FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Bisa-bisa bulan depan pemandangan seperti ini bakal terjadi lagi:
![]() Pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada Mei jika rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada April menyentuh US$ 134,36 per barel. "Syaratnya terpenuhi, pemerintah punya wewenang menyesuaikan harga," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Senin 2 April 2012. Syarat yang dimaksudkan Jero mengacu pada Undang-Undang APBN Perubahan 2012. Pasal 7 ayat 6A undang-undang tersebut menyatakan memberi kewenangan kepada pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar. Kenaikan harga disyaratkan jika ICP 15 persen di atas asumsi APBN sebesar US$ 105 per barel dalam kurun enam bulan atau sekitar US$ 120,75 per barel. Jero menjelaskan, dalam enam bulan terakhir harga ICP bergerak fluktuatif. Pada Oktober lalu ICP sudah US$ 109, November US$ 112,9 dan Desember US$ 110,7 per barel. Harga minyak Indonesia terus merangkak naik menjadi US$ 115,9 pada Januari dan US$ 122,2 pada Februari. "Maret, baru saya tanda tangani, harga ICP sudah mencapai US$ 128 per barel." Dengan fluktuasi harga ini, kata dia, harga rata-rata minyak Indonesia selama enam bulan terakhir sebesar US$ 116,3 per barel. "Pemerintah belum sah menaikkan harga BBM pada April 2012 dengan acuan harga ini," kata Jero. Dia memperkirakan, harga BBM akan naik pada Mei 2012 jika harga rata-rata ICP pada bulan ini sekitar US$ 134,64 per barel. "Atau harga naik pada Juni mendatang bila harga ICP selama April dan Mei masing-masing sebesar US$ 123,8." Ihwal waktu kenaikan harga BBM yang tepat, Jero tak bisa memastikannya. "Tergantung kondisi politik dan iklim di dunia yang mempengaruhi permintaan akan minyak," ujarnya. Namun Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, waktu yang tepat menaikkan harga BBM adalah pada bulan ini. Menurut dia, perbedaan harga jual bahan bakar subsidi dan nonsubsidi akan mendorong peningkatan konsumsi BBM bersubsidi. "Anggaran negara bisa tak bertahan, karena volume konsumsi BBM bersubsidi bisa melebihi kuota yang disepakati sebesar 40 juta kiloliter," ujarnya Apalagi, kata dia, disparitas harga itu semakin tinggi setelah harga harga Pertamax naik menjadi Rp 10.200 per liter. "Yang pakai BBM tak bersubsidi akan pindah (ke BBM bersubsidi)." Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR RI Achsanul Qosasi mengatakan, rata-rata kenaikan harga ICP sampai saat ini sekitar 7-8 persen dari yang disyaratkan Undang-Undang APBN Perubahan. "Untuk sampai 10 persen, kemungkinan pada pertengahan April ini," ujarnya. Spoiler for sumber:
Spoiler for sumber:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
kasian bangsa gua
![]() ![]() |
#3
|
|||
|
|||
![]()
sama boss rasanya pengen nagis aja nih mikirin republik kita makin carut marut
![]() ![]() ![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]() belom jadi naik kok ndan ini..
![]() |
#5
|
|||
|
|||
![]()
males mikirinnya gan....bikin pusing aja.....
![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
yang benar ndan?
hoax apa gak neh? ![]() |
#7
|
|||
|
|||
![]()
terima kasih info nya coy
|
#8
|
||||
|
||||
![]()
Telat dapet info
![]() |
![]() |
Thread Tools | |
|
|