Induk organisasi sepak bola Tanah Air PSSI mempertanyakan kredibilitas Alfred Riedl sebagai seorang pelatih. Jika profesional, nahkoda yang gagal di Piala AFF 2010 itu seharusnya tidak ikut campur dalam kisruh sepak bola Indonesia.
Pria asal Autria itu juga dinilai bertindak terlalu jauh karena melatih tim nasional tandingan yang hingga kini belum pernah melakoni partai internasional. Perbuatan Riedl yang malah memperkeruh kondisi persepakbolaan Indonesia itu mengundang tanda-tanya besar.
"Jika dia pelatih profesional yang baik, tentu dia sudah mendapat pekerjaan di tempat lain. Nyatanya dia masih kembali cari makan di Indonesia,'' tegas Direktur Media PSSI Tommy Arief di Jakarta, Rabu (12/9) malam.
Tidak hanya itu, Riedl malah ikut-ikutan berkomentar mengenai kondisi persepakbolaan Indonesia. Bahkan terkesan menjadi pengamat yang tiada hentinya menilai kepengurusan PSSI yang sah dan diakui FIFA.
''Ada urusan apa dia ikut-ikutan menilai PSSI? Riedl itu mestinya malu. Kalau sudah dipecat di Indonesia, mestinya dia cari kerjaan di tempat lain,'' imbuhnya.
Riedl pernah menjadi pelatih tim nasional Indonesia. Namun dia gagal membawa Indonesia menjadi juara Piala AFF 2010, padahal puluhan ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan selalu memberi dukungan. Gelar yang di depan mata harus diserahkan kepada tetangga Malaysia karena pada partai final away, Ponaryo Astaman dkkkalah 0-3 meski di laga home menang 2-1.
Berbagai pelatih asing pernah menangani tim nasional Indonesia. Ada yang sukses dan gagal. ''Tetapi baru kali ini ada pelatih asing yang bersikap arogan, bergaya seolah pelatih kelas dunia. Tetapi nyatanya sudah dipecat, malah balik lagi ke Indonesia,'' tutup Tommy Arief.
mediaindonesia.com
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌