Dua anggota TNI dari salah satu kesatuan di Tangerang ditangkap karena merampok sopir mobil pengangkut telur. Korbannya menderita kerugian Rp 12,4 juta. Kasus ini ditangani Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/Siliwangi, Bogor.
Kedua anggota TNI itu adalah Kopral Kepala RS dan Kopral Satu ST. Mereka ditangkap oleh anggota Polsek Gunung Putri saat membagi uang hasil perampokan di sebuah warung nasi di Citeureup, Kabupaten Bogor.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, perampokan itu terjadi di Jalan Raya Narogong, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Selasa (25/5/2010) sekitar pukul 17.00.
Saat itu RS dan ST, yang berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Tiger, memepet mobil Isuzu Phanter pikap nopol B 9414 ER yang dikemudikan Wagiyo (30) dengan kernet Singgih (30). Mobil ini baru saja dipakai mengantarkan 8O peti telur ke kawasan Gunung Putri. Sambil menodongkan senjata api, RS dan ST memaksa Wagiyo untuk menghentikan mobilnya. Wagiyo pun tak punya pilihan.
Begitu mobil berhenti, kedua tentara itu memaksa Wagiyo agar menyerahkan uang basil penjualan telur.
"Awalnya saya bilang bahwa uangnya sudah ditransfer, tapi mereka terus mengancam agar saya menyerahkan uang itu. Karena takut, akhirnya saya serahkan uang itu," kata Wagiyo saat ditemui di Markas Denpom III/Siliwangi. Belakangan diketahui bahwa jenis senjata api yang dipakai menodong oleh RS dan ST adalah pistol gas.
Setelah mengantongi uang Rp 12,4 juta hasil penjualan telur itu, RS dan ST memerintahkan Wagiyo menjalankan mobilnya, sementara mereka langsung kabur. Wagiyo kemudian melaporkan kasus perampokan tersebut ke Polsek Gunung Putri.
Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan pengejaran. "Saat ditangkap, keduanya sedang membagi basil kejahatan. Petugas kami lalu membawa mereka ke Mapolsek Gunung Putri. Dan karena kedua orang itu anggota TNI, kami segera menghubungi Denpom III/Siliwangi," kata Kapolres Bogor AKBP Tomex Korniawan.
RS dan ST kemudian dijemput Komandan Subdenpom Kapten Inf Julnisham Sitorus. Dalam pemeriksaan diketahui bahwa keduanya anggota Batalyon Kavaleri 9 di Tangerang.
Komandan Denpom III/ Siliwangi Letkol CPM Hendra Hendri saat dimintai konfirmasi mengatakan, kedua oknum TNI tersebut akan ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kami sudah melaporkannya ke kesatuan mereka di Tangerang. Kami akan bertindak tegas," katanya.