dengan kemauannya. Triknya sudah jelas dengan melempar isu ke market, bahwa saham emiten tertentu akan melakukan aksi korporasi. Lemparan isu macam itu sengaja diletupkan untuk menarik dan menggoda pelaku pasar lainnya. Nah, investor yang tidak punya cukup informasi mengenai isu itu biasanya akan menelan mentah-mentah. Mereka ikut arus dan masuk dalam perangkap si pelempar isu. Sukses mengggiring investor, saham emiten tertentu akan dikerek pada target harga tinggi. Setelah banyak investor masuk, maka harga itu dalam sekejab akan dibanting habis-habisan hingga level terendah. Praktik �goreng menggoreng� saham model ini sudah menjadi pemandangan harian. Ini juga salah satu faktor yang membuat investor ngacir dari bursa.

Sejatinya untuk berinvestasi dalam ranah pasar modal tidak terlalu sulit. Ada banyak piranti yang bisa dipakai sebagai tolak ukur dalam menghampiri dalam berinvestasi dunia saham. Pastikan, anda mempunyia bekal pengetahuan yang cukup akurat sebelum masuk pada saham tertentu. Pastikan juga, kalau saham yang akan dimasuki mempunyai jejak rekam yang bagus. Kemudian, yang perlu anda ketahui adalah putuskan apakah akan berinvestasi dalam jangka panjang menengah atau pendek. Yang paling penting lagi adalah jangan menggunakan dana pinjaman untuk investasi saham. �Investasi adalah kegiatan berdasarkan analisis menyeluruh serta menawarkan keamanan dana investasi dan imbal hasil yang wajar. Di luar itu adalah spekulasi,� demikian pesan Benjamin Graham, Investor Legendaris. (Hal 27)

Di samping itu, sebelum anda terjun langsung berinvestasi dan bermain saham ada baiknya tengok sejenak dengan saksama nasihat Sun Tzu. Penulis buku The Art of War itu punya pesan menarik dan layak untuk dipelajari dengan penuh arti. Knowing thy self, knowing thy Enemy, A Thousand Battle Fought, A Thousand Battle Won. Dalam pesan itu bisa disingkat sebagai berikut Jika kita tahu kekuatan kita dan juga tahu kekuatan musuh, dalam seratus kali perang, kita akan memenangi semuanya. Jika kita tahu kekuatan kita tetapi tidak tahu kekuatan musuh, dalam 100 kali perang kita hanya akan menang seperuhnya. Dan, jika kita tidak tahu kekuatan kita maupun kekuatan musuh, dalam 100 kali perang kita akan selalu kalah. (Hal 110-111)

Nah, petuah Sun Tzu itu mengajarkan hal pertama yang harus dilakukan investor sebelum mulai berinvestasi pada saham adalah mengenali dirinya sendiri. Kenali kekuatan financial, kenali emosi. Kestabilan emosi seorang investor sangat menentukan. Sebab, tidak sedikit investor di pasar modal yang terlalu dikuasi emosi sehingga bertindak di luar rasio. Bahkan, banyak yang ikut-ikutan teman atau investor lain untuk membeli saham tertentu.

Sementara mengenai isi buku yang terbagi dalam 12 bab ini, Lukas Setia Atmaja dan kartunis Thomdean mencoba menghadirkan soal dinamika pasar modal dengan cukup unik. Kolaborasi dua insane ini, mampu menyajikan industri pasar model lewat kartun yang jenaka dan sangat menghibur. Dengan bahasa yang sangat membumi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, anda akan mendapat banyak pengetahuan seputar pasar modal lengkap dengan istilah-istilahnya. Tidak hanya itu, dengan membaca buku ini, anda dijamin akan tertawa ngakak mendapati contoh-contoh konyol. Dan, ingat buku ini tidak menjamin anda lihai untuk bisa bermain saham. Hanya memberi rambu-rambunya saja. (*)

Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:31 PM.


no new posts